Meski sebagian besar penderita tremor adalah orangtua, nyatanya, kondisi ini juga dapat dialami oleh anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Lalu, seberapa sering tremor terjadi pada golongan usia muda ini? Bagaimana cara mengatasi tremor di usia muda? Simak penjelasannya.
Tremor juga bisa terjadi di usia muda
Tremor memang lebih sering ditemukan pada orang yang telah memasuki usia 40 tahun ke atas. Namun, bukan berarti orang di bawah usia tersebut tak bisa mengalaminya.
Bahkan, sebuah studi menyatakan bahwa kondisi ini dapat diidap oleh bayi yang baru lahir.
Melansir dari National Tremor Foundation, tremor bisa terjadi pada awal masa kanak-kanak yang mencapai sekitar 5% dari total anak.
Dilansir juga dari Pediatric Education, sekitar 10—20% dari anak-anak merupakan penderita gangguan pergerakan. Adapun tremor terjadi sebagai bagian dari gangguan tersebut.
Tremor memang identik dengan tangan yang seperti gemetar. Namun, pada dasarnya, tremor tak hanya terjadi pada tangan.
Bagian tubuh lain juga dapat bergetar akibat tremor, seperti lengan, kaki, wajah, kepala, dan pita suara. Getaran ini pun cenderung memburuk saat bergerak dan akan membaik ketika diam.
Namun, tremor juga bisa terjadi cukup parah dan terus memburuk seiring waktu. Frekuensi tremor juga bisa lambat (3—5 Hz), sedang (5—8 Hz), atau cepat (9—12 Hz).
Pada masa kanak-kanak, tremor yang dialami dapat memengaruhi kemampuan motorik anak, seperti kemampuan menulis dan mencengkram suatu benda.
Bahkan, bila anak sedang kelelahan atau stres, gerakan gemetar yang terjadi bisa semakin memburuk.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Jenis tremor apa saja yang terjadi di usia muda?
Kondisi ini memiliki beberapa jenis. Hal ini didasarkan oleh penyebab tremor di usia muda dan bagian tubuh yang bergetar.
Dari sekitar 20 jenisnya, ada beberapa jenis tremor yang bisa dialami pada usia muda. Setiap penderita bisa mengalami salah satu atau beberapa jenis tremor.
Berikut adalah tipe tremor berdasarkan bagian tubuh yang gemetar dan kapan terjadinya.
- Resting tremor, yaitu kondisi tubuh gemetar yang terjadi ketika istirahat.
- Postural tremor, terjadi ketika seseorang sedang melakukan gerakan tubuh tertentu.
- Intention tremor, adalah tremor yang semakin memburuk ketika tubuh bergerak aktif.
Sementara itu, berikut adalah jenis tremor yang bisa terjadi pada usia muda berdasarkan penyebab terjadinya.
- Tremor esensial, adalah tremor yang paling sering terjadi. Kondisi ini biasanya dirasakan pada bagian tangan, tetapi bisa juga terjadi di kepala, lidah, dan kaki.
- Tremor fisiologis, adalah tremor yang dapat terjadi pada Anda yang sehat sekali pun. Jenis ini dapat memengaruhi bagian tubuh manapun dan akan bertambah buruk jika Anda kelelahan serta kadar gula darah rendah. Kondisi ini tak disebabkan oleh gangguan otak.
- Tremor distonik, merupakan tremor yang sering terjadi pada Anda yang mengalami distonia, yaitu gangguan kontraksi otot.
- Tremor serebelar, ditandai dengan gerakan gemetar perlahan yang biasanya disebabkan oleh gangguan fungsi otak. Misalnya akibat multiple sclerosis, cedera pada otak, atau tumor otak.
- Tremor Parkinson, adalah tremor yang terjadi akibat penyakit Parkinson, sehingga sangat jarang terjadi pada anak-anak. Akan tetapi, kemungkinan untuk terjadi pada usia muda masih ada.
Apa penyebab tremor di usia muda?
Tremor terjadi ketika ada gangguan saraf yang menyebabkan tangan gemetar sendiri secara berirama.
Penyebab tremor tangan pada usia muda, yaitu berupa gangguan fungsi otak yang mengatur pergerakan suatu otot tubuh.
Berdasarkan Ann & Robert H. Lurie Children’s Hospital of Chicago, gangguan ini bisa terjadi dengan sendirinya atau diakibatkan oleh berbagai kondisi lain, seperti:
- cedera kepala,
- hipoglikemia,
- hipokalsemia,
- penyakit saraf,
- hiponatremia, dan
- hipomagnesemia.
Terkadang, tremor juga bisa terjadi sebagai kondisi keturunan dari orangtua kepada anak akibat adanya kelainan genetik. Jenis tremor yang paling sering diturunkan, yaitu tremor esensial.
Selain itu, gaya hidup dan penggunaan obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab tremor di usia muda. Misalnya, konsumsi alkohol atau kafein berlebihan.
Sementara itu, obat-obatan yang mungkin memengaruhi kerja otak dan memicu tremor, meliputi antikejang, antidepresan, beta adrenergik, dan obat penekan sistem imun.
Bagaimana cara mendiagnosis tremor di usia muda?
Dokter akan memeriksa jenis tremor yang dialami dengan melihat gejala, lokasi, pemicu, serta faktor yang bisa memperparah atau meredakannya.
Perlu diingat juga bahwa tremor umumnya terjadi sebagai gejala dari penyakit lain.
Pada umumnya, tremor di usia muda bukan disebabkan oleh kondisi yang serius. Namun, bila penyebab tremor diduga cukup parah, pemeriksaan lebih lanjut mungkin perlu dilakukan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang diperoleh, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani beberapa tes lanjutan, termasuk tes pencitraan untuk anak, seperti berikut ini.
- MRI atau CT scan, untuk melihat fungsi otak.
- EMG, tes elektromiografi untuk melihat cara kerja otot.
- Tes darah.
- Tes genetik.
Bagaimana cara mengatasi tremor di usia muda?
Pada dasarnya, tidak semua jenis tremor dapat disembuhkan sepenuhnya. Cara mengatasi tremor di usia muda umumnya hanya untuk meringankan gejala yang dialami.
Untuk tremor yang ringan, pengobatan biasanya tidak diperlukan. Namun, Anda tetap bisa membantu mengurangi intensitas tremor yang dialami dengan menghindari pemicunya, seperti kelelahan atau stres.
Bila tremor yang dialami cukup parah, Anda dapat mendiskusikan pilihan pengobatan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut adalah beberapa pengobatan bisa menjadi cara mengatasi tremor di usia muda.
1. Obat-obatan
Ada beberapa jenis obat yang bisa membantu mengendalikan tremor pada anak. Misalnya, beta-blocker dapat membantu mengatasi jenis tremor tertentu, termasuk tremor esensial.
Bila beta-blocker tidak berhasil, dokter bisa meresepkan obat antikejang untuk membantu mengendalikan tremor esensial.
Obat yang disebut dengan antikolinergik juga dapat digunakan untuk mengobati tremor distonik.
2. Suntikan botox
Cara mengatasi tremor di usia muda yang selanjutnya adalah dengan melakukan suntik botox. Cara ini dapat digunakan untuk mengobati tremor kepala distonik dan tremor tangan.
Suntikan botox juga dapat membantu meredakan tremor esensial yang mungkin tidak membaik melalui pengobatan oral.
3. Terapi
Dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan terapi fisik atau okupasi. Terapi fisik dapat mengajarkan pasien untuk meningkatkan kekuatan, kontrol, dan koordinasi otot.
Melalui terapi okupasi juga dapat membantu pasien beradaptasi dengan kehidupan yang mengalami tremor esensial.
4. Neuromodulation
Neuromodulation atau neuromodulasi merupakan perawatan yang aman dan noninvasif untuk tremor tangan.
Namun, perawatan ini mungkin hanya cocok untuk beberapa anak karena mereka harus mengenakan perangkat mirip seperti jam tangan pintar di pergelangan tangan.
Alat ini bekerja menggunakan impuls listrik ringan untuk mengatur sinyal saraf dan memperbaiki tremor.
5. Focused ultrasonography
Focused ultrasound adalah perawatan noninvasif yang menargetkan area otak yang mengontrol gerakan otot.
Dengan menggunakan alat khusus, gelombang suara dikumpulkan dan diarahkan ke titik tertentu di dalam otak untuk menghancurkan saraf yang menyebabkan tremor.
Prosedur ini dipandu oleh MRI secara real-time, sehingga gelombang suara bisa melewati kulit dan tulang tengkorak dengan aman dan tanpa rasa sakit.
Kesimpulan
- Tremor tidak hanya terjadi pada orangtua, tetapi juga dapat dialami anak-anak, remaja, dan dewasa muda, bahkan sejak bayi baru lahir.
- Jenis tremor di usia muda bervariasi, termasuk tremor esensial, fisiologis, distonik, serebral, hingga tremor Parkinson yang sangat jarang.
- Penyebab tremor mencakup gangguan saraf, cedera kepala, kelainan genetik, kekurangan zat tertentu (misalnya gula darah, kalsium), serta efek obat atau konsumsi alkohol/kafein.
- Penanganan tremor meliputi obat-obatan, suntikan botox, terapi fisik/okupasi, neuromodulasi, hingga prosedur seperti focused ultrasound, bergantung pada tingkat keparahan dan jenis tremor.