Seiring dengan perkembangan anak usia 10 tahun, Anda mungkin berpikir ia telah menjelma menjadi remaja. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua perkembangan anak sama di usia ini. Meski sebagian besar anak mulai terlihat lebih dewasa, sebagian lainnya masih terlihat seperti anak-anak. Jadi, seperti apa perkembangan anak umur 10 tahun? Simak penjelasan berikut.
Tahapan perkembangan anak usia 10 tahun
Setelah melewati perkembangan anak 9 tahun, ada beberapa tahapan perkembangan yang akan dialami oleh anak di usia 10 tahun.
Ini di antaranya dalam hal perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan berbicara serta berbahasa. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
1. Perkembangan fisik
Melansir dari C. S. Mott Children’s Hospital, pada usia 10 tahun, perkembangan tinggi dan berat badan anak masih sama dengan yang dialami di usia-usia sebelumnya.
Umumnya, anak akan mengalami pertambahan tinggi badan hingga 6 sentimeter (cm) dan 3 kilogram (kg).
Selain itu, pertumbuhan yang dialami secara fisik di usia 10 tahun adalah sebagai berikut.
- Perubahan fisik yang berhubungan dengan pubertas.
- Pergantian gigi susu ke gigi permanen.
- Cenderung memiliki fisik dan stamina yang lebih kuat.
- Semakin semangat bermain di olahraga tim bersama dengan teman.
Pada dasarnya, anak perempuan usia 10 tahun mengalami perkembangan yang lebih cepat dibanding anak laki-laki seusianya.
Hal ini ditunjukkan dengan tinggi badan yang meningkat lebih pesat dibanding dengan teman seusianya.
Jika sebelumnya anak perempuan belum mengalami pertumbuhan payudara, ia mungkin akan mengalaminya di usia ini. Dari pertumbuhan ini, anak akan mulai sadar terhadap citra tubuhnya.
Anda dapat memanfaatkan saat ini dengan memberikan pendidikan seks anak untuk tahap awal.
Melansir dari Kids Health, jika pada usia 8 tahun anak perempuan telah mulai mengalami tanda-tanda awal pubertas, anak laki-laki baru mulai merasakannya di atas usia 9 tahun.
Namun, tidak semua anak laki-laki akan mengalaminya di usia ini. Ada pula laki-laki yang baru mengalami pubertas di perkembangan anak usia 11 hingga 14 tahun.
Demi mendukung perkembangan anak usia 10 tahun, Anda perlu mendukung agar ia tetap aktif melakukan aktivitas fisik.
Baik mendukung anak bermain di dalam rumah maupun mendorong anak bermain di luar rumah, Anda juga harus memenuhi kebutuhan gizi anak yang sesuai dengan usianya.
Agar anak tidak malas-malasan di rumah, coba untuk membatasi kegiatan yang memicu hal tersebut.
Sebagai contoh, jauhkan anak dari permainan seperti game console, kebiasaan bermain gadget, dan menonton televisi. Jika perlu, batasi waktu anak menonton dan bermain gadget, misalnya dua jam sehari.
2. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif pada anak usia 10 tahun biasanya meliputi berikut ini.
- Mulai memahami hari, bulan, dan tahun.
- Hafal nama-nama bulan dalam satu tahun.
- Bisa membaca dan memahami isi sebuah paragraf secara utuh.
- Paham dalam hal penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dalam pecahan.
- Sudah bisa menulis cerita pendek.
- Tidak takut untuk mencoba tantangan baik pelajaran sekolah atau pelajaran lainnya.
Memasuki umur 10 tahun, anak akan terus mengalami perkembangan kognitif seiring dengan otak yang terus berkembang. Bahkan, di usia ini, anak mungkin mulai bisa berpikir layaknya orang dewasa.
Pada usia ini, anak memang sudah bisa menggunakan kemampuan kognitif untuk mengumpulkan berbagai informasi. Anak juga mulai memiliki pendapat pribadi mengenai berbagai hal.
Perkembangan remaja di usia 10 tahun juga ditandai dengan fase kemandirian anak, termasuk dalam belajar.
Dalam belajar sejarah atau ilmu-ilmu sosial lainnya, anak mungkin sudah bisa mencari sumber yang dibutuhkannya, baik dari perpustakaan hingga berbagai situs web untuk keperluan belajar dan mengerjakan tugas sekolah.
Di usia ini, anak sudah mulai memiliki kesadaran diri untuk belajar dan melakukan yang terbaik guna mendapatkan nilai yang bagus di sekolah.
Hal ini mungkin didukung dengan rasa senang yang didapatkan anak saat Anda dan guru di sekolah memberikan apresiasi untuk usahanya dalam mengerjakan tugas dan belajar.
Ketertarikan anak untuk membaca buku dan menulis akan semakin meningkat. Pada usia 10 tahun, anak Anda juga mengalami perkembangan dalam kemampuannya berpikir kritis dan logis.
Bahkan, anak sudah mulai memahami perintah yang rumit, sudah mampu melakukan perencanaan, dan bisa memberikan alasan atas sebuah masalah yang dihadapinya.
Anak juga mulai bisa menghargai pendapat serta pola pikir yang dimiliki oleh orang lain meski berbeda dengan pendapat dan pola pikir yang dimilikinya.
Di saat yang sama, fase awal remaja di usia ini sudah bisa membedakan mana hal yang baik dan yang buruk serta mempertimbangkan mana yang adil dan tidak.
3. Perkembangan emosional
Memasuki usia 10 tahun, anak juga akan mengalami perkembangan emosional yang juga semakin menantang.
Pasalnya, seiring dengan perkembangan fisik yang dialami anak sebagai tanda awal pubertas, anak juga akan mengalami tanda emosional.
Sebagai contoh, anak mulai merasakan rasa senang yang amat sangat, tapi juga merasakan banyak keraguan, rasa takut, dan rasa malu.
Biasanya, hal ini juga dipicu oleh perubahan fisik yang masih amat baru bagi anak-anak di usia ini.
Sebagai gambaran umum, anak usia 10 tahun biasanya mengalami perubahan emosional berupa berikut ini.
- Mengagumi apa yang dilakukan oleh orang dewasa dan menirunya.
- Mempertanyakan apa pun aturan yang diberlakukan untuknya.
- Menerima prinsip yang dimiliki oleh orangtua atau yang berlaku di dalam keluarga.
- Mengontrol perasaan yang dimiliki, baik amarah maupun rasa sedih.
Namun, di usia ini, anak juga mulai mengalami perubahan suasana hati yang tidak terduga.
Hal ini bisa dipicu rasa stres yang dialami khususnya saat ia berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan yang dialaminya, baik secara fisik maupun mental.
4. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial yang dialami oleh anak di umur 10 tahun biasanya ditandai dengan kebiasaan berikut ini.
- Lebih senang menghabiskan waktu dengan teman sesama jenis.
- Semakin menikmati waktu dengan teman melakukan aktivitas kelompok.
- Mulai suka berbagi rahasia dengan teman dekat.
- Membentuk kelompok pertemanan dan mulai mengkotak-kotakkan pertemanan.
- Mulai mencari perhatian terhadap teman lawan jenis meski masih belum bisa santai bermain bersama.
- Masih mau mendengarkan orangtuanya, tapi beberapa anak mungkin menunjukkan rasa tak suka terhadap orang dewasa yang terlalu banyak mengatur.
Pada usia ini, anak yang semakin lekat dengan teman sebayanya mungkin akan menunjukkan rasa cemburu saat temannya bermain dengan teman yang lain. Hal ini sering terjadi pada anak perempuan di usia 10 tahun.
Sementara itu, pada anak laki-laki hal ini masih jarang terjadi. Pasalnya, pertemanan anak laki-laki biasanya terbentuk karena hal yang disukai, bukan karena perasaan atau kedekatan yang dimiliki.
Meski begitu, baik pada anak laki-laki maupun perempuan, penerimaan diri oleh teman sebaya adalah hal yang penting.
Anak mungkin saja rela menggunakan pakaian yang memenuhi standar pertemanannya, mendengarkan musik yang diyakini akan disukai oleh teman sebayanya, hingga menyukai dan membenci hal yang sama dengan teman-temannya.
Bahkan, hal ini bisa menjadi penentu perkembangan sosial yang dimiliki anak usia 10 tahun dan seterusnya.
Jika anak merasa tidak diterima oleh teman sebaya, hal ini bisa menjadi masalah perkembangan sosial pada anak saat remaja nanti.
Selain itu, anak akan merasakan kedekatan dengan keluarga, termasuk orangtua dan saudara. Sayangnya, pada usia ini anak menjadi lebih kompetitif, sehingga ia tidak akan rela mengalah kepada saudaranya.
Hal ini bisa mungkin bisa menjadi pemicu anak sering bertengkar dengan saudara, khususnya dengan saudara yang lebih muda.
5. Perkembangan bahasa dan bicara
Di usia 10 tahun ini, anak tidak mengalami perkembangan bahasa yang signifikan. Artinya, kemampuan berbicara dan menggunakan bahasa anak sudah mendekati sempurna.
Sebagai contoh, pada usia ini, tahapan yang dialami anak dalam perkembangan bahasa meliputi berikut ini.
- Suka membaca, bahkan anak sudah mulai membaca buku dengan tema khusus.
- Sudah bisa berkomunikasi dan berbicara dengan semua orang dari berbagai kalangan usia.
- Bisa berbicara tepat seperti orang dewasa.
Di usia ini, kegemaran membaca anak menjadi semakin spesifik. Anak mulai suka membaca buku dengan tata bahasa yang lebih kompleks dan sudah mulai menikmati membaca buku yang terbagi ke dalam banyak bagian.
Tidak hanya itu, perkembangan lainnya pada anak usia 10 tahun mungkin juga mulai memahami konsep metafora atau perumpamaan, peribahasa, dan sebagainya.
Anak Anda mungkin juga sudah bisa menjelaskan sebuah cerita yang dibacanya dari buku, menganalisa plot cerita, hingga memberikan pendapatnya terhadap cerita tersebut.
Kemampuannya dalam berpikir secara logis juga mulai terbentuk dengan baik. Bahkan, anak Anda mampu menulis sebuah esai yang menunjukkan pendapatnya akan topik tertentu dengan lebih percaya diri.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Tips untuk membantu perkembangan anak usia 10 tahun
Sebagai orangtua, Anda harus memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan anak di usia 10 tahun ini.
Bahkan, sekalipun ia sudah menunjukkan bahwa ia lebih dekat dengan teman sebaya dibanding dengan Anda, orangtuanya.
Anda bisa menunjukkan dukungan pada anak dengan berbagai hal, misalnya sebagai berikut.
- Izinkan anak bermain di luar rumah dengan teman sebaya.
- Ajak anak untuk berolahraga.
- Sediakan tempat yang nyaman untuk anak belajar.
- Diskusikan hal-hal yang menyenangkan bersama anak.
- Beri anak pujian dengan cara dan pada waktu yang tepat.
- Berikan masukan dan kritikan yang membangun khususnya dalam perkembangan anak.
- Dukung semua kegiatan positif yang ingin dilakukan oleh anak.
- Jangan mempermalukan anak di depan orang lain apalagi teman-teman sebayanya.
Sebaliknya, Anda harus membatasi kegiatan anak yang justru tidak mendukung proses tumbuh kembangnya.
Jika anak terlalu sering bermain gadget, mungkin ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk mulai membatasinya agar tidak kecanduan gadget.
Begitu pula dengan menonton televisi atau bermain game console.
Lebih baik berikan waktu menonton atau bermain gadget sebanyak dua jam saja dalam satu hari. Jangan pula menyediakan berbagai gadget di ruang tidur anak.
Jika perlu, simpan di tempat yang tidak diketahui anak agar ia tidak bermain di luar pengawasan Anda.
Jika anak di usia 10 tahun tidak mengalami perkembangan sesuai dengan yang telah dijelaskan, Anda tidak perlu merasa khawatir.
Pasalnya, tidak semua anak akan mengalami perkembangan yang sama. Ada yang lebih cepat, bahkan ada pula yang lebih lambat. Hal yang terpenting adalah anak Anda dalam keadaan yang sehat dan bahagia.
Setelah mengetahui perkembangan anak di usia 10 tahun, pahami juga apa saja perkembangan anak di usia 11 tahun.
Kesimpulan
- Anak usia 10 tahun mengalami perkembangan pesat dalam berbagai aspek.
- Secara kognitif, mereka mulai memahami konsep waktu, mampu membaca dan memahami isi paragraf, serta menguasai operasi matematika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
- Secara sosial, anak-anak pada usia ini menunjukkan kesetiaan terhadap kelompok pertemanan mereka dan cenderung bersikap kompetitif terhadap teman di luar kelompok tersebut.
- Perkembangan ini menandai transisi penting dari masa kanak-kanak menuju remaja awal, sehingga peran orangtua dalam memberikan dukungan dan bimbingan sangatlah penting.