Penyebab PCOS pada remaja
Polycystic ovary syndrome (PCOS) terjadi ketika keseimbangan hormon pada tubuh wanita terganggu akibat ovarium menghasilkan terlalu banyak hormon pria, seperti testosteron.
Normalnya, ovarium wanita juga memproduksi hormon pria, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Sementara pada kondisi ini, produksi hormon pria di dalam ovarium terjadi secara berlebihan.
Sama seperti pada wanita dewasa, PCOS pada remaja perempuan belum dapat dipastikan penyebabnya.
Namun, ada beberapa kondisi yang diduga bisa memicu terjadinya PCOS, yaitu sebagai berikut.
1. Resistensi insulin
Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas dan berfungsi untuk membantu sel mengubah zat gula di dalam tubuh menjadi sumber energi.
Saat terjadi resistensi insulin, zat gula tidak dapat diubah menjadi energi dan menumpuk di dalam tubuh. Ini bisa membuat tubuh menghasilkan lebih banyak insulin.
Jika jumlah insulin terlalu banyak, tubuh juga akan menghasilkan lebih banyak hormon pria. Akibatnya, proses ovulasi di dalam ovarium bisa terganggu.
2. Peradangan ringan
Infeksi atau cedera pada tubuh bisa memicu sel darah putih menghasilkan zat-zat yang bisa menimbulkan peradanagan.
Peradangan ringan yang terjadi secara terus-menerus (kronis) bisa menyebabkan terjadinya kista ovarium yang menghasilkan hormon androgen berlebih.
3. Keturunan
Dilansir dari Mayo Clinic, penelitian menunjukan bahwa gen tertentu lebih berisiko memicu PCOS pada wanita.
Oleh karena itu, PCOS juga bisa terjadi sebagai kondisi keturunan.
Bagaimana cara mengetahui PCOS pada remaja?

Tidak ada pemeriksaan khusus untuk mendeteksi PCOS pada remaja.
Pemeriksaan biasanya akan diawali dengan menanyakan tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan, serta obat-obatan yang sedang digunakan.
Dokter juga akan menanyakan tentang siklus menstruasi dan perubahan berat badan yang mungkin saja terjadi.
Untuk memastikan gejala PCOS pada remaja, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat adanya gejala pada tubuh, seperti pertumbuhan bulu berlebih, jerawat, dan penggelapan kulit.
Apabila diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti berikut ini.
- Pemeriksaan panggul, untuk melihat kondisi organ reproduksi dan mendeteksi adanya pertumbuhan atau perubahan lainnya.
- Tes darah, untuk mengukur jumlah hormon, tingkat kolesterol dan trigliserida, serta kadar gula di dalam tubuh
- Pemindaian USG, untuk memeriksa kondisi ovarium dan ketebalan dinding rahim. Namun, pemeriksaan ini lebih sering dilakukan pada wanita di atas usia 21 tahun dan jarang dilakukan pada remaja.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar