Jangan sampai kebiasaan anak menitipkan segala sesuatu pada orang tuanya masih terjadi di usianya yang semakin dewasa. Ini bisa menjadi kebiasaan yang kurang baik hingga anak memasuki usia kerja.
Latih anak untuk selalu menyiapkan kebutuhannya, seperti membuat catatan barang apa saja yang diperlukan sebelum berangkat. Lalu, berikan tanggung jawab penuh dengan barang-barang tersebut hingga disimpan kembali di rumah.
3. Mengobati luka kecil

Ajari anak untuk tidak mudah panik ketika terluka. Beri tahu apa yang harus dilakukan setelah terluka jatuh dari sepeda, tergores pisau, dan lain-lain. Mengajari kemampuan dasar ini bahkan lebih muda lebih baik, bahkan sebelum ia masuk ke masa remaja.
Wajar jika anak menangis dan merengek saat terjatuh. Namun, ajarkan anak untuk bisa mengendalikan rasa sakit tersebut. Memang sakit ketika terluka, tetapi tekankan pada anak bahwa ada hal yang lebih dibutuhkan ketika luka daripada hanya merengek atau menangis.
Beri tahu bahwa, perdarahan tidak boleh terlalu lama, bagaimana caranya agar darah berhenti keluar, bagaimana cara mencuci luka, bagaimana cara menggunakan obat merah atau salep antibiotik sendiri, bagaimana cara memasang perban, dan lain sebagainya.
4. Belanja dan atur uang sendiri

Masa remaja sering kali dikaitkan dengan emosi yang labil dan belum bisa menentukan prioritas, termasuk ketika mengelola uang. Anda harus mulai melatih sang buah hati dari kecil dalam mengelola uang yang dia miliki.
Anda bisa melatihnya dengan cara mengajak anak berbelanja. Jelaskan saat Anda berbelanja, mengenai budget dan kebutuhan yang harus dibeli apa saja. Berikan tugas kepada anak Anda untuk membeli beberapa barang kebutuhan rumah.
Misalnya Anda berbelanja dengan anak tetapi berikan catatan padanya, berikan tanggung jawab juga untuk membayarnya di bagian kasir.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar