Tak hanya orang dewasa yang perlu sendawa, bayi juga perlu sendawa agar tubuhnya lebih nyaman. Biasanya kegiatan ini dilakukan setiap kali ibu selesai menyusui, baik ASI maupun susu formula. Namun, tak sedikit orangtua baru yang bingung bagaimana cara yang tepat untuk menyendawakan bayi.
Ketahui pentingnya menyendawakan bayi dan cara yang tepat di bawah ini.
Pentingnya menyendawakan bayi
Sama seperti pada orang dewasa, bersendawa sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan bayi.
Jika tidak keluarkan, gelembung udara yang terperangkap bisa membuat bayi lebih cepat kenyang padahal sebenarnya bayi belum menyimpan cukup makanan di perut.
Akibatnya, bayi tidak mendapat cukup gizi yang sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhannya.
Pada banyak kasus, terlalu banyak gas yang masuk, terperangkap, dan tidak dikeluarkan akan membuat bayi kembung, sakit perut, rewel, dan merasa gelisah.
Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyendawakan bayi juga dilakukan sebagai cara untuk mencegah gumoh pada bayi.
Bayi yang sudah disendawakan juga akan merasa nyaman dan membuat jam tidur bayi lebih baik.
Pada dasarnya, Anda hanya perlu membuat bayi sendawa saat si Kecil butuh.
Beberapa bayi akan bersendawa dengan sendirinya tanpa bantuan, sedangkan bayi lainnya mungkin perlu dibantu karena otot tubuhnya belum berkembang sempurna.
Bayi umumnya perlu bersendawa saat atau setiap habis menyusui. Pasalnya, saat minum susu, bayi akan menelan udara yang bisa masuk dan terjebak di dalam sistem pencernaan.
Selain karena menelan udara, ada beberapa kondisi lain yang juga dapat menimbulkan gas pada perut bayi saat atau setelah minum susu, yaitu sebagai berikut.
- Makanan mengandung gas yang ibu konsumsi (brokoli, kembang kol, dan produk susu).
- Reaksi alergi atau intoleransi makanan dari asupan ibu atau dari kandungan susu formula.
- Proses penyerapan susu di dalam usus.
Kapan bayi perlu bersendawa?
- Setiap bayi selesai minum susu formula atau ASI.
- Ketika pindah posisi menyusu dari satu payudara ke sisi satunya.
- Saat bayi rewel usai menyusu.
- Saat bayi rewel setelah bangun tidur. Ini biasanya terjadi saat Anda tidak membuatnya bersendawa tepat setelah menyusui, misalnya karena bayi terlanjur tidur.
Cara menyendawakan bayi dengan aman
Berikut beberapa cara menyendawakan bayi yang bisa Anda ikuti.
1. Gendong di dada atau bahu
Cara ini paling sering dilakukan oleh orangtua untuk menyendawakan bayi setelah menyusu. Ada dua posisi yang bisa dicoba, yaitu menggendong bayi di dada atau di bahu.
Posisi ini bisa disesuaikan dengan kenyamanan orangtua ketika ingin membuat bayi sendawa.
Bila Anda ingin melihat wajah bayi ketika sedang sendawa, Anda juga bisa lakukan cara ini sambil berkaca di depan cermin, sehingga bisa melihat apakah posisi bayi sudah nyaman atau belum.
Menyendawakan bayi di dada
Cara menyendawakan bayi sambil digendong di dada termasuk yang paling mudah dan sering digunakan pada bayi baru lahir. Berikut langkah-langkahnya.
- Letakkan kain di atas bahu untuk melapisi dan melindungi pakaian yang Anda gunakan dari liur bayi.
- Gendong dan letakkan bayi di dada sehingga dagunya bertumpu pada bahu Anda (lihat gambar atas).
- Pegangi bayi dengan satu tangan.
- Di waktu yang bersamaan tangan Anda yang lain menepuk-nepuk dan mengusap lembut punggungnya untuk mengeluarkan gas dalam perutnya.
Menyendawakan bayi di bahu
Cara menyendawakan bayi dengan menggendong di bahu biasanya dilakukan pada bayi yang usianya sudah cukup besar.
Setidaknya leher bayi sudah kuat untuk menopang kepalanya sendiri, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba.
- Letakkan kain atau handuk kecil di atas bahu Anda dan usahakan untuk menutupi separuh sisi punggung.
- Gendong dan pegang bayi di atas bahu. Posisikan perut bayi ada di bahu Anda, sehingga perutnya agak tertekan.
- Pegangi bayi dengan satu tangan.
- Di waktu yang bersamaan, tangan Anda yang lain menepuk-nepuk dan mengusap lembut punggungnya agar udara keluar dari dalam perutnya.
- Pastikan bayi dapat bernapas dengan nyaman dan tidak merosot terlalu jauh dari bahu.