Seseorang yang pernah mengalami ambeien atau wasir, biasanya berisiko untuk mengalaminya kembali. Kenali berbagai penyebab ambeien kambuh dan cara mengatasinya dalam ulasan berikut ini!
Penyebab ambeien kambuh
Ambeien atau kondisi pembuluh darah vena pada anus yang membengkak biasanya dapat kambuh karena kebiasaan sehari-hari yang tak disadari.
Untuk mencegah agar wasir tidak datang kembali dan mengatasinya saat kambuh, Anda perlu tahu penyebabnya terlebih dahulu.
1. Usia semakin tua
Usia yang semakin bertambah bisa meningkatkan risiko terkena ambeien. Sayangnya, sekali Anda mengalaminya, kondisi ini bisa kambuh sewaktu-waktu.
Mengutip dari situs Johns Hopkins Medicine, sekitar 50% masyarakat di atas usia 50 tahun akan mengalami ambeien.
Wasir yang kambuh pada orang lanjut usia ini umumnya dikarenakan kondisi jaringan ikat pada rektum dan anus yang semakin lemah.
Akibatnya, wasir jadi mudah membengkak dan kambuh, terutama jika Anda mengalami sembelit karena kekurangan asupan serat.
2. Kehamilan
Kehamilan merupakan salah satu penyebab wasir kambuh yang paling umum.
Mengutip dari buku External Hemorrhoid (2022), sekitar 35% ibu hamil mengalami ambeien. Kondisi ini bisa kambuh sepanjang masa kehamilan, bahkan merupakan salah satu penyebab utama perdarahan di anus.
Hal ini dikarenakan adanya tekanan pada bagian panggul dan pembuluh darah di sekitar anus, terutama saat memasuki trimester ketiga dengan berat badan dan janin yang semakin bertambah.
Hal yang sama juga bisa terjadi pada seseorang yang mengalami kenaikan berat badan karena masalah obesitas.
Pasalnya, lemak yang menumpuk juga dapat memberikan tekanan pada bagian anus dan menyebabkan wasir kambuh.
3. Terlalu lama duduk
Jika pernah memiliki riwayat ambeien, biasanya Anda akan disarankan untuk menggunakan bantal khusus saat harus duduk lama atau mengurangi durasi duduk.
Duduk terlalu lama dapat memberikan tekanan di panggul dan pembuluh darah di sekitar anus. Akibatnya, pembuluh darah tersebut membengkak dan kembali menyebabkan wasir Anda kambuh.
Kondisi ini termasuk salah satu penyebab yang sulit dihindari, terutama jika pekerjaan Anda mengharuskan untuk duduk lama di depan komputer.
4. Mengejan terlalu kuat
Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, ibu hamil lebih berisiko mengalami ambeien. Sayangnya, kondisi ini bisa kambuh saat ibu hamil menjalani persalinan.
Studi dalam jurnal Clinics In Colon And Rectal Surgery (2016) menyebutkan bahwa mengejan saat melahirkan merupakan penyebab utama munculnya ambeien.
Wasir yang kambuh setelah mengejan ini bisa bertahan dalam beberapa hari, bahkan sangat mengganggu hingga sebagian ibu baru melahirkan sulit buang air besar.
Namun, hal ini ternyata tak hanya dialami oleh ibu yang melahirkan. Jika mengalami sembelit parah hingga harus mengejan kuat, ambeien Anda juga berisiko kambuh lagi.
5. Menunda buang air besar
Kebiasaan menunda buang air besar bisa menjadi penyebab ambeien kambuh karena feses akan menumpuk dan mengeras.
Akibatnya, Anda akan mengalami kesulitan saat buang air besar atau sembelit sehingga mengharuskan Anda mengejan lebih kuat.
Selain itu, menunda buang air besar akan mengubah pola buang air besar teratur yang sudah terekam di otak.
Hal ini akan menyebabkan Anda kehilangan dorongan untuk buang air besar sebagaimana biasanya.
Tak hanya kambuh, wasir yang Anda alami bisa semakin parah atau terluka karena tekstur feses yang keras.
6. Mengangkat benda berat
Tahukah Anda bahwa melakukan olahraga angkat beban atau terbiasa membawa barang terlalu berat juga bisa menjadi penyebab ambeien kambuh?
Olahraga dan aktif bergerak memang sangat dianjurkan karena menawarkan berbagai manfaat kesehatan.
Namun, mengangkat beban terlalu berat juga berisiko memberikan tekanan berlebih pada pembuluh darah di bagian anus sehingga membengkak dan menimbulkan wasir.
Biasanya, atlet angkat beban diharuskan untuk melatih pernapasan dan cara mengangkat beban dengan tepat untuk menghindari risiko ini.
Untuk itu, pastikan Anda mengikuti instruksi yang diberikan pelatih kebugaran.
7. Seks anal
Sebagian pasangan yang nyaman melakukan seks anal juga perlu memperhatikan risiko wasir kambuh.
Pasalnya, hubungan intim lewat anus ini dapat melukai pembuluh darah di sekitar anus jika tidak dilakukan dengan aman dan tepat.
Perlu Anda ketahui bahwa anus tidak memiliki pelumas alami serta lapisan dinding di sekitarnya cukup tipis dan sensitif.
Akibatnya, Anda yang memiliki riwayat ambeien sangat mungkin mengalami luka saat kondisinya sedang kambuh.
8. Kurang serat dan cairan
Wasir kambuh juga bisa disebabkan oleh kurangnya asupan serat dan cairan.
Keduanya berperan dalam membuat tekstur feses Anda menjadi lebih lunak, sehingga lebih mudah dikeluarkan saat buang air besar.
Kekurangan kedua asupan tersebut dapat membuat Anda berisiko mengalami sembelit. Saat sembelit, Anda pun akan cenderung mengejan lebih kuat sehingga wasir pun muncul kembali.
Asupan serat dan air ini bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi buah, sayur, dan minum air atau makan sup.
Cara mengatasi wasir kambuh
Sebagian kondisi ambeien yang muncul kembali dapat hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Namun, pada kasus ambeien kronis, Anda mungkin membutuhkan penanganan medis untuk mengatasinya.
Beberapa cara mengatasi ambeien kambuh mulai dari alami hingga medis, meliputi:
Dengan mengetahui penyebab ambeien kambuh, akan lebih mudah bagi Anda untuk menentukan cara penanganan yang tepat sekaligus mencegah timbulnya ambeien kembali.
[embed-health-tool-bmr]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Hemorrhoids. (2023). Retrieved 30 January 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hemorrhoids
Eating, &., & Health, N. (2023). Eating, Diet, & Nutrition for Hemorrhoids | NIDDK. Retrieved 20 January 2023, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/hemorrhoids/eating-diet-nutrition
Hemorrhoids – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 19 January 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemorrhoids/symptoms-causes/syc-20360268
Hemorrhoids – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2023). Retrieved 19 January 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemorrhoids/diagnosis-treatment/drc-20360280
Hemorrhoids and what to do about them – Harvard Health. (2013). Retrieved 19 January 2023, from https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/hemorrhoids_and_what_to_do_about_them
Lohsiriwat, V. (2012). Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management. World Journal Of Gastroenterology, 18(17), 2009. doi: 10.3748/wjg.v18.i17.2009
Migaly, J., & Sun, Z. (2016). Review of Hemorrhoid Disease: Presentation and Management. Clinics In Colon And Rectal Surgery, 29(01), 022-029. doi: 10.1055/s-0035-1568144
Lee, J., Kim, H., Kang, J., Shin, J., & Song, Y. (2014). Factors Associated with Hemorrhoids in Korean Adults: Korean National Health and Nutrition Examination Survey. Korean Journal Of Family Medicine, 35(5), 227. doi: 10.4082/kjfm.2014.35.5.227
Lawrence, A., & McLaren, E. (2022). External Hemorrhoid. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500009/
Versi Terbaru
06/02/2023
Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany
Ditinjau secara medis olehdr. Patricia Lukas Goentoro