Fisura ani merupakan robekan pada lapisan mukosa anus. Meski biasanya bisa sembuh dalam beberapa minggu dengan pengobatan, tak jarang kondisi fisura ani yang bertambah parah dan menyebabkan komplikasi membutuhkan operasi.
Apa itu operasi fisura ani?
Operasi fisura ani adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk memperbaiki robekan pada jaringan mukosa anus.
Dokter biasanya merekomendasikan operasi bila metode pengobatan lain tidak berhasil mengatasi luka pada anus. Operasi memang lebih efektif ketimbang metode pengobatan lainnya.
Mengutip National Health Service UK, kira-kira sebanyak 9 dari 10 orang yang menjalani prosedur ini mendapatkan hasil jangka panjang yang baik.
Dalam melakukan operasi ini, dokter akan membuat sayatan pada jaringan mukosa anus. Ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada anus dan membantu proses penyembuhan jaringan anus yang robek.
Seperti prosedur pembedahan pada umumnya, operasi untuk fisura ani tentu tidak luput dari komplikasi.
Meski demikian, rasa nyeri yang ditimbulkan prosedur ini secara umum lebih ringan daripada rasa nyeri akibat fisura ani itu sendiri.
Manfaat operasi fisura ani
Kebanyakan kasus sakit anus bisa sembuh sendiri selama Anda berupaya mencegah sembelit dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Namun, proses penyembuhan dapat terganggu bila Anda kembali mengejan akibat susah buang air besar.
Jika robekan pada anus tidak membaik dalam enam minggu, kondisi ini tergolong sebagai fisura ani kronis. Lama-kelamaan, Anda berisiko mengalami komplikasi berikut.
- Bertambah besarnya robekan hingga mencapai otot yang menutup anus.
- Rasa tidak nyaman atau nyeri yang perlu diredakan dengan obat-obatan.
- Munculnya kembali robekan karena kulit di sekitar anus menjadi lebih tipis dan lemah.
Operasi fisura ani sangat berguna untuk memperbaiki struktur anus serta mencegah berbagai komplikasi tersebut.
Melalui operasi, lapisan mukosa anus yang tadinya rusak bisa memperbaiki diri hingga pulih seperti semula.
Prosedur perbaikan fisura ani
Dokter atau perawat akan menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan sebelum operasi.
Pastikan Anda memberi tahu dokter tentang riwayat penyakit, alergi, serta obat-obatan yang pernah dan sedang Anda konsumsi.
Apabila operasi menggunakan bius umum, Anda akan diminta berpuasa sejak tengah malam sebelum operasi.
Sementara untuk operasi dengan bius lokal, Anda mungkin masih dibolehkan makan dan minum hingga beberapa jam sebelum prosedur.
Berikut berbagai metode operasi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki fisura ani.
1. Sfingterektomi lateral
Dokter bedah akan memotong otot kecil berbentuk cincin pada anus untuk mengurangi tekanan di sekitarnya.
Prosedur ini akan membantu pemulihan jaringan mukosa anus dan mengurangi kemungkinan terbentuknya fisura di kemudian hari.
Sfingterektomi lateral dapat dilakukan secara tertutup atau terbuka.
Pada sfingterektomi terbuka, dokter akan membuat sayatan kecil pada kulit sehingga ia dapat melihat otot sfingter (otot yang membuka dan menutup seperti katup).
Sementara pada sfingterektomi tertutup, dokter akan menggunakan pisau di bawah kulit untuk mencapai otot sfingter anus.
Setelah itu, dokter akan memperbaiki robekan di sekitarnya sehingga jaringan anus bisa memulihkan diri.
2. Fisurektomi
Operasi fisura ani dengan fisurektomi mirip seperti sfingterektomi. Bedanya, dokter juga memotong tepi fisura dan bagian kulit lainnya yang ikut robek.
Setelah itu, dokter akan menutup luka dengan cara memanaskannya menggunakan alat kauterisasi.
Operasi ini bisa dilakukan secara tunggal maupun bersama prosedur lain, seperti suntik botoks, sfingterektomi lateral, atau penggunaan obat-obatan seperti gliseril trinitrat.
Anda mungkin juga memerlukan operasi ini jika mengalami komplikasi pada anus.
3. Advancement anal flaps
Dokter akan mengambil jaringan yang sehat dari bagian tubuh yang lain untuk menutup bagian anus yang robek.
Cara ini akan membantu meningkatkan aliran darah ke bagian anus yang terluka sehingga luka cepat pulih.
Prosedur ini mungkin disarankan bagi orang dengan fisura ani kronis akibat kehamilan atau cedera pada anus.
Efek samping dan komplikasi operasi fisura ani
Operasi untuk memperbaiki robekan anus merupakan prosedur sederhana yang umum dilakukan. Metode ini juga sangat efektif dan jarang sekali menimbulkan efek samping maupun komplikasi.
Meski demikian, pada beberapa kasus, prosedur operasi pada sfingter anus juga dapat menimbulkan komplikasi berikut.
- Perdarahan pada area operasi.
- Fistula ani, yakni pembentukan saluran kecil di antara anus dan kulit di sekitarnya.
- Hilangnya kemampuan untuk mengontrol kentut dan buang air besar untuk sementara. Efek samping ini umumnya hilang setelah 1–2 minggu.
- Infeksi yang menyebabkan abses anus (penumpukan nanah pada anus). Kondisi ini dapat diatasi dengan konsumsi antibiotik.
Pemulihan di rumah setelah operasi
Anda perlu beristirahat di rumah sakit hingga efek obat bius hilang dan mungkin perlu mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Pasien biasanya bisa pulang pada hari yang sama, tapi ada pula yang perlu menginap semalam.
Kebanyakan orang bisa kembali bekerja dan beraktivitas dalam 1–2 minggu setelah operasi. Akan tetapi, perlu waktu sekitar enam minggu istirahat hingga jaringan anus Anda bisa pulih sepenuhnya.
Anda mungkin akan merasakan nyeri saat buang air besar, tetapi efek samping operasi ini umumnya lebih ringan dari nyeri akibat fisura ani.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman.
- Beristirahat dengan cukup.
- Mengikuti seluruh anjuran dokter dan perawat.
- Minum lebih banyak air.
- Mengonsumsi makanan tinggi serat.
- Tidak mengejan saat buang air besar.
- Membersihkan anus dengan hati-hati.
- Tidak menggunakan sabun yang mengandung pewangi.
Operasi merupakan metode paling efektif untuk memperbaiki robekan pada anus alias fisura ani.
Sebelum menjalani prosedur ini, pastikan Anda telah berkonsultasi kepada dokter untuk memahami manfaat, prosedur, dan risikonya.
[embed-health-tool-bmr]