backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Cara Mengatasi IBS (Irritable Bowel Syndrome) di Rumah

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 15/03/2022

    5 Cara Mengatasi IBS (Irritable Bowel Syndrome) di Rumah

    Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar adalah sekumpulan gejala gangguan pencernaan yang biasanya muncul secara bersamaan. Kondisi ini sering kali menyebabkan sakit perut, diare, kembung, atau sembelit yang muncul sewaktu-waktu. Untungnya, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi IBS.

    Berbagai cara mengatasi IBS

    obat progesteron

    Penanganan terhadap IBS bertujuan untuk meringankan gejala sehingga Anda dapat beraktivitas dengan normal tanpa terganggu oleh masalah pencernaan.

    Dalam mengatasi IBS, Anda mungkin perlu menggabungkan perubahan gaya hidup, pola makan, dan konsumsi obat.

    Secara umum, berikut langkah-langkah yang bisa membantu Anda meringankan gejala IBS.

    1. Menghindari makanan dan minuman pemicu

    Orang-orang dengan IBS perlu hati-hati memilih makanan dan minuman yang mereka konsumsi.

    Pasalnya, makanan dan minuman tertentu bisa memicu diare, produksi gas berlebih dalam usus, atau memperparah rasa tidak nyaman pada perut.

    Makanan yang bisa memicu IBS bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Akan tetapi, dokter kemungkinan akan menyarankan Anda untuk menghindari kelompok makanan berikut.

    • Makanan yang mengandung gas atau memicu produksi gas dalam usus, seperti kubis, kacang polong, bawang, minuman berkarbonasi, dan alkohol.
    • FODMAP seperti asparagus, kubis, bawang, kacang-kacangan, serta berbagai produk berbahan dasar gandum.
    • Gluten, yakni protein yang ditemukan pada biji-bijian seperti gandum dan barley.

    2. Memilih jenis serat yang tepat

    makanan sumber gandum utuh untuk sarapan

    Konsumsi makanan berserat bisa menjadi cara untuk mengatasi gejala IBS, tapi Anda perlu cermat dalam memilih jenis serat yang tepat.

    Pilihlah makanan dengan serat yang mudah larut, seperti:

    • oat,
    • apel,
    • pir,
    • stroberi,
    • buah-buahan sitrus,
    • kacang polong, dan
    • ubi.

    Sebaliknya, batasi asupan makanan tinggi serat tak larut seperti gandum utuh, kol dan kubis, kacang panjang, serta sayuran umbi.

    Jika Anda ingin mengonsumsi makanan tersebut, coba konsultasikan lebih dulu kepada dokter atau ahli gizi.

    3. Berolahraga

    Berolahraga membantu mengatasi IBS dengan beberapa cara.

    Menurut sebuah studi dalam jurnal PLOS ONE, aktivitas fisik mungkin mendorong perpindahan ampas dan gas di dalam usus. Usus menjadi lebih “lega” sehingga gejala perut kembung pun berkurang.

    Sejumlah ahli lain pun sepakat dengan hal ini. Selain itu, mereka menambahkan bahwa aktivitas fisik mungkin meringankan gejala IBS karena memiliki manfaat berikut.

    • Mengurangi stres yang merupakan salah satu pemicu IBS.
    • Membantu tubuh membuang gas dengan lebih cepat.
    • Memperlancar pencernaan dan buang air besar.
    • Membantu Anda untuk tidur lebih nyenyak.
    • Mendorong Anda untuk melakukan kebiasaan sehat lainnya.

    4. Konsumsi obat-obatan

    obat ibs

    Orang dengan IBS biasanya dapat mengatasi gejala ringan dengan cara memperbaiki gaya hidup dan pola makan.

    Namun, gejala sedang hingga berat biasanya perlu diatasi dengan obat-obatan dan suplemen serat.

    Dokter akan meresepkan obat-obatan sesuai gejala, pemicu IBS yang sering dialami, dan kondisi kesehatan Anda secara umum.

    Berikut beberapa jenis obat dan suplemen yang mungkin perlu Anda konsumsi.

    • Suplemen serat seperti psyllium untuk mengatasi sembelit.
    • Obat pencahar seperti magnesium hidroksida atau polietilen glikol bila sembelit tetap berlanjut walaupun Anda telah mengonsumsi suplemen serat.
    • Antikolinergik seperti dicyclomine untuk meredakan kejang otot pencernaan yang menimbulkan nyeri.
    • Obat diare resep maupun nonresep, seperti loperamide, colestipol, dan lain-lain.
    • Obat pereda nyeri untuk mengatasi sakit perut hebat atau perut kembung.
    • Antidepresan untuk mengatasi depresi yang kerap memicu IBS. Obat ini juga dapat menghambat aktivitas saraf yang mengatur fungsi usus besar.
    • Obat-obatan khusus IBS, seperti alosetron, eluxadoline, lubiprostone, rifaximin, dan linaclotide.

    5. Psikoterapi

    Kondisi psikologis bisa memengaruhi fungsi usus besar. Gejala IBS sering kali muncul atau bertambah parah saat penderitanya tertekan, mengalami stres, atau depresi berkepanjangan.

    Jika stres menjadi pemicu IBS Anda, psikoterapi mungkin bisa menjadi cara alternatif untuk mengatasi gejalanya.

    Terapi ini mungkin meliputi hipnoterapi atau terapi kognitif perilaku yang dilakukan oleh seorang tenaga mental profesional.

    IBS dapat menimbulkan gejala gangguan pencernaan yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Meski begitu, Anda bisa tetap menjalani kehidupan dengan normal melalui beberapa perubahan gaya hidup dan pola makan.

    Bila gejala Anda cukup berat, cobalah berkonsultasi kepada dokter untuk menentukan perawatan yang tepat.

    Kombinasi pengobatan dan perbaikan gaya hidup yang konsisten dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita IBS.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 15/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan