Sebagian besar orang menduga rasa nyeri di bagian dada adalah gejala serangan jantung. Padahal, asam lambung naik juga dapat menyebabkan nyeri dan perih di dada. Jika perbedaan antara nyeri dada karena asam lambung dan serangan jantung tidak dapat dikenali dengan baik, langkah penanganannya pun bisa keliru.
Perbedaan nyeri dada asam lambung dan jantung
Agar tidak salah mengartikan dan terlambat mendapat penanganan, ketahuilah perbedaan antara nyeri dada akibat asam lambung dan karena masalah jantung berikut.
1. Letak nyeri
Nyeri karena asam lambung biasanya terasa di tengah dada (di belakang tulang dada atau ulu hati) dan bisa menjalar ke tenggorokan atau dada bagian atas.
Nyeri terasa seperti panas atau terbakar (heartburn) dan bisa berpindah ke bagian perut atas.
Sementara itu, nyeri dada karena penyakit jantung umumnya terasa di tengah atau kiri dada.
Nyeri dada sebelah kiri atau tengah ini dapat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, bahu, atau punggung bagian atas.
2. Waktu nyeri muncul
Nyeri dada akibat asam lambung biasanya muncul setelah makan, terutama jika makan dalam porsi besar, makan terlalu cepat, atau mengonsumsi makanan pedas, asam, atau berlemak.
Asam lambung naik juga bisa menyebabkan nyeri dada yang terasa saat berbaring, membungkuk, atau saat perut kosong dalam waktu lama.
Sementara itu, nyeri dada akibat serangan jantung bisa muncul kapan saja, termasuk saat istirahat, beraktivitas fisik, saat tidur, dan muncul tanpa pemicu yang jelas.
3. Karakter nyeri
Perbedaan nyeri akibat asam lambung naik dan masalah jantung juga terletak pada karakter nyeri yang muncul.
Naiknya asam lambung kerap kali menimbulkan gejala nyeri dada terasa seperti terbakar, perih, atau panas di dada (heartburn).
Sementara itu, nyeri dada karena penyakit jantung terasa seperti ditekan, diremas, atau ditindih benda berat di dada. Ini bisa disertai rasa sesak, dada terasa penuh, atau nyeri menjalar.
Karakter nyeri karena masalah jantung cenderung lebih intens, tidak hilang meski istirahat, dan tidak membaik dengan obat.
4. Durasi dan pola nyeri

Perbedaan nyeri dada asam lambung dan sakit jantung selanjutnya yaitu durasi dan pola nyeri yang muncul.
Asam lambung biasanya menimbulkan gejala nyeri dada selama beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung kondisi lambung dan pola makan.
Polanya bisa berulang, terutama jika pemicu GERD tidak dihindari.
Pada serangan jantung, nyeri biasanya berlangsung lebih dari 15 – 20 menit, bahkan bisa menetap.
Nyeri tidak hilang meskipun penderita beristirahat atau mengubah posisi tubuh. Polanya cenderung mendadak dan terus memburuk, serta bisa disertai gejala lain seperti sesak napas atau keringat dingin.
5. Gejala penyerta lain
Dikutip dari UC Davis Health, selain nyeri dada perbedaan asam lambung naik dan serangan jantung yaitu gejala penyerta yang muncul.
Asam lambung naik biasanya menimbulkan perut kembung, sering sendawa, mual, batuk kering, dan suara serak.
Sementara itu, nyeri dada karena serangan jantung umumnya disertai gejala, seperti sesak napas, dan keringat dingin.
Gejala penyakit jantung lainnya yaitu pusing, rasa lelah ekstrem tanpa sebab yang jelas, serta cemas berlebihan.
6. Metode penanganan
Perawatan asam lambung naik berupa menghindari makanan pemicu, makan dalam porsi kecil tapi sering, tidak berbaring setelah makan, dan mengonsumsi obat asam lambung naik.
Sementara itu, nyeri dada akibat serangan jantung merupakan kondisi darurat medis yang harus ditangani di rumah sakit.
Dokter mungkin akan memberikan aspirin, obat penghilang nyeri, atau pemberian oksigen.
Prosedur medis lanjutan seperti angioplasti atau pemasangan ring jantung mungkin akan diberikan, tergantung tingkat keparahan sumbatan jantung.
Membedakan nyeri dada karena GERD dan penyakit jantung tidak selalu mudah bagi kebanyakan orang.
Selain itu, ada berbagai penyebab nyeri dada lainnya, seperti costochondritis, kram otot, neuropati perifer, fibromyalgia, atau gangguan psikosomatis.
Agar Anda mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, sebaiknya konsultasikan gejala nyeri yang sering dialami dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dan pengobatan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Kesimpulan
- Nyeri dada tidak selalu berarti serangan jantung karena naiknya asam lambung juga bisa menimbulkan keluhan serupa.
- Nyeri akibat asam lambung terasa panas di tengah dada dan muncul setelah makan, sedangkan nyeri jantung terasa seperti ditekan, bisa menjalar ke lengan atau leher, dan datang tiba-tiba tanpa pemicu.
- Penanganan asam lambung cukup dengan perubahan gaya hidup dan obat lambung, tapi nyeri jantung perlu penanganan medis segera.
[embed-health-tool-bmr]