Jenis cacing tanah Lumbricus rubellus dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit, termasuk memiliki khasiat untuk kesehatan lambung.
Namun, apakah manfaat cacing tanah untuk pencernaan ini sudah terbukti secara klinis? Simak jawabannya dalam ulasan ini.
Adakah khasiat cacing tanah untuk menyembuhkan penyakit?
Umumnya, zat yang diambil untuk pengobatan berasal dari tumbuhan. Akan tetapi, orang Indonesia juga memanfaatkan cacing tanah untuk membantu penyembuhan penyakit.
Cara ini bahkan sudah digunakan sejak lama sebagai obat tradisional di Cina, Jepang, Vietnam, Korea, dan Arab.
Obat cacing tanah biasanya tersedia dalam bentuk bubuk yang dibungkus ke dalam kapsul. Kapsul ini terkenal untuk menyembuhkan tifus.
Tifus adalah salah satu penyakit yang disebabkan penularan bakteri Salmonella typhi dari feses ke mulut.
Penyakit ini menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut, diare, dan sembelit. Tifus juga ditandai dengan demam tinggi hingga mencapai 40,5 derajat Celcius.
Hasil riset yang terbit pada jurnal Biomedical & Pharmacology Journal (2017) menemukan bahwa cacing tanah mengandung asam fenolik yang bersifat antimikroba.
Ekstrak cacing tanah membantu membunuh bakteri Salmonella typhi penyebab tifus. Obat cacing tanah untuk tifus mampu mengurangi kadar radikal bebas yang muncul akibat infeksi bakteri.
Meski demikian, riset ini baru diujicobakan pada tikus. Belum ada riset skala besar yang diteliti pada manusia.
Namun, studi ini juga menemukan bahwa hasil penelitian bisa memberikan gambaran lebih lanjut terkait khasiat cacing tanah untuk lambung.
Adakah khasiat cacing tanah untuk lambung?
Ada beberapa penyakit pada lambung yang disebabkan bakteri, yakni iritasi lambung atau gastritis akibat infeksi Helicobacter pylori. Bakteri ini mengiritasi lapisan pelindung lambung sehingga menyebabkan peradangan.
Selain itu, ada penyakit gastroenteritis yang muncul akibat infeksi beberapa jenis bakteri, seperti:
- E. coli,
- Salmonella, dan
- Campylobacter.
Cacing tanah Lumbricus rubellus memiliki sifat antibakteri. Mengutip studi terbitan Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences (2019), cairan yang terkandung di dalam cacing tanah mampu melawan bakteri patogen seperti E. Coli.
Selain itu, cacing tanah memiliki senyawa khusus untuk melindungi dirinya dari serangan patogen, seperti amoebosit granular, kloragosit, dan peptida antimikroba.
Senyawa tersebut mampu menghancurkan mikroorganisme yang merugikan tubuh.
Dari penelitian tersebut, cacing tanah diketahui memiliki potensi mengatasi infeksi bakteri penyebab gangguan pencernaan.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada penelitian yang secara spesifik menyebutkan khasiat cacing tanah untuk kesehatan lambung.
Adakah efek samping mengonsumsi cacing tanah untuk lambung?
Masih sedikit penelitian yang menguji penggunaan cacing tanah sebagai obat alami, sehingga efek sampingnya belum diketahui secara pasti.
Ada obat berbahan cacing tanah yang memiliki kandungan utama enzim lumbrokinase (jenis protein pada cacing) yang bisa menimbulkan efek samping.
Namun, kandungan tersebut sebenarnya tidak menimbulkan bahaya berarti. Anda mungkin bisa mengalami gejala yang tergolong ringan seperti:
- mual,
- muntah,
- ruam,
- kulit gatal, dan
- pusing.
Sekalipun efek sampingnya ringan, ada banyak obat tradisional dan herbal yang tidak terdaftar di BPOM, bahkan diolah seadanya.
Obat cacing tanah yang tidak tercatat di BPOM bisa diproduksi tanpa memperhatikan kebersihan dan formulasi yang aman. Hal ini justru bisa memicu infeksi bakteri lainnya di dalam sistem pencernaan.
Potensi khasiat cacing tanah berasal dari kandungannya yang bersifat antibakteri. Obat alternatif ini diduga bisa melawan bakteri penyebab masalah lambung, seperti gastritis dan gastroenteritis.
Meski demikian, sejauh ini belum ada penelitian yang menguji khasiat cacing tanah untuk lambung.
Jika Anda tetap ingin mengonsumsi obat cacing tanah untuk menjaga kesehatan lambung, pastikan kondisi lambung Anda tidak kosong. Perut kosong akan memicu produksi asam lambung berlebih.
Selain itu, selalu konsultasikan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa besar risiko dan manfaatnya untuk kondisi kesehatan Anda.
[embed-health-tool-bmr]