Sementara itu, ia juga lebih berisiko mengalami gangguan belajar.
Ambil contohnya, anak mungkin kesulitan berhitung dan membaca saat masih duduk di bangku SD atau tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah.
4. Masalah kesehatan seksual
Seorang remaja, khususnya perempuan, yang dibesarkan tanpa sosok ayah memiliki potensi untuk mengalami masalah kesehatan seksual.
Bahkan, anak perempuan berisiko melakukan hubungan seksual sebelum berusia 16 tahun.
Lebih parah lagi, psikologi anak perempuan tanpa sosok ayah mungkin cenderung lebih berani untuk melakukan hubungan seks bebas.
Akibatnya, ia berpotensi lebih besar untuk tertular penyakit kelamin
Tidak hanya itu, anak perempuan yang dibesarkan tanpa sosok ayah berpotensi hamil saat masih remaja.
5. Rentan eksploitasi dan pelecehan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, anak yang dibesarkan tanpa ayah memang memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pelecehan.
Tidak hanya pelecehan fisik, anak mungkin mengalami pelecehan emosional maupun seksual.
Dibandingkan anak yang dibesarkan oleh kedua orangtua, masalah kesehatan psikologis anak berisiko 4 kali lebih besar terjadi pada anak yang hidup tanpa ayah.
6. Kemungkinan gangguan kesehatan fisik dan mental
Bukan hanya memengaruhi psikologi, tanpa sosok seorang ayah dalam tumbuh kembangnya, anak juga berpotensi terkena penyakit.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar