Probiotik telah lama dikenal karena manfaatnya dalam meningkatkan kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh. Namun, asupan probiotik berlebihan, terutama dari suplemen, bisa menimbulkan efek samping. Penting bagi Anda memahami dosis yang tepat untuk mengurangi risiko efek sampingnya.
Daftar efek samping probiotik
Probiotik merupakan bakteri baik yang sumbernya bisa dari suplemen atau makanan fermentasi, seperti yoghurt, tempe, nato, dan kefir.
Ada banyak manfaat probiotik, tetapi ada juga potensi efek sampingnya jika asupannya berlebihan.
Sejauh ini belum ada penelitian yang menunjukkan secara pasti jumlah probiotik yang terlalu banyak sehingga menimbulkan bahaya.
Namun, dalam beberapa kasus, orang yang mengonsumsi terlalu banyak probiotik melaporkan berbagai keluhan sebagai efek sampingnya.
Berikut ini beberapa efek samping probiotik yang mungkin terjadi.
1. Masalah pencernaan
![Perut kembung setiap pagi](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/01/7aae0dd2-shutterstock_1441457297-400x267.jpeg)
Masalah pencernaan, seperti perut kembung dan jumlah gas yang meningkat dalam perut, merupakan efek samping yang umum.
Belum diketahui pasti mengapa gangguan pencernaan ini terjadi. Namun, diduga bakteri-bakteri baik yang tumbuh merangsang metabolisme untuk bekerja terlalu cepat.
Untuk mencegahnya, sebaiknya awali suplementasi probiotik dengan dosis rendah. Setelah itu, barulah tingkatkan dosisnya secara perlahan.
Hal ini untuk membantu tubuh beradaptasi dengan jumlah bakteri yang ada dalam usus.
2. Sakit kepala
Salah satu penelitian dalam jurnal Trends in Food Science & Technology mengatakan bahwa makanan fermentasi kaya probiotik, seperti yoghurt, kefir, dan kimchi, mengandung amina biogenik.
Senyawa amina biogenik terbentuk ketika makanan yang mengandung protein difermentasi oleh bakteri.
Amina biogenik inilah yang menyebabkan efek samping probiotik berupa sakit kepala karena dapat merangsang sistem saraf pusat dan memengaruhi aliran darah ke otak.
3. Meningkatkan histamin dalam tubuh
Beberapa jenis bakteri dalam suplemen probiotik dapat merangsang lebih banyak histamin dalam saluran pencernaan.
Biasanya, histamin yang diproduksi dalam saluran pencernaan secara alami diuraikan oleh enzim yang disebut diamine oxidase (DAO). Enzim ini menghambat peningkatan kadar histamin dalam tubuh.
Namun, beberapa orang tidak menghasilkan cukup DAO sehingga mengalami kesulitan dalam memecah histamin. Hal inilah yang menyebabkan gejala alergi, seperti gatal, mata berair, pilek, atau kesulitan bernapas.
4. Meningkatkan risiko infeksi
Pada kasus yang jarang terjadi, bakteri probiotik dalam memasuki aliran darah dan menyebabkan infeksi pada orang yang rentan.
Orang yang paling berisiko mengalami efek samping ini yaitu:
- orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah,
- sedang dirawat di rumah dalam waktu lama,
- sedang dipasang kateter vena, dan
- orang yang baru saja menjalani operasi.
Namun, kebanyakan infeksi yang terjadi sangat rendah dan tidak ada infeksi serius yang dilaporkan.
Bolehkah mengkonsumsi probiotik setiap hari?
Mengonsumsi probiotik setiap hari umumnya aman untuk sebagian besar orang, dalam dosis yang direkomendasikan oleh dokter. Namun, orang yang memiliki kondisi medis tertentu probiotik mungkin dapat menyebabkan efek samping.
5. Menyebabkan alergi
Orang yang memiliki alergi sebaiknya membaca label suplemen probiotik dengan hati-hati.
Hal ini karena beberapa bahan tambahan dalam suplemen mengandung alergen, seperti susu, telur, laktosa, atau kedelai.
Bahan-bahan ini sebaiknya dihindari oleh siapa pun yang alergi, karena dapat memicu reaksi alergi makanan. Jika perlu, baca label dengan cermat untuk menghindari bahan-bahan ini
Umumnya, probiotik dalam bentuk suplemen atau dari makanan aman dikonsumsi bagi sebagian besar orang.
Namun, orang dengan kondisi medis tertentu perlu teliti dan cermat agar terhindar dari efek samping probiotik.
Jika perlu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi probiotik dalam bentuk apa pun. Dokter dapat mempertimbangkan apakah probiotik aman dikonsumsi atau tidak.