backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Bekali Anak Dengan 8 Kemampuan Dasar Ini Sebelum Memasuki Usia Remaja

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Bekali Anak Dengan 8 Kemampuan Dasar Ini Sebelum Memasuki Usia Remaja

    Masa remaja adalah masa-masa mereka mencari jati diri dan menginginkan kebebasan. Maka itu, diperlukan cara yang tepat saat mengatur anak. Termasuk, membekali diri anak dengan kemampuan dasar yang sangat diperlukan untuk kehidupannya ke depan kelak. Apa saja kemampuan dasar yang diperlukan anak memasuki remaja?

    1. Menyiapkan makan sendiri

    resep diet keto

    Memasuki masa remaja, anak harus mulai mandiri dan melakukan berbagai hal sederhana untuk kebutuhannya sendiri.

    Contohnya membuat sarapan untuk diri sendiri, atau menyiapkan makan siang. Ini penting untuk diajarkan dan dibiasakan supaya ia bisa memenuhi kebutuhan makannya sendiri.

    Meskipun begitu, ini bukan berarti orang tua harus berhenti membantu anak menyiapkan makan. Yang penting, berikan kesempatan pada anak untuk mulai mempelajari bagaimana dasar-dasar memasak.

    Ketika orang tua sedang berhalangan, entah karena sakit, atau bekerja, orang tua akan lebih tenang melepas anaknya untuk menyiapkan makan sendiri. Sang anak juga tidak jadi panik dan bingung, karena memang sudah memiliki kemampuan dasar ini.

    2. Membereskan barang bawaannya sendiri

    anak pergi sendirian

    Mungkin dulu saat kecil Anda terbiasa menyiapkan barang bawaan anak, ketika akan sekolah ataupun bepergian. Namun, jangan sampai ini melewati batas.

    Berikan anak tanggung jawab dengan barang bawaan mereka. Mulai dari menyiapkan isi tas, membawa tas kemanapun mereka pergi, menyimpan tas, hingga mengembalikan semua barang bawaannya ketika sudah sampai rumah.

    Jangan sampai kebiasaan anak menitipkan segala sesuatu pada orang tuanya masih terjadi di usianya yang semakin dewasa. Ini bisa menjadi kebiasaan yang kurang baik hingga anak memasuki usia kerja.

    Latih anak untuk selalu menyiapkan kebutuhannya, seperti membuat catatan barang apa saja yang diperlukan sebelum berangkat. Lalu, berikan tanggung jawab penuh dengan barang-barang tersebut hingga disimpan kembali di rumah.

    3. Mengobati luka kecil

    makanan untuk menyembuhkan luka

    Ajari anak untuk tidak mudah panik ketika terluka. Beri tahu apa yang harus dilakukan setelah terluka jatuh dari sepeda, tergores pisau, dan lain-lain. Mengajari kemampuan dasar ini bahkan lebih muda lebih baik, bahkan sebelum ia masuk ke masa remaja.

    Wajar jika anak menangis dan merengek saat terjatuh. Namun, ajarkan anak untuk bisa mengendalikan rasa sakit tersebut. Memang sakit ketika terluka, tetapi tekankan pada anak bahwa ada hal yang lebih dibutuhkan ketika luka daripada hanya merengek atau menangis.

    Beri tahu bahwa, perdarahan tidak boleh terlalu lama, bagaimana caranya agar darah berhenti keluar, bagaimana cara mencuci luka, bagaimana cara menggunakan obat merah atau salep antibiotik sendiri, bagaimana cara memasang perban, dan lain sebagainya.

    4. Belanja dan atur uang sendiri

    tips belanja bulanan

    Masa remaja sering kali dikaitkan dengan emosi yang labil dan belum bisa menentukan prioritas, termasuk ketika mengelola uang. Anda harus mulai melatih sang buah hati dari kecil dalam mengelola uang yang dia miliki.

    Anda bisa melatihnya dengan cara mengajak anak berbelanja. Jelaskan saat Anda berbelanja, mengenai budget dan kebutuhan yang harus dibeli apa saja. Berikan tugas kepada anak Anda untuk membeli beberapa barang kebutuhan rumah.

    Misalnya Anda berbelanja dengan anak tetapi berikan catatan padanya, berikan tanggung jawab juga untuk membayarnya di bagian kasir.

    5. Menggunakan transportasi umum sendiri

    gaya berjalan

    Apakah mau membiarkan putra putri Anda hingga usia 20 tahun ke atas tidak bisa hidup mandiri di luar? Tidak ada yang pernah tahu sampai kapan Anda akan bisa menemani atau memfasilitasi mereka.

    Sebelum ini menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan, biasakan anak untuk berani naik transportasi umum dan paham akan transportasi umum di sekitarnya.

    Anda bisa menemaninya untuk merasakan transportasi umum, berikan pengertian bagaimana cara menjaga diri di transportasi umum, apa yang harus dilakukan jika tersesat di jalan, kendaraan apa yang sebaiknya dipilih.

    Berikan pengalaman-pengalaman itu sejak dini, sehingga saat memasuki masa remaja mereka memiliki keberanian itu.

    6. Membersihkan rumah

    membersihkan rumah setelah kebanjiran

    Kemampuan dasar seperti mencuci piring, menyapu, membersihkan debu, merapikan kamar sendiri, atau setidaknya membuat rumah tetap rapi dan bersih ini juga kemampuan wajib yang harus dimiliki anak memasuki masa remaja.

    Kebiasaan anak tidak membereskan mainannya kembali, tidak membuang sampah pada tempatnya, menumpahkan makanan atau minuman harus dihilangkan. Tanamkan pada anak, bahwa ini adalah tempat tinggalnya, miliknya yang harus dirawat.

    Jika sejak memasuki usia remaja dan masih brutal dengan kebiasaannya selalu membuat berantakan, atau tidak mau membersihkan, tentunya sampai dewasa ini akan menjadi kebiasaannya bahkan ketika kelak memiliki rumah sendiri.

    7. Bangun pagi tepat waktu

    mengingat mimpi

    Bangun pagi juga harus dilatih dan dibiasakan sejak kecil, lho. Beri anak tanggung jawab untuk mengatur jam tidur dan jam bangunnya. Sebaiknya, jangan selalu membangunkan anak. Sebab, nantinya anak akan selalu tergantung pada orang lain.

    Pasang alarm dan tidur di waktu yang relatif sama agar bisa bangun pagi untuk pergi sekolah. Kalau sampai terlambat, itu menjadi pelajaran penting bagi sang anak. Dengan begitu, anak akan berusaha sendiri mengatur waktunya agar tidak terlambat.

    8. Berani berbicara dengan orang yang tidak dikenal

    transplantasi ginjal pada remaja

    Saat anak masih kecil, mungkin Anda pernah memberikan nasehat jangan sembarangan ngobrol dengan orang asing, Nah, itu memang ada benarnya demi keamanan anak, tetapi beranjak dewasa anak justru harus berani berbicara dengan orang yang tidak dikenal untuk tujuan tertentu.

    Yang benar bukan melarang anak untuk tidak berbicara dengan orang asing, tetapi ajari anak untuk membedakan mana orang asing yang mencurigakan atau membahayakan, dan mana orang asing yang normal.

    Kemampuan membedakan orang ini adalah keterampilan. Bukan kemampuan yang tiba-tiba bisa dimiliki anak saat besar. Ini perlu diasah dan diajarkan.

    Berikan kesempatan pada anak untuk, bertanya arah di jalan, bertanya dengan pramusaji di toko, meminta bantuan dengan petugas, dan lain sebagainya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan