Memasuki usia 17 tahun, bisa dibilang merupakan akhir dari masa transisi perkembangan remaja pada tahapan middle. Walaupun sudah mendekati fase dewasa, remaja laki-laki maupun perempuan masih dalam masa pertumbuhan. Apakah Anda sebagai orangtua merasa khawatir anak berada di usia ini? Simak penjelasan lengkap mengenai perkembangan anak 17 tahun yang perlu diketahui!
Apa saja aspek perkembangan anak 17 tahun?
Pada masa awal remaja, seperti perkembangan anak usia 10 hingga 13 tahun, mungkin menjadi masa pembelajaran bagi orangtua. Belajar untuk memahami perubahan yang terjadi pada anak Anda.
Hingga kini di usia 17 tahun Anda sudah mulai terbiasa atau bahkan masih belajar memahami perilaku anak. Apapun itu, anak masih memerlukan dukungan dari orang terdekatnya.
Berikut beberapa aspek perkembangan remaja usia 17 tahun yang bisa Anda pelajari.
Perkembangan fisik anak 17 tahun
Ada perbedaan perkembangan fisik pada anak laki-laki dan perempuan yang cukup signifikan sejak mereka berada di usia 9 tahun hingga kini di usia 17 tahun.
Anak perempuan lebih cepat mengalami perubahan fisik karena masa puber juga sudah dimulai.
Dikutip dari Stanford Chidren’s Health, sulit untuk mengetahui kapan remaja laki-laki akan memulai masa puber. Hal ini karena setiap anak mempunyai tahapan perkembangannya masing-masing.
Perubahan fisik pada anak laki-laki akan terjadi, tetapi secara perlahan serta dalam periode tertentu.
Berikut beberapa perkembangan fisik yang umumnya pada anak di usia 17 tahun:
- Berat badan semakin bertambah untuk remaja perempuan.
- Tinggi badan serta otot yang semakin terbentuk untuk remaja laki-laki.
- Masa puber sudah berada di tahap puncak.
Bisa dikatakan, di usia ini remaja laki-laki maupun perempuan sudah mencapai puncak masa puber. Namun, berat serta tinggi badan akan tetap bertambah walaupun tidak begitu signifikan.
Sementara itu, sebagian remaja laki-laki biasanya berfokus untuk membentuk otot dengan mulai menggemari olahraga.
Hal lainnya yang mungkin akan terjadi adalah ketika remaja mulai mempermasalahkan berat badan. Apalagi kalau ia jarang melakukan aktivitas fisik dan membandingkan dengan teman sebayanya.
Sebagai orangtua, Anda bisa mengajak anak untuk makan makanan sehat dan berolahraga untuk mencapai berat badan ideal yang diimpikan.
Hal ini untuk menghindari terjadinya diet yang tidak sehat serta gangguan makan pada remaja.
Perkembangan kognitif
Sejak berada di fase perkembangan anak usia 13 tahun, anak sudah mulai belajar untuk berpikir secara rasional. Hingga pada akhirnya di usia 17 tahun ini sebagian remaja secara aktif mengikuti berbagai macam organisasi sekolah.
Kegiatan ini memberikan peluang agar perkembangan kognitifnya juga terlatih dengan baik.
Berikut berbagai perkembangan kognitif anak di usia 17 tahun:
- Mulai mencoba berpikir seperti orang dewasa, misalnya berpikir kritis.
- Mempunyai tujuan untuk masa depan yang lebih realistis.
- Bertindak lebih mandiri dan mencoba tantangan.
- Mencoba kuat apabila terjadi tekanan dari orang sekitar.
Sekolah, tempat les, maupun organisasi yang diikuti adalah sarana pembelajaran yang baik untuk perkembangan anak di usia 17 tahun.
Hal ini sekaligus dapat melatihnya bagaimana menyerap berbagai informasi dan menerima berbagai sudut pandang dalam satu kelompok. Termasuk untuk melatih kemampuan seperti berbicara di depan orang banyak.
Sebagai orangtua, sudah seharusnya Anda mengetahui bagaimana pola berpikirnya saat ini. Kini, mungkin ia akan memberikan berbagai alasan mengapa ia memilih hal tertentu.
Sebagai contoh, anak akan memberikan alasannya mengapa ia lebih memilih les musik ketimbang mengikuti klub olahraga tertentu.
Saat hal ini terjadi, sebagai orangtua Anda perlu mendukungnya karena memaksakan kehendak malah akan membuat anak stres.
Namun, Anda juga berhak memberikan arahan mana yang baik untuk dirinya.
Perkembangan psikologis
Secara psikologis, di fase ini remaja biasanya mulai mencari identitas diri. Apalagi saat sudah berada di usia 17 tahun, ada kemungkinan ia semakin memikirkan tujuan hidupnya kelak.
Tugas orangtua adalah membimbing dan memberikan dukungan apapun yang tepat untuk mereka.
Berikut perkembangan psikologis secara umum untuk anak usia 17 tahun:
- Secara emosional sudah merasa lebih independen atau mandiri.
- Masih mengalami emosi yang naik dan turun yang dipicu oleh berbagai faktor.
- Belajar memaafkan apabila ada masalah dengan teman terdekat.
- Merasa nyaman saat mempunyai hubungan dengan lawan jenis.
Perkembangan emosional
Perkembangan emosional pada anak usia 17 tahun tidak akan sama antara satu dengan yang lainnya. Apalagi setiap remaja juga mempunyai cara yang berbeda-beda ketika menghadapi suatu masalah.
Ada remaja yang sudah mampu untuk menjalani segala sesuatu dengan mandiri juga bertanggung jawab. Ada pula yang masih khawatir dengan diri sendiri dan belum siap untuk menjalani kehidupan nantinya.
Hal ini bisa terjadi karena ia bingung untuk menentukan tujuan atau tidak yakin dengan apa yang ia inginkan. Namun, karena kadar hormon yang sudah cukup stabil, maka ada kemungkinan anak juga bisa mengontrol emosi sehingga tidak panik berlebih.
Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas, remaja di usia ini juga sudah mempunyai kedekatan serta ketertarikan dengan lawan jenis.
Tidak hanya rasa bahagia, di usia ini pula ia juga bisa merasakan patah hati ketika hubungan yang dijalaninya tidak sesuai dengan harapan.
Perkembangan sosial
Kedekatan dengan sahabat biasanya sudah dimulai sejak perkembangan anak di usia 12 tahun. Walaupun sesekali ada perdebatan, hal ini wajar terjadi karena sifat masing-masing anak yang berbeda.
Berbeda lagi apabila membicarakan hubungan dengan keluarga. Walaupun ia meluangkan waktunya untuk keluarga, di usia ini pula ia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan sahabat juga pacar.
Sebagai bentuk dukungan, kenali seperti apa lingkungan pertemanannya agar Anda merasa lebih tenang.
Berikan pemahaman mengenai konsep hubungan dengan lawan jenis yang sehat. Salah satu pelajaran penting yang perlu diberikan di usia 17 tahun ini ialah pendidikan seks.
Hal ini bertujuan agar ia bisa lebih bertanggung jawab dan memahami mana batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan lawan jenis.
Perkembangan bahasa
Kebanyakan remaja di usia 17 tahun akan berbicara seperti orang dewasa. Apalagi mereka juga mempunyai istilah-istilah baru yang kadang tidak dimengerti orangtua sehingga bisa membuat Anda bingung.
Tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencari tahu mengenai istilah atau bahasa yang sedang tren di kalangan remaja.
Dalam perkembangan di usia 17 tahun ini, berikan pemahaman agar ia bisa mengendalikan perkataan kepada orang yang lebih tua.
Agar kosakata bahasanya semakin bertambah, Anda bisa memberikan anak beragam tontonan informatif dan bahan bacaan yang bisa melatih perkembangan bahasa dan kognitifnya.
Di usia ini, Anda juga bisa menyarankan anak untuk mempelajari bahasa asing agar kealiannya bertambah.
Tips untuk membantu perkembangan anak 17 tahun
Sebijak apapun perubahan yang ia perlihatkan, orangtua tetap mempunyai rasa khawatir pada anak remajanya. Apalagi kalau Anda belum mengetahui dan memahami tujuan yang akan ia pilih di kemudian hari.
Jangan biarkan ia merasa tidak didukung oleh orangtuanya. Pasalnya, dukungan dan kepercayaan dari Anda adalah hal yang cukup penting dan dibutuhkan di usianya kini.
Berikut berbagai hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu perkembangannya di usia 17 tahun:
1. Berikan kepercayaan
Kepercayaan merupakan salah satu kunci agar hubungan orangtua dengan anak bisa berjalan dengan baik.
Ketika Anda hanya mengekang dan membatasi kehidupannya karena rasa tidak percaya, anak justru akan melanggar aturan dan tidak peduli dengan keberadaan orangtuanya.
Padahal, di usia ini sudah seharusnya ia merasakan tantangan baru untuk menambah pengalaman. Diskusikan kesepakatan mengenai konsekuensi seperti apa yang akan didapatkan ketika anak melanggar aturan.
Usahakan untuk melibatkan anak dalam membuat aturan agar ia merasa bertanggung jawab dan memahami alasannya.
2. Perhatikan penggunaan media sosial
Dalam perkembangan anak usia 17 tahun, setiap anak sudah mengandalkan internet juga media sosial.
Tidak ada salahnya untuk memberikan pemahaman agar menggunakannya dengan baik agar tidak terjadi penyimpangan.
Sebagai contoh, berikan pehamaman pada anak untuk tidak mengirim foto atau video berbau seks pada siapa pun termasuk melalui media sosial.
Selain itu, sampaikan pada anak untuk tidak menulis identitas pribadi di media sosial seperti alamat rumah atau nomor handphone.
Apabila terjadi hal di luar dugaan, seperti ancaman atau penipuan, sebaiknya segera laporkan pada pihak berwajib.
3. Ajarkan anak untuk mengikuti pola hidup sehat
Penampilan fisik seringkali menjadi hal penting bagi anak usia 17 tahun. Maka, ada kemungkinan mereka akan mencoba berbagai cara agar terlihat lebih menarik.
Sebagai contoh, anak melakukan diet ketat dan olahraga berlebihan untuk bisa menurunkan berat badannya.
Jika hal ini terjadi, berikan pemahaman apabila ingin menurunkan berat badan maka harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi masalah kesehatan serta gangguan makan.
Sebagai orang tua, Anda bisa mengajarkan bagaimana pola makan yang benar, asupan gizi yang tepat, juga berikan saran untuk banyak melakukan aktivitas fisik.
4. Peka terhadap perubahan anak
Sesekali, coba perhatikan, apakah anak Anda mengalami perubahan emosi belakangan ini? Jika iya, tanyakan dengan hati-hati apakah ia sedang mempunyai masalah yang berat.
Ajak anak berbicara dari hati ke hati jika belakangan ini ia terus terlihat sedih atau stres.
Pasalnya, stres berlebih tidak hanya mengganggu keseharian tetapi juga mengakibatkan gangguan tidur dan depresi pada remaja jika dibiarkan terlalu lama.
Ajak anak ke psikolog atau pskiater jika Anda tidak bisa menangani perubahan emosinya.
Selanjutnya, bagaimana perkembangan anak di usia 18 tahun?
[embed-health-tool-vaccination-tool]