Mohon sampaikan saran Anda
Tolong beri tahu kami bila ada yang salah
Kami tidak memberi pelayanan kesehatan berupa diagnosis atau perawatan, tapi kami terbuka terhadap saran Anda. Silakan ketik di kotak berikut ini.
Encopresis adalah kondisi keluarnya feses secara tidak sengaja, biasanya terjadi pada anak di atas usia 4 tahun yang sudah belajar menggunakan toilet. Tidak bisa menahan BAB akibat encopresis bukanlah suatu hal yang disengaja. Pada umumnya, encopresis disebabkan oleh suatu kondisi medis yang mendasarinya, baik secara fisik maupun mental.
Encopresis lebih sering ditemukan pada anak laki-laki usia sekolah, kurang dari 10 tahun.
Gejala encopresis mungkin termasuk:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Hubungi dokter ketika Anda menemukan gejala-gejala ini pada anak Anda:
Ada banyak faktor risiko dari encopresis, yaitu:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dokter mendiagnosis encopresis dengan menanyakan seputar riwayat kesehatan anak; bagaimana ia belajar menggunakan toilet (toilet training); pola makan dan gaya hidupnya; obat-obatan yang sedang ia pakai; hingga pola perilakunya sehari-hari.
Dokter kemudian dapat menjalankan tes pemeriksaan fisik dasar untuk memeriksa kesehatan tubuh anak secara keseluruhan, termasuk kondisi usus, rektum, dan anusnya. Dokter mungkin akan memasukkan jari (memakai sarung tangan) ke dalam anus anak untuk memeriksa feses, dan memeriksa apakah otot-otot anus dan ukuran lubang anus anak normal.
Pada kebanyakan kasus, dokter mungkin akan merujuk anak untuk menjalani rontgen perut dan panggul untuk menentukan seberapa banyak feses yang menumpuk di usus, sekaligus untuk memeriksa apakah usus dan rektumnya membengkak.
Kadang, enema barium juga dapat dilakukan. Enema barium adalah tes diagnosis mirip rontgen, dengan memasukkan selang tipis ke dalam rektum anak yang dialiricairan pewarna radiopaque. Kemudian perut anak akan dirontgen untuk melihat apakah ada area perut yang bermasalah (misalnya usus terbelit atau menyempit) yang menyebabkan keluhan anak.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan melakukan anorektal manometri. Dokter akan memasukkan selang tipis ke dalam rektum anak. Selang ini memiliki sensor tekanan, yang memungkinkan dokter mengetahui bagaimana anak menggunakan otot-otot perut dan rektumnya selama BAB. Kebanyakan anak yang memiliki sembelit kronis dan/atau encopresis tidak dapat menggunakan otot-otot ini dengan baik selama BAB.
Prosedur ini juga berguna untuk mengesampingkan kemungkinan penyakit Hirschsprung, kondisi yang amant jarang penyebab sembelit kronis. Jika dokter mencurigai kasus anak anda disebabkan oleh penyakit Hirschsprung, ia mungkin akan mengambil sampel jaringan rektum untuk melihat apakah ada fungsi saraf yang hilang. Hilangnya fungsi saraf di rektum adalah ciri khas dari penyakit Hirschsprung.
Semakin cepat encopresis diobati, semakin baik. Langkah pengobatan pertama melibatkan pembersihan usus dari feses yang menumpuk. Prosedur ini bisa menggunakan resep obat pencahar, supositori rektum, atau enema.
Setelahnya, terapi pengobatan akan diutamakan untuk mendorong pola dan kebiasaan BAB yang baik. Pada beberapa kasus, rujukan psikoterapi mungkin akan ditambahkan ke terapi pengobatan anak.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda.
Perubahan gaya hidup berikut dapat membantu anak mengatasi encpresis:
Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Encopresis. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/encopresis/home/ovc-20253388. Accessed August 10, 2017.
Encopresis. http://www.webmd.com/digestive-disorders/encopresis. Accessed August 10, 2017.