Pernahkah Anda melihat bayi mata satu? Hal ini mungkin sering kali dikaitkan dengan mitos-mitos tertentu. Namun, bayi yang terlahir hanya dengan satu mata sebenarnya dapat terjadi dan bisa dijelaskan secara medis. Kondisi ini termasuk jenis cacat mata bawaan yang disebut dengan cyclopia.
Apa itu cyclopia?
Cyclopia disebabkan oleh gangguan pada perkembangan embrio, khususnya pada fase awal perkembangan otak dan wajah.
Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya cyclopia, meskipun penyebab pastinya sering sulit untuk dipastikan.
Berikut adalah beberapa faktor pemicunya selama masa kehamilan.
- Genetik. Sering kali terjadi sebagai bagian dari sindrom genetik yang lebih luas, seperti trisomi 13 (Patau syndrome), yang melibatkan adanya salinan ekstra kromosom 13.
- Gangguan pada perkembangan otak (holoprosencephaly). Kondisi di mana otak tidak terbagi menjadi dua belahan yang terpisah selama perkembangan embrio, sehingga mengakibatkan malformasi struktur wajah, termasuk mata.
- Penggunaan obat-obatan tertentu. Obat yang bersifat teratogen (menyebabkan cacat lahir) selama kehamilan, seperti alkohol, lithium, atau obat antikejang.
- Paparan racun atau zat kimia berbahaya. Misalnya pestisida atau radiasi.
- Infeksi pada ibu. Misalnya infeksi virus rubella atau toksoplasmosis.
- Kondisi medis pada ibu. Misalnya diabetes gestasional yang tidak terkontrol dengan baik selama kehamilan.
- Kekurangan nutrisi atau vitamin. Misalnya asam folat pada tahap awal kehamilan.
Bagaimana cyclopia didiagnosis?
Diagnosis cyclopia umumnya melibatkan tim medis yang terdiri dari dokter kandungan, ahli genetik, neonatologis, dan ahli radiologi.
Seperti yang telah disebutkan di atas, cyclopia sering kali dapat dideteksi selama kehamilan melalui ultrasound (USG).
Dokter biasanya dapat melihat kelainan pada struktur wajah, seperti mata yang menyatu atau abnormalitas pada hidung, serta adanya holoprosencephaly (otak yang tidak terbagi menjadi dua hemisfer).
Pada kasus yang parah, cacat lahir ini bisa terlihat selama USG rutin pada trimester kedua atau ketiga.
Namun, pada kasus yang lebih ringan, bisa saja kelainan ini terlewatkan hingga perkembangan lebih lanjut.
- Pemeriksaan genetik prenatal. Jika dokter mencurigai adanya kelainan kromosom (seperti trisomi 13 yang sering terkait dengan cyclopia), mereka mungkin akan merekomendasikan tes genetik seperti amniocentesis atau chorionic villus sampling (CVS) untuk memeriksa kelainan kromosom atau mutasi genetik lainnya.
- Magnetic resonance imaging (MRI). MRI memberikan gambaran yang lebih rinci tentang struktur otak dan wajah janin, membantu mendeteksi holoprosencephaly atau kelainan lain yang mungkin terjadi.
2. Diagnosis selama persalinan
Jika tidak terdeteksi selama kehamilan, tanda cyclopia akan segera terlihat saat pemeriksaan bayi baru lahir karena kelainan fisik yang jelas, seperti satu mata di tengah wajah dan kelainan pada hidung.
Setelah lahir, bayi mungkin menjalani CT scan atau MRI untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang struktur otak dan organ lain yang mungkin terpengaruh.
Dokter mungkin juga merekomendasikan tes genetik untuk memastikan ada tidaknya kelainan kromosom atau sindrom genetik yang mendasari cyclopia, seperti trisomi 13 atau sindrom lain yang mungkin terkait.
Selain itu, dokter mungkin melakukan berbagai tes tambahan untuk memeriksa apakah organ-organ lain, seperti jantung atau ginjal, karena sering dikaitkan dengan cyclopia
Apa pengobatan cyclopia?
Cyclopia biasanya disebabkan oleh gangguan besar dalam perkembangan janin, sehingga kebanyakan bayi yang mengalami kondisi ini tidak dapat bertahan hidup.
Maka dari itu, pengobatan cyclopia umumnya sangat terbatas.
Ketika cyclopia didiagnosis selama kehamilan, keluarga biasanya diberikan informasi lengkap oleh tim medis mengenai kondisi ini dan prognosisnya yang sangat buruk.
Dalam banyak kasus, keluarga dapat memilih untuk mengakhiri kehamilan jika diagnosis dibuat lebih awal, tergantung pada hukum setempat dan pilihan keluarga.
Pasalnya, tidak ada prosedur bedah atau pengobatan medis yang dapat memperbaiki kondisi ini.
Struktur otak yang tidak terbentuk dengan benar juga membuat kelangsungan hidup bayi sangat sulit.
Sementara itu, untuk bayi yang baru lahir dengan cyclopia dan hidup selama beberapa waktu, perawatan paliatif adalah pilihan utama.
Fokusnya adalah memberikan kenyamanan dan kualitas hidup terbaik bagi bayi selama mereka hidup.
Ini bisa mencakup perawatan untuk mengurangi rasa sakit, memberikan kenyamanan, dan dukungan emosional kepada keluarga.
Dokter dan tim medis akan memberikan dukungan kepada keluarga, termasuk konseling dan bantuan dalam menghadapi kondisi ini secara emosional dan psikologis.
Pekerja sosial, konselor, dan tim medis biasanya akan memberikan konseling kepada keluarga sebelum dan setelah bayi lahir.
Mereka membantu keluarga mengatasi trauma dan kehilangan yang mungkin terjadi akibat kondisi ini.
Kesimpulan
- Cyclopia merupakan kondisi langka yang terjadi saat bayi terlihat hanya memiliki satu mata. Kondisi ini bisa berupa satu mata yang terletak di tengah wajah, atau dua mata yang sangat berdekatan sehingga tampak seperti satu mata.
- Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya gangguan perkembangan pada embrio yang bisa dipicu oleh beberapa faktor, yang meliputi kelainan genetik, gangguan perkembangan otak, paparan zat berbahaya, infeksi pada ibu hamil, penyakit pada ibu, dan kekurangan nutrisi atau vitamin.
- Cyclopia biasanya bisa terdeteksi selama hamil atau segera setelah lahir karena gejalanya yang mudah terlihat.
- Fokus utama perawatan adalah memberikan dukungan terbaik untuk bayi dan keluarga. Pasalnya, pengobatan umumnya sangat terbatas karena kebanyakan bayi dengan kondisi ini tidak bisa bertahan hidup saat lahir atau berisiko mengalami bayi lahir mati.
[embed-health-tool-vaccination-tool]