Tidak hanya berefek saat masih kecil saja, pola asuh yang diterapkan akan ikut terbawa hingga dewasa dan membentuk kepribadian anak.
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Cambridge University Press, anak yang dibesarkan oleh orangtua yang overprotektif akan tumbuh menjadi pribadi yang berkecil hati, takut mengambil risiko, tidak percaya diri dan tidak punya inisiatif.
2. Sulit mengatasi masalahnya sendiri
Lauren Feiden, seorang psikolog dari Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa overprotective parenting dapat membuat anak terlalu bergantung pada orangtua dan sulit mengatasi masalahnya sendiri.
Selain itu, anak menjadi sulit mengambil keputusan karena orang tua terlalu terlibat jika dia menghadapi kesulitan.
Hal ini akan membuat anak akan selalu mengandalkan orangtua dalam menentukan atau menyelesaikan masalah dalam hidupnya.
3. Mudah berbohong
Orangtua overprotektif cenderung mengekang ruang gerak anak. Padahal anak butuh keleluasaan untuk mengembangkan diri.
Jika merasa terlalu dibatasi, anak akan mencari celah dan akhirnya berbohong agar bisa lolos dari kekangan orangtua.
Selain itu, anak berbohong karena ingin menghindari hukuman akibat melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginan orangtua.
4. Mudah cemas atau ansietas
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kiri Clarke dari University of Reading di Inggris, menunjukan bahwa kecemasan orangtua berefek signifikan pada kecemasan bahkan meningkatkan gejala ansietas pada anaknya.
Penelitian ini dilakukan terhadap 90 anak yang berada pada usia 7 sampai 12 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa 60 anak mengalami gangguan kecemasan yang terpengaruh dari kecemasan berlebih dari orangtua mereka.
5. Mudah stres karena takut salah
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar