Apakah suara anak laki-laki Anda berubah jadi lebih berat, atau ia mulai sering becermin memperhatikan tubuhnya yang tampak berbeda? Bisa jadi ini adalah akhir dari masa kanak-kanak anak laki-laki Anda, sekaligus tanda memasuki pubertas. Sebagai orangtua, memahami ciri-ciri pubertas anak laki-laki bisa membantunya melewati fase ini dengan nyaman.
Jadi, apa saja ciri pubertas pada anak laki-laki? Yuk, kenali lebih dalam perubahan apa saja yang akan mereka alami di bawah ini!
Ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki
Pubertas merupakan fase penting dalam perkembangan anak menuju dewasa. Bagi anak laki-laki, pubertas biasanya dimulai pada rentang usia 9 hingga 14 tahun.
Pada masa ini, tubuh mulai mengalami berbagai perubahan sebagai respons terhadap peningkatan hormon testosteron.
Untuk membantu Anda mendampingi anak di masa pubertas, pahami tanda pubertas pada anak laki-laki berikut ini.
1. Perubahan pada organ reproduksi
Selama masa pubertas, organ reproduksi anak laki-laki mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Ini merupakan awal dari pengaruh pubertas terhadap kesuburan mereka di masa depan.
Penis dan testis mulai tumbuh pada masa pubertas ini, dengan pertumbuhan penis biasanya diawali dari panjang, kemudian diikuti oleh peningkatan lebar.
Tanda-tanda pubertas pada anak laki-laki satu ini bisa terjadi sejak usia 13 tahun, tetapi ada juga yang baru mengalami perkembangan penuh hingga usia 18 tahun.
2. Pertumbuhan yang cepat
Tanda pubertas pada laki-laki lainnya adalah lonjakan pertumbuhan atau dikenal dengan istilah growth spurt.
Terkadang, tangan dan kakinya terlihat lebih besar dibandingkan bagian tubuh lainnya, sehingga membuat tubuhnya terlihat agak aneh dan membuatnya jadi lebih canggung atau mudah tersandung.
Setelah itu, tinggi badannya juga akan bertambah dengan cepat. Jika sebelumnya ia memiliki berat badan berlebih, tubuhnya bisa tampak lebih kurus karena tinggi badannya bertambah.
Pada akhir masa pubertas, anak laki-laki biasanya bisa bertambah tinggi hingga sekitar 35 cm dan berat badannya naik sekitar 18 kg.
Lehernya akan tampak lebih besar, bahunya lebih lebar, dan pinggulnya ikut melebar. Bentuk tulang wajah juga mulai berubah, rahangnya terlihat lebih tegas, sehingga perlahan-lahan ia mulai tampak seperti pria dewasa.
3. Perubahan suara
Melansir dari Healthy Children, salah satu ciri-ciri pubertas anak laki-laki yang paling mudah dikenali yaitu perubahan suara.
Suara anak laki-laki akan menjadi lebih berat karena pita suara mereka tumbuh dan membesar.
Pada awalnya, suara bisa terdengar pecah-pecah, tetapi ini adalah proses normal yang akan stabil seiring waktu.
Seiring dengan perubahan suara anak laki-laki, tulang rawan di lehernya mulai menonjol dan membentuk jakun. Ini adalah bagian alami dari perkembangan laki-laki saat pita suara membesar.
4. Munculnya rambut pada wajah dan tubuh
Rambut di tubuh anak laki-laki akan mulai tumbuh perlahan dan semakin lebat seiring mendekati akhir masa pubertas.
Awalnya, ciri pubertas anak laki satu ini akan muncul di ketiak, lalu di kaki dan tangan.
Rambut kemaluan juga mulai tumbuh di sekitar penis dan skrotum (kantung testis).
Seiring waktu, rambut di dada dan wajah, seperti kumis dan jenggot, juga mulai tumbuh. Biasanya, menjelang akhir pubertas, rambut di bagian-bagian ini akan semakin jelas.
5. Mimpi basah
Saat memasuki masa pubertas, tubuh anak laki-laki mulai memproduksi hormon testosteron yang merangsang testis untuk menghasilkan sperma.
Hal ini membuat penis sudah bisa mengalami ejakulasi, yaitu keluarnya cairan semen yang mengandung sperma.
Salah satu tanda pubertas pada sebagian anak laki-laki yaitu mimpi basah, atau dalam istilah medis disebut nocturnal emission.
Mimpi basah adalah keluarnya sperma secara spontan saat tidur, biasanya disertai mimpi yang berkaitan dengan hal-hal bersifat seksual.
Ini adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari perkembangan tubuh menuju dewasa. Namun, tidak semua anak laki-laki mengalaminya, dan itu juga normal.
6. Peningkatan keringat
Saat anak laki-laki memasuki pubertas, kelenjar keringat di tubuhnya menjadi lebih aktif dibandingkan sebelumnya. Ini karena dipicu oleh perubahan hormon yang terjadi selama pubertas.
Anak mungkin mulai menyadari tubuhnya lebih sering berkeringat, terutama di area ketiak, telapak tangan, kaki, atau bahkan wajah, meskipun sedang tidak beraktivitas berat.
Peningkatan keringat ini merupakan hal normal karena tubuh sedang beradaptasi dengan perkembangan fisik dan hormonal.
Namun, keringat yang lebih banyak juga dapat memicu masalah lain, seperti bau badan pada anak.
Orangtua bisa mengajarkan anak untuk mulai menjaga kebersihan dengan mandi teratur, menggunakan deodoran, dan mengganti pakaian jika sudah lembap atau berkeringat banyak.
7. Perubahan emosional
Saat anak laki-laki memasuki masa pubertas, ia akan mengalami berbagai perubahan emosi.
Ada kalanya ia merasa mudah marah, sedih, atau bahkan merasa sangat tertekan tanpa alasan yang jelas.
Selain itu, perasaan terkait dengan ketertarikan pada lawan jenis atau soal seksualitas mulai muncul, seperti rasa penasaran, keinginan, kebingungan, bahkan rasa takut.
Ciri-ciri pubertas anak laki-laki satu ini normal terjadi karena pengaruh hormon yang naik turun selama masa ini. Biasanya, mendekati akhir masa pubertas, emosi anak akan mulai lebih stabil.
8. Jerawat mulai bermunculan
Saat anak laki-laki memasuki masa pubertas, jerawat puber mulai muncul di wajah, terutama di area dahi, hidung, dan dagu.
Ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki ini disebabkan oleh peningkatan hormon yang membuat kelenjar minyak di kulit menjadi lebih aktif.
Akibatnya, pori-pori lebih mudah tersumbat oleh minyak dan kotoran, sehingga muncul jerawat. Jerawat puber biasanya bersifat sementara dan akan membaik seiring bertambahnya usia.
Namun, jika jerawat sangat parah atau membuat anak merasa terganggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
9. Pertumbuhan payudara
Sebagian anak laki-laki mungkin akan mengalami tanda pubertas seperti pertumbuhan payudara.
Di awal pubertas, sebagian besar anak laki-laki merasakan nyeri atau rasa sensitif di sekitar puting mereka.
Hal ini disebabkan oleh reaksi biokimia dalam tubuh yang mengubah sebagian hormon testosteron menjadi hormon estrogen, yang biasanya lebih dominan pada perempuan.
Biasanya, pembesaran payudara ini hanya berupa benjolan kecil yang terasa padat dengan diameter sekitar 5 cm di bawah puting.
Namun, dalam beberapa kasus, payudara juga bisa lebih besar dan terlihat mencolok, sehingga disebut ginekomastia.
Selain itu, anak laki-laki yang memiliki berat badan berlebih mungkin terlihat seperti memiliki payudara, tetapi sebenarnya itu hanya tumpukan lemak di dinding dada, yang disebut pseudoginekomastia atau lipomastia.
Itu beberapa ciri pubertas pada anak laki-laki yang perlu orangtua ketahui.
Dengan pengetahuan yang cukup tentang ciri-ciri tersebut, orangtua bisa mengetahui cara menyikapi masa puber anak yang tepat agar ia melewati masa ini dengan sehat dan percaya diri.
Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter jika ada hal yang dirasa tidak wajar terkait perkembangan anak selama pubertas.
Jika Anda juga memiliki anak perempuan, pahami pula tanda pubertas anak perempuan agar bisa menjadi pendamping yang baik baginya pada fase ini.
Kesimpulan
- perubahan suara,
- pertumbuhan tubuh yang cepat (growth spurt),
- pertumbuhan payudara,
- munculnya rambut pada wajah dan tubuh,
- perubahan pada organ reproduksi,
- mimpi basah,
- peningkatan keringat,
- perubahan emosional, serta
- jerawat mulai bermunculan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]