Bagi orang dengan gangguan pada usus seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), gejala bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan seumur hidup, hilang dan kambuh. Karena itu, muncullah FODMAP diet yang konon dapat meringankan gejalanya.
Bagi orang dengan gangguan pada usus seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), gejala bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan seumur hidup, hilang dan kambuh. Karena itu, muncullah FODMAP diet yang konon dapat meringankan gejalanya.
FODMAP diet adalah pola makan yang menganjurkan seseorang untuk menghindari makanan sumber karbohidrat yang struktur kimianya berantai pendek.
Nama pola makan ini merupakan gabungan dari jenis karbohidrat yang harus Anda hindari, yaitu Fermentable Oligosakarida, Disakarida, Monosakarida, serta Poliol.
Jika dicerna oleh tubuh, jenis-jenis karbohidrat tersebut akan menghasilkan gas seperti karbon dioksida, hidrogen, dan gas metana yang menjadi penyebab sakit perut dan perut kembung.
Para ahli percaya bahwa penderita masalah pada usus besar akan sangat sulit untuk mencerna jenis karbohidrat tersebut. Dengan melakukan FODMAP diet, diharapkan kondisi para pasien dapat membaik secara perlahan.
Pola makan ini terbukti efektif meringankan gejala iritasi usus besar.
Pada sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gastroenterology, 3 dari 4 peserta penelitian yang memiliki penyakit ini berhasil mengurangi bahkan menghilangkan beberapa gejala gangguan pencernaan setelah melakukan FODMAP diet selama lebih dari seminggu.
Sebenarnya, tidak semua pantangan pola makan FODMAP termasuk makanan tidak sehat. Bahkan, ada beberapa yang baik untuk Anda konsumsi, seperti fruktans, prebiotik inulin, dan galactooligosaccharides (GOS).
Makanan prebiotik misalnya, dapat merangsang pertumbuhan bakteri usus yang baik. Namun, untuk orang-orang tertentu, makanan ini bisa memicu gejala seperti rasa perih atau kembung di perut.
Maka dari itu, simak jenis makanan FODMAP diet yang harus dihindari di bawah ini.
Sebagai gantinya, di bawah ini merupakan jenis makanan FODMAP diet yang boleh dikonsumsi.
Anda tidak harus langsung mengubah pola makan secara seluruhnya. Ada tiga tahapan yang harus dilalui bila Anda ingin menjalankan FODMAP diet yang dijabarkan sebagai berikut.
Pada tahap ini, Anda dianjurkan untuk membatasi bahkan menghindari makanan yang mengandung FODMAP selama 3 – 8 minggu.
Pada tahap ini juga, Anda diminta untuk melihat apakah gejala gangguan pencernaan yang Anda alami berkurang atau tidak.
Setelah Anda menghindari makanan yang dicurigai menyebabkan gejala, Anda akan diminta untuk memasukan satu per satu jenis makanan tersebut ke dalam menu Anda kembali.
Hal ini dilakukan selama 3 – 7 hari untuk satu jenis makanan. Dalam tahap ini, akan terlihat makanan yang selama ini jadi pemicu dari gejala IBS yang Anda derita.
Nah, setelah tahu apa yang bisa membuat gejala IBS Anda muncul, Anda akan diminta untuk kembali mengonsumsi makanan dengan normal dan hanya membatasi makanan yang menjadi pemicu saja.
Selebihnya, Anda dapat tetap menerapkan pola makan yang sebelumnya Anda miliki.
Karena melibatkan eliminasi banyak jenis makanan pada tahap awalnya, FODMAP diet termasuk jenis yang ketat dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Baik bila Anda memang memiliki masalah usus besar atau hanya ingin menurunkan berat badan, penting untuk tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.
Pola makan ini dikhawatirkan dapat mengurangi kebutuhan nutrisi. Anda bisa saja mengalami kekurangan gizi jika melakukan pola makan ini tanpa pengawasan dari dokter.
Bagi Anda yang memiliki masalah usus besar dengan berat badan di bawah rata-rata, baiknya diskusikan pola makan yang sesuai untuk tubuh Anda bersama praktisi gizi.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar