Sebagian dari Anda mungkin sering mendengar istilah probiotik dalam berbagai produk makanan fermentasi. Produk-produk mengandung probiotik punya manfaat sebenarnya lebih dari itu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Sebagian dari Anda mungkin sering mendengar istilah probiotik dalam berbagai produk makanan fermentasi. Produk-produk mengandung probiotik punya manfaat sebenarnya lebih dari itu.
Probiotik merupakan mikroorganisme atau sekumpulan bakteri hidup yang dapat Anda temukan dalam makanan fermentasi dan suplemen. Berikut ragam manfaat probiotik yang baik bagi tubuh.
Keseimbangan bakteri usus bisa terganggu akibat kebiasaan makan yang salah, penyakit, konsumsi antibiotik, dan faktor-faktor lainnya.
Ketika populasi bakteri tidak seimbang, jumlah bakteri baik akan kalah banyak dari bakteri jahat.
Peran probiotik ialah menambah jumlah bakteri baik sehingga populasinya di dalam tubuh kembali seimbang.
Dengan demikian, kesehatan pencernaan tetap terjaga dan Anda terhindar dari berbagai gangguan pencernaan.
Antibiotik bisa menimbulkan efek samping berupa diare. Hal ini terjadi karena antibiotik mematikan bakteri baik dan mengganggu keseimbangan bakteri usus.
Kabar baiknya, salah satu manfaat probiotik ialah mengatasi diare terkait konsumsi antibiotik.
Sebuah penelitian dalam jurnal Antibiotics pada 2017 menunjukkan bahwa beberapa spesies probiotik bisa mengurangi risiko diare sebesar 51 persen.
Hal ini terlihat pada peserta yang mengonsumsi probiotik dua hari sebelum meminum antibiotik.
Penyebab IBS memang tidak diketahui secara pasti, tapi beberapa bakteri terbukti bisa memperparah peradangan dan gejala IBS.
Menurut penelitian dalam World Journal of Gastroenterology, Anda bisa melawan bakteri jahat tersebut dengan probiotik.
Probiotik akan menambah jumlah bakteri baik di dalam usus sehingga populasi bakteri dalam tubuh kembali seimbang.
Dengan begitu, gejala umum IBS seperti sembelit dan diare perlahan-lahan bisa berkurang.
Manfaat probiotik tak hanya terbatas pada sistem pencernaan, tapi juga kardiovaskular. Salah satu alasannya karena probiotik membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh.
Probiotik bekerja dengan cara menguraikan empedu. Empedu merupakan cairan dari hati yang terbuat dari kolesterol.
Dengan cara tersebut, probiotik mencegah empedu supaya tidak terserap oleh usus dan berubah menjadi kolesterol dalam aliran darah.
Selain menurunkan kolesterol, probiotik turut membantu memelihara kesehatan sistem kardiovaskular dengan menurunkan tekanan darah.
Hal ini terbukti oleh beberapa studi yang terkumpul dalam jurnal Hypertension pada 2014.
Asupan probiotik ternyata bisa menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 3,56 mmHg dan diastolik sebesar 2,38 mmHg.
Namun, perlu diingat bahwa manfaat ini baru terlihat setelah konsumsi suplemen probiotik selama delapan minggu.
Kolitis ulseratif merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan pada usus besar.
Menurut penelitian di Spanyol pada 2015, beberapa spesies probiotik ternyata dapat meredakan gejala pada pengidap kolitis ulseratif ringan.
Sebuah penelitian lama bahkan mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen probiotik dari bakteri E. coli Nissle bisa menjaga remisi sekuat obat-obatan.
Remisi merupakan periode ketika pengidap kolitis tidak mengalami radang atau menunjukkan gejala.
Sumber probiotik seperti yoghurt dan kefir memiliki manfaat bagi sistem imun dan bisa membantu fungsinya dengan beberapa cara.
Sebagai contoh, beberapa bakteri baik mampu menghasilkan zat yang menjadi racun bagi bakteri jahat.
Selain itu, ada pula probiotik yang membantu langsung sel-sel kekebalan tubuh seperti sel dendritik, makrofag, limfosit T, dan limfosit B.
Berkat cara kerja ini, sistem kekebalan tubuh mampu melawan bakteri penyebab penyakit dengan lebih ampuh.
Anda ingin menurunkan berat badan dengan sehat? Konsumsi probiotik dapat menjadi solusinya.
Beberapa jenis probiotik dapat membantu mencegah penyerapan lemak dari makanan. Alih-alih diserap, lemak justru dibuang melalui feses.
Selain itu, probiotik juga memiliki manfaat bagi orang yang berupaya menurunkan berat badan.
Dalam sebuah studi, orang yang berdiet sambil mengonsumsi probiotik L. rhamnosus selama tiga bulan mengalami penurunan berat badan 50% lebih banyak dari yang tidak mengonsumsinya.
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa asupan probiotik selama kehamilan dan masa kanak-kanak berpotensi mengurangi risiko eksim di masa yang akan datang.
Tidak hanya itu, konsumsi probiotik juga diyakini bisa meredakan gejala eksim. Kedua manfaat probiotik tersebut umumnya berasal dari susu dan produk-produknya.
Hanya saja, beberapa probiotik mungkin dapat memicu peradangan pada orang yang alergi susu. Jadi, Anda sebaiknya membatasi konsumsi probiotik dari produk susu.
Probiotik merupakan mikroba yang memiliki begitu banyak kebaikan bagi tubuh.
Untuk mendapatkan berbagai manfaat tersebut, Anda dapat mengonsumsi suplemen ataupun makanan sumber probiotik seperti yoghurt, tempe, acar, dan masih banyak lagi.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar