Lebih parah lagi, psikologi anak perempuan tanpa sosok ayah mungkin cenderung lebih berani untuk melakukan hubungan seks bebas.
Akibatnya, ia berpotensi lebih besar untuk tertular penyakit kelamin
Tidak hanya itu, anak perempuan yang dibesarkan tanpa sosok ayah berpotensi hamil saat masih remaja.
5. Rentan eksploitasi dan pelecehan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, anak yang dibesarkan tanpa ayah memang memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pelecehan.
Tidak hanya pelecehan fisik, anak mungkin mengalami pelecehan emosional maupun seksual.
Dibandingkan anak yang dibesarkan oleh kedua orangtua, masalah kesehatan psikologis anak berisiko 4 kali lebih besar terjadi pada anak yang hidup tanpa ayah.
6. Kemungkinan gangguan kesehatan fisik dan mental
Bukan hanya memengaruhi psikologi, tanpa sosok seorang ayah dalam tumbuh kembangnya, anak juga berpotensi terkena penyakit.
Melansir CDC, anak yang dibesarkan oleh orangtua yang tidak lengkap seperti single-parent atau yatim piatu lebih berpeluang terkena penyakit asma, sakit kepala, hingga sakit pada bagian perut.
Bahkan, ada kemungkinan ia mengalami rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan.
Kondisi ini berhubungan dengan gangguan psikosomatik, di mana beberapa penyakit muncul karena kondisi fisik dan mental.
Sementara itu, gangguan psikologis anak tanpa ayah juga meliputi gangguan kecemasan, depresi, dan kecenderungan untuk bunuh diri.
7. Bermasalah dengan tanggung jawab
Saat dewasa, mereka yang dibesarkan tanpa ayah cenderung menjadi pengangguran, memiliki pendapatan rendah, bahkan tidak memiliki tempat tinggal atau homeless.
Bahkan, 90% anak yang lari dari rumah dan tinggal di jalan atau penampungan biasanya tidak memiliki ayah.
Selain itu, hubungan dengan lawan jenis terganggu, cenderung lebih besar kemungkinan untuk bercerai, atau hamil di luar pernikahan.
Cara membesarkan anak dengan baik meski tanpa sosok ayah

Membesarkan anak seorang diri memang menimbulkan sejumlah dampak buruk.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar