Asma menjadi salah satu penyakit kronis yang sering dialami oleh anak-anak. Jika si Kecil mengalami kondisi ini, Anda mungkin khawatir gejalanya akan terus kambuh, sehingga mencari berbagai upaya untuk menyembuhkannya. Namun sebenarnya apakah asma pada anak bisa sembuh? Untuk mengetahui jawaban lengkapnya, simak ulasan di bawah ini.
Apakah asma pada anak bisa sembuh?
Sayangnya, penyakit asma pada anak tidak bisa sembuh sepenuhnya. Asthma and Allergy Foundation of America pun menyatakan bahwa penyakit ini (asma) tidak dapat disembuhkan.
Meski tak bisa sembuh sepenuhnya, penyakit asma pada anak dapat dikendalikan agar gejalanya tidak kambuh.
Pengelolaan asma ini biasanya dapat melibatkan beberapa langkah, termasuk menghindari pemicunya, menggunakan obat-obatan asma, hingga melakukan pemantauan terhadap gejala.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami tanda-tanda gejala asma pada anak agar bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.
Misalnya, dengan menghindari paparan alergen atau iritan yang dapat memicu serangan asma pada anak.
Jadi, yang perlu diingat adalah meski penyakit asma pada anak tidak bisa disembuhkan, tetapi dengan pengelolaan yang tepat asma dapat dikendalikan.
Hal ini tentu dapat membuat anak dapat menjalani kehidupan yang aktif dan sehat tanpa hambatan dari gejala asma.
Kapan harus bawa anak ke dokter?
- Napas terengah-engah.
- Menggunakan otot perut saat bernapas.
- Lubang hidung melebar saat menarik napas.
- Berusaha bernapas, sehingga perut seperti tersedot ke bawah tulang rusuk saat menarik napas.
Bagaimana cara untuk mencegah asma kambuh kembali?
Sebenarnya, tidak ada jaminan bahwa anak Anda dapat terhindar dari asma sejak lahir. Apalagi, faktor genetik memainkan peran penting dalam mengembangkan penyakit ini.
Oleh karena itu, bila ada riwayat penyakit asma, alergi, atau penyakit pernapasan lainnya dalam keluarga, penting untuk menyadari potensi risiko yang dapat diwariskan kepada anak.
Mengingat asma pada anak tidak bisa sembuh, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada dokter jika anak memiliki faktor risiko di atas untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Selain itu, untuk membantu mencegah asma kambuh kembali pada anak, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.
1. Hindari pemicu asma
Menghindari pemicu asma merupakan langkah penting dalam mencegah serangan asma pada anak.
Beberapa pemicu asma umum meliputi debu, bulu binatang, serbuk sari, asap rokok, polusi udara, serta infeksi saluran pernapasan.
Dengan mengidentifikasi dan menghindari pemicu-pemicu ini, Anda dapat membantu mengurangi risiko serangan asma pada anak dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
2. Menjaga lingkungan tetap bersih
Untuk mencegah anak dari asma, sebaiknya hindari paparan terhadap polusi udara di dalam dan luar ruangan.
Jauhkan anak dari asap rokok. Sebaiknya jangan ada yang merokok di dalam rumah atau di dekat anak.
Menggunakan humidifier mungkin dapat membantu menjaga udara di rumah tetap bersih dan mengurangi debu atau zat iritan lainnya yang dapat memicu terjadinya asma.
3. Mengontrol alergi pada anak
Sebagai orangtua, sebaiknya Anda perlu mengenali alergi yang mungkin dimiliki anak. Alergi yang si Kecil miliki bisa memicu asma pada anak.
Sebagai langkah pencegahan asma, upayakan untuk menghindari anak terpapar alergen yang bisa memicu kekambuhan gejala.
Misalnya bila ia alergi terhadap bulu hewan peliharaan, sebaiknya hindari keberadaan hewan peliharaan tersebut di dalam rumah.
4. Menerapkan pola makan sehat
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak.
Bahkan, menurut American Academy of Allergy, Asthma, & Immunology, makanan kaya akan antioksidan, seperti sayuran, dipercaya mampu membantu mengurangi risiko kambuhnya asma pada anak.
5. Menjaga berat badan yang sehat
Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko anak mengalami gejala asma. Oleh karena itu, sebagai orangtua, Anda perlu memastikan anak memiliki berat badan yang sehat.
Menerapkan gaya hidup yang aktif dan seimbang dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit pernapasan ini.
6. Melakukan aktivitas fisik
Mengingat asma pada anak adalah kondisi yang mungkin tidak bisa sembuh, sebagai orangtua, Anda perlu mengajarkan anak untuk rutin melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga.
Hal ini karena aktivitas fisik dapat membantu menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan anak, sehingga risiko anak mengalami asma pun dapat berkurang.
7. Mendapatkan vaksinasi
Pastikan juga anak mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai jadwal yang disarankan oleh dokter anak.
Hal ini dilakukan guna membantu anak terlindungi dari infeksi virus yang dapat memicu serangan asma.
8. Mengendalikan penyakit GERD
Melansir Mayo Clinic, GERD menjadi salah satu faktor risiko yang meningkatkan peluang anak mengalami asma.
Dengan mengendalikan GERD, Anda dapat membantu mengurangi risiko peradangan pada saluran napas dan meminimalkan kemungkinan serangan asma pada anak.
9. Memberikan ASI eksklusif
Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak dipercaya mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegahnya dari penyakit.
Dengan begitu, hal ini dapat melindungi bayi dari alergi dan infeksi yang dapat memicu terjadinya asma pada kemudian hari.
Kesimpulan
- Asma adalah penyakit kronis yang sering terjadi pada anak-anak.
- Penyakit asma mungkin tidak bisa sembuh sepenuhnya, tetapi dengan perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas pengidapnya.
- Untuk mencegah gejalanya kambuh, orangtua perlu mengetahui apa yang menjadi pencetus kambuhnya gejala asma.
[embed-health-tool-vaccination-tool]