backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Ajak Anak Merapikan Mainan Sendiri, Ini 9 Cara yang Bisa Dicoba

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Ajak Anak Merapikan Mainan Sendiri, Ini 9 Cara yang Bisa Dicoba

    Meminta anak merapikan mainan sendiri tentu bukan hal yang mudah. Tidak semua anak langsung mengerjakannya, bahkan banyak dari mereka yang membiarkan mainannya berserakan.

    Agar anak lebih patuh dan terbiasa membereskan mainan, Anda sebagai orangtua perlu melatihnya sejak dini. Semoga tips-tips di artikel berikut bisa membantu ya, Bu.

    Cara jitu mengajarkan anak merapikan mainan

    Tentu menyenangkan rasanya melihat anak asyik bermain dengan mainannya.

    Masalah baru muncul ketika si Kecil sudah selesai bermain, tapi tidak mau membereskan mainannya. 

    Untungnya, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengajarkan anak merapikan mainan sendiri.

    Apa saja tips yang perlu dilakukan para ibu dan ayah? Yuk, baca terus artikel ini.

    1. Menanamkan pentingnya merapikan mainan

    Mengajari anak untuk membereskan kamar dan barang-barangnya setelah bermain tidaklah mudah.

    Apalagi, anak-anak pada dasarnya tidak suka beres-beres. Jika tidak mengerti pentingnya tugas itu, anak tidak akan termotivasi untuk melakukannya.

    Jadi, sebelum Anda mengajarkan anak merapikan mainan, coba tanamkan dahulu pentingnya kegiatan ini.

    Sebagai contoh, katakan pada anak bahwa dia sendiri atau orang lain bisa terpeleset jika mainannya dibiarkan berantakan. 

    Anda juga bisa mengatakan bahwa mainan yang tidak dirapikan bisa hilang dan tidak asyik dimainkan lagi.

    Carilah alasan yang paling berkaitan dengan anak Anda. Dengan cara ini, anak lambat laun akan melakukan tanggung jawabnya secara mandiri.

    2. Merapikan mainan pada sore hari

    Anak-anak, terutama yang masih usia balita, akan cepat merasa bosan bila harus merapikan mainannya setiap kali selesai bermain.

    Oleh sebab itu, cobalah mengajak anak Anda membereskan mainannya pada sore hari ketika ia betul-betul tidak ingin bermain lagi.

    Jadikan ini sebagai rutinitas harian sehingga anak Anda terbiasa melakukan kegiatan tersebut. Kebiasaan yang dilakukan sejak kecil akan membekas seiring waktu.

    Ketika ia sudah cukup besar, anak diharapkan sudah punya kesadaran untuk merapikan mainannya sendiri.

    3. Menjadi orangtua yang tegas tapi fleksibel

    Jika anak membuat sesuatu yang rumit dan belum selesai hingga waktu beres-beres, katakan padanya untuk menyelesaikannya besok.

    Sebisa mungkin terapkan kedisiplinan pada anak, tapi tetap hargai keinginannya untuk menyimpan mainan yang belum selesai tersebut.

    Sediakan tempat untuk menaruh mainan yang akan diselesaikan besok, lalu ajaklah anak merapikannya bersama.

    Langkah ini akan mengajarkan anak tanggung jawab tanpa menghambat perkembangan kreativitasnya.

    4. Menjadikan beres-beres mainan terasa menyenangkan

    membesarkan anak berkebutuhan khusus

    Ada banyak hal yang dapat membuat kegiatan beres-beres terasa menyenangkan.

    Jika si Kecil menyukai musik dan bernyanyi, coba ajak ia merapikan mainan sambil menyetel lagu-lagu kesukaannya.

    Anda juga bisa berkreasi bersama anak dengan membuat lagu beres-beres karangan Anda berdua.

    Selain itu, Anda dapat membuat kegiatan ini menjadi sebuah permainan yang seru.

    Misalnya dengan mengatur alarm ponsel selama 15 menit, lalu ajak ia untuk adu cepat dalam membereskan mainan hingga alarm berbunyi.

    Dengan begitu, anak tentu akan merapikan mainan sendiri dengan penuh semangat.

    5. Beri arahan yang jelas

    Seperti dilansir dari laman CDC, dalam memberikan perintah kepada anak, pastikan arahan Anda jelas agar anak tidak bingung.

    Kalau Anda berkata, “Nak, tolong bersihkan mainannya ya!” Mungkin dia akan bingung harus memulai dari mana.

    Oleh sebab itu, sebaiknya beri perintah yang jelas. Misalnya dengan berkata “Nak, boneka ini masukkan ke dalam keranjang warna biru ya!”

    Di samping itu, agar anak mau mendengarkan, hindari memberikan perintah kemudian langsung pergi.

    Pastikan Anda fokus pada anak terlebih dahulu baru melakukan aktivitas lainnya.

    6. Mulailah dari tugas yang lebih mudah

    Di samping memberikan perintah dengan jelas, saat mengajarkan anak merapikan mainan sendiri, mulailah dari tugas yang mudah lebih dahulu.

    Ini karena anak-anak lebih mudah teralihkan perhatiannya bila harus mengerjakan tugas yang besar.

    Jadi, Anda perlu menguraikan pekerjaan besar anak menjadi tugas yang lebih kecil, contohnya dengan mengumpulkan mainan satu demi satu. 

    Misalnya bagi anak yang baru belajar membereskan mainan, awali dengan memintanya menaruh balok ke dalam kotak.

    Sementara itu, Anda dapat merapikan kepingan puzzle atau mainan lain yang lebih rumit. Anda bisa menyesuaikan tugas anak sesuai perkembangan usianya.

    7. Menyediakan tempat penyimpanan untuk setiap mainan

    kisah anak autisme

    Sebelum meminta anak untuk membereskan mainannya, pastikan ada tempat penyimpanan untuk setiap mainan yang ia miliki. 

    Si Kecil justru akan kebingungan bila tidak ada tempat yang memadai sehingga mainannya hanya tersimpan di sudut kamar.

    Oleh sebab itu, Anda perlu menyediakan tempat penyimpanan. Usahakan pilih beberapa wadah yang bervariasi seperti keranjang, rak pendek, atau kotak mainan.

    Kotak mainan terkadang bisa berbahaya. Jadi, pilihlah kotak tanpa sudut yang tajam.

    Pastikan kotak berukuran lebih kecil dari tubuh anak sehingga ia tidak terjebak masuk ke dalamnya.

    8. Biasakan sejak usia dini

    Merapikan mainan adalah salah satu kebiasaan baik yang perlu ditanamkan pada buah hati sejak usia prasekolah atau balita. 

    Selain mengajarkan tanggung jawab, kegiatan ini juga berguna untuk mendukung perkembangan anak dan melatihnya dalam menyelesaikan masalah.

    Melansir situs First 5 Riverside, sejak usia balita, anak sebaiknya sudah mulai dilibatkan dalam kegiatan membersihkan di rumah.

    Sesuaikan tugasnya dengan usia dan kemampuan anak. Mulailah dari tugas yang sederhana terlebih dahulu seperti menaruh piring bekas makan ke wastafel cuci piring.

    Bila kebiasaan ini terus dilakukan, anak akan merasa lebih ringan saat membersihkan rumah termasuk dalam merapikan mainan sendiri.

    9. Memuji anak atas hasil kerjanya

    Setelah anak merapikan mainan, jangan lupa memberi pujian atas hasil kerjanya. Katakan pada si Kecil bahwa kamarnya tampak rapi dan bagus. 

    Pujian Anda tentu akan membuatnya merasa senang dan menjadi motivasi untuk membersihkan mainannya lagi.

    Bila memungkinkan, cobalah membuat jadwal beres-beres mainan pada selembar karton, kemudian tempelkan stiker begitu anak selesai merapikan mainan.

    Ajaklah ia menempelkan stiker bersama sehingga membuatnya lebih bersemangat.

    Membereskan mainan mungkin tugas yang sederhana, tapi orangtua perlu sedikit trik untuk mengajarkannya kepada anak.

    Perlu Anda pahami

    Melatih kebiasaan merapikan mainan memang tidak mudah. Namun bila orangtua rutin dan sabar, si Kecil lambat laun akan memahami tanggung jawabnya dan menjadi terbiasa.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

    Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan