Namun, jika nyeri pada anus cukup parah, dokter mungkin akan meresepkan salep pereda nyeri mengandung lidokain yang dioleskan secara langsung ke kulit anus.
Cara ini memang tidak akan mengobati fisura ani, tapi setidaknya bisa meredakan gejalanya.
4. Konsumsi obat calcium channel blocker

Calcium channel blocker (CCB) seperti diltiazem biasanya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi).
Akan tetapi, obat CCB yang dioleskan pada kulit anus juga terbukti membantu pengobatan banyak kasus fisura ani.
Obat ini bekerja dengan membuat otot sfingter anus menjadi rileks dan meningkatkan aliran darah menuju area luka.
Terdapat efek samping berupa sakit kepala, pusing, dan gatal pada anus, tetapi efek samping ini biasanya akan berangsur hilang.
5. Suntik botoks
Selain menghilangkan kerutan pada wajah, suntik botoks ternyata juga berperan besar pengobatan fisura ani.
Dokter kemungkinan akan memilih cara ini bila penggunaan obat dan perawatan mandiri tidak membuahkan hasil.
Botoks mengandung racun botulinum dalam dosis kecil yang dapat melumpuhkan otot di sekitar anus ketika disuntikkan ke dalam tubuh.
Hal ini akan mencegah kram pada otot anus dan mengurangi nyeri sehingga membantu pemulihan luka.
6. Sfingterektomi lateral

Dokter akan menyarankan operasi bila berbagai cara sebelumnya tidak bisa mengobati fisura ani.
Ada dua metode operasi fisura ani, salah satunya sfingterektomi lateral. Pada metode ini, dokter membuat sayatan kecil pada otot di sekitar sfingter anus.
Sayatan tersebut akan mengurangi tekanan pada saluran anus sehingga luka robek bisa pulih lebih cepat dan tidak bertambah lebar.
Pasien mungkin akan mengalami efek samping sering kentut, tapi efek ini akan hilang dalam beberapa minggu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar