Fisura ani merupakan robekan atau luka terbuka yang terbentuk pada anus. Seperti luka robek pada umumnya, fisura ani juga dapat pulih dengan sendirinya. Namun, pada kasus tertentu, dokter mungkin perlu mencari cara lain untuk mengobati fisura ani yang parah.
Apa saja pilihan pengobatan fisura ani yang tersedia?
Berbagai cara mengobati fisura ani
Fisura ani tidak selalu langsung ditangani dengan obat-obatan. Dokter mungkin saja menyarankan perawatan di rumah jika fisura tergolong ringan.
Metode pengobatan lain biasanya dianjurkan bila luka robek tidak kunjung membaik.
Berikut berbagai metode pengobatan untuk fisura ani.
1. Perawatan di rumah
Perawatan di rumah bertujuan untuk mencegah sembelit. Dengan begitu, jaringan di sekitar anus dapat memulihkan diri dan tidak bertambah robek akibat feses yang keras.
Berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan.
- Menambah asupan serat dari sayuran dan buah-buahan.
- Minum lebih banyak air.
- Tidak menahan buang air besar jika Anda sudah merasa mulas.
- Berendam air hangat beberapa kali sehari, terutama setelah buang air besar.
- Lebih aktif bergerak, misalnya dengan jogging atau berjalan kaki.
- Tidak mengejan terlalu keras atau berjongkok terlalu lama saat BAB.
- Menggunakan petroleum jelly untuk melumasi kulit di sekitar anus.
2. Mengoleskan salep nitrogliserin
Mengoleskan nitrogliserin bisa meningkatkan aliran darah menuju fisura, membuat otot sfingter anus menjadi rileks, dan membantu mempercepat pemulihan.
Cara ini biasanya dipilih jika perawatan di rumah tidak bisa mengobati fisura ani.
Pasien umumnya perlu memakai salep nitrogliserin selama setidaknya enam minggu. Menurut United Kingdom National Health Service, pemakaian salep nitrogliserin sesuai anjuran dapat mengatasi sebanyak 7 dari 10 kasus fisura ani yang kronis.
3. Obat pereda nyeri
Jika Anda sering mengalami nyeri setelah BAB, dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri yang umum seperti ibuprofen atau parasetamol.
Anda dapat membelinya di apotek tanpa resep, tapi tetap ada anjuran dosis yang harus Anda patuhi.
Namun, jika nyeri pada anus cukup parah, dokter mungkin akan meresepkan salep pereda nyeri mengandung lidokain yang dioleskan secara langsung ke kulit anus.
Cara ini memang tidak akan mengobati fisura ani, tapi setidaknya bisa meredakan gejalanya.
4. Konsumsi obat calcium channel blocker
Calcium channel blocker (CCB) seperti diltiazem biasanya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi).
Akan tetapi, obat CCB yang dioleskan pada kulit anus juga terbukti membantu pengobatan banyak kasus fisura ani.
Obat ini bekerja dengan membuat otot sfingter anus menjadi rileks dan meningkatkan aliran darah menuju area luka.
Terdapat efek samping berupa sakit kepala, pusing, dan gatal pada anus, tetapi efek samping ini biasanya akan berangsur hilang.
5. Suntik botoks
Selain menghilangkan kerutan pada wajah, suntik botoks ternyata juga berperan besar pengobatan fisura ani.
Dokter kemungkinan akan memilih cara ini bila penggunaan obat dan perawatan mandiri tidak membuahkan hasil.
Botoks mengandung racun botulinum dalam dosis kecil yang dapat melumpuhkan otot di sekitar anus ketika disuntikkan ke dalam tubuh.
Hal ini akan mencegah kram pada otot anus dan mengurangi nyeri sehingga membantu pemulihan luka.
6. Sfingterektomi lateral
Dokter akan menyarankan operasi bila berbagai cara sebelumnya tidak bisa mengobati fisura ani.
Ada dua metode operasi fisura ani, salah satunya sfingterektomi lateral. Pada metode ini, dokter membuat sayatan kecil pada otot di sekitar sfingter anus.
Sayatan tersebut akan mengurangi tekanan pada saluran anus sehingga luka robek bisa pulih lebih cepat dan tidak bertambah lebar.
Pasien mungkin akan mengalami efek samping sering kentut, tapi efek ini akan hilang dalam beberapa minggu.