Probiotik telah lama dikenal karena manfaatnya dalam meningkatkan kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh. Namun, asupan probiotik berlebihan, terutama dari suplemen, bisa menimbulkan efek samping. Penting bagi Anda memahami dosis yang tepat untuk mengurangi risiko efek sampingnya.
Daftar efek samping probiotik
Probiotik merupakan bakteri baik yang sumbernya bisa dari suplemen atau makanan fermentasi, seperti yoghurt, tempe, nato, dan kefir.
Ada banyak manfaat probiotik, tetapi ada juga potensi efek sampingnya jika asupannya berlebihan.
Sejauh ini belum ada penelitian yang menunjukkan secara pasti jumlah probiotik yang terlalu banyak sehingga menimbulkan bahaya.
Namun, dalam beberapa kasus, orang yang mengonsumsi terlalu banyak probiotik melaporkan berbagai keluhan sebagai efek sampingnya.
Berikut ini beberapa efek samping probiotik yang mungkin terjadi.
1. Masalah pencernaan
Masalah pencernaan, seperti perut kembung dan jumlah gas yang meningkat dalam perut, merupakan efek samping yang umum.
Belum diketahui pasti mengapa gangguan pencernaan ini terjadi. Namun, diduga bakteri-bakteri baik yang tumbuh merangsang metabolisme untuk bekerja terlalu cepat.
Untuk mencegahnya, sebaiknya awali suplementasi probiotik dengan dosis rendah. Setelah itu, barulah tingkatkan dosisnya secara perlahan.
Hal ini untuk membantu tubuh beradaptasi dengan jumlah bakteri yang ada dalam usus.
2. Sakit kepala
Salah satu penelitian dalam jurnal Trends in Food Science & Technology mengatakan bahwa makanan fermentasi kaya probiotik, seperti yoghurt, kefir, dan kimchi, mengandung amina biogenik.
Senyawa amina biogenik terbentuk ketika makanan yang mengandung protein difermentasi oleh bakteri.
Amina biogenik inilah yang menyebabkan efek samping probiotik berupa sakit kepala karena dapat merangsang sistem saraf pusat dan memengaruhi aliran darah ke otak.