backup og meta

Cara Pencegahan Stunting Sejak dalam Kandungan hingga Dewasa

Cara Pencegahan Stunting Sejak dalam Kandungan hingga Dewasa

Hingga saat ini, stunting masih menjadi salah satu kondisi kesehatan di Indonesia. Padahal, stunting bisa menimbulkan dampak yang buruk pada anak, bahkan memengaruhi kualitas hidupnya. Atas dasar itulah, penting untuk mengetahui dan melakukan pencegahan stunting sedini mungkin. 

Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah ada cara mencegah stunting? Ya, ada. Stunting merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan oleh pemerintah agar angka kasusnya bisa diturunkan setiap tahun.

Cara pencegahan stunting pada anak

cara mencegah stunting

Stunting termasuk gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh gizi buruk pada anak, stimulasi sosial yang buruk, dan/atau infeksi berulang.

Di Indonesia sendiri, stunting adalah masalah gizi pada anak yang masih menjadi pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan dengan baik secara bersama-sama, terutama untuk pemerintah dan instansi kesehatan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016, ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting.

Menurut Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, cara mencegah stunting sesuai dengan usia anak, yakni sebagai berikut. 

1. Cara mencegah stunting selama masa kehamilan dan bersalin

Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin, yaitu sebagai berikut.

  • Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari pertama kehidupan bayi.
  • Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
  • Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan, maupun puskesmas.
  • Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
  • Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
  • Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
  • Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.

Anda bisa berdiskusi dengan dokter kandungan untuk melakukan pencegahan stunting yang sudah disarankan di atas.

2. Cara mencegah stunting untuk anak balita

Sementara itu, cara mencegah stunting pada balita adalah sebagai berikut. 

  • Rutin memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.
  • Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
  • Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
  • Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.
  • Mengikuti program imunisasi terutama imunisasi dasar

Anda bisa berdiskusi dengan dokter anak untuk menyesuaikan dengan kebiasaan si Kecil, agar pencegahan stunting bisa dilakukan.

Informasi Tambahan untuk Anda

Menurut data Pemantauan Status Gizi (PSG) dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah anak pendek masih terbilang cukup tinggi. Kasus anak dengan kondisi stunting ini memiliki jumlah tertinggi jika dibandingkan dengan permasalahan gizi lainnya, seperti anak kurang gizi, kurus, dan gemuk.
Berdasarkan data terkini Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2022, jumlah stunting saat ini masih berada pada angka sekitar 21,6% dari jumlah total balita. Jumlah tersebut sebenarnya sudah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, targetnya di tahun 2024 harus bisa turun hingga 14%.

3. Cara mencegah stunting untuk anak usia sekolah

Anak sekolah juga perlu diberi pembekalan sebagai upaya pencegahan stunting, seperti berikut ini.

Lakukan secara perlahan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak.

4. Cara mencegah stunting untuk remaja

Meski stunting pada remaja tidak bisa diobati, tapi masih bisa dilakukan perawatan, di antaranya sebagai berikut.

Anda bisa melakukannya pada anak yang sudah masuk usia remaja, yaitu 14—17 tahun.

5. Cara mencegah stunting untuk dewasa muda

Pada penderita usia dewasa muda, berikut cara mencegah kondisi ini.

  • Memahami seputar keluarga berencana (KB).
  • Melakukan deteksi dini terkait penyakit menular dan tidak menular.
  • Senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), pola gizi seimbang, tidak merokok, dan tidak memakai narkoba.

Intinya, jika ingin mencegah stunting, asupan serta status gizi seorang calon ibu harus terjaga dengan baik.

Hal ini kemudian diiringi dengan memberikan asupan makanan yang berkualitas ketika anak telah lahir hingga ia tumbuh dewasa. 

Apa dampak stunting pada anak?

mencegah stunting

Kejadian anak dengan tinggi badan pendek bukanlah masalah baru di dunia kesehatan. Namun, perlu dipahami bahwa tidak selalu anak bertumbuh pendek mengalami stunting

Stunting sebisa mungkin perlu dicegah agar tidak menimbulkan dampak buruk pada anak.

Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan fisik dan mental yang tidak dapat diperbaiki pada anak, seperti berikut ini.

1. Dampak jangka pendek

Dampak jangka pendek stunting dapat meliputi gangguan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan melabolisme. 

Anak yang mengalami stunting pada umumnya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak lain seusianya.

2. Dampak jangka panjang

Sementara itu, stunting yang tidak ditangani sedini mungkin bisa menyebabkan dampak jangka panjang, di antaranya sebagai berikut.

  • Gangguan perkembangan kemampuan kognitif otak anak.
  • Penurunan kekebalan tubuh sehingga mudah sakit.
  • Risiko lebih tinggi terjadinya penyakit metabolik, seperti kegemukan.
  • Kesulitan belajar akibat gangguan konsentrasi.
  • Penyakit pembuluh darah.
  • Penyakit jantung.

Dengan melakukan pencegahan yang telah disebutkan di atas, risiko stunting pada anak bisa dihindari. Anak pun bisa tumbuh dan berkembang secara normal sesuai dengan usianya.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pencegahan Stunting Pada Anak . (2019). Retrieved 2 February 2023, from https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting

Stop stunting. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://www.unicef.org/india/what-we-do/stop-stunting

Stunting in a nutshell. (2015). Retrieved 2 February 2023, from https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell

Stunting prevalence among children under 5 years of age (%) (model-based estimates). (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://www.who.int/data/gho/data/indicators/indicator-details/GHO/gho-jme-stunting-prevalence

Stunting: What it is and what it means. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://www.concernusa.org/story/what-is-stunting/

What is childhood stunting?. (2022). Retrieved 2 February 2023, from https://ourworldindata.org/stunting-definition

What Is Stunting and Why It Matters | Stunting in Indonesia | Stunting Prevention. (1547). Retrieved 2 February 2023, from https://www.tanotofoundation.org/en/news/what-is-stunting-and-why-it-matters/

Permenkes No. 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga [JDIH BPK RI]. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/113087/permenkes-no-39-tahun-2016

Nutrition Landscape Information System: Help Content. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://apps.who.int/nutrition/landscape/help.aspx?menu=0&helpid=391&lang=EN

Malnutrition. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://www.who.int/health-topics/malnutrition#tab=tab_1

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Retrieved 2 February 2023, from https://www.kemkes.go.id/article/view/21122800001/penurunan-prevalensi-stunting-tahun-2021-sebagai-modal-menuju-generasi-emas-indonesia-2045.html

Kejar Target! Per Tahun Prevalensi Stunting Harus Turun 3 Persen | Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://www.kemenkopmk.go.id/kejar-target-tahun-prevalensi-stunting-harus-turun-3-persen

Global nutrition targets 2025: stunting policy brief. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://www.who.int/publications/i/item/WHO-NMH-NHD-14.3

Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi – Direktorat P2PTM. (2018). Retrieved 2 February 2023, from https://p2ptm.kemkes.go.id/post/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi

Stunting Prevention — Lalafofofo-Amka Sasa. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://www.lalafofofo.org/stunting-prevention

Stunting Prevention. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://www.unicef.org/wca/stunting-prevention

Reducing Stunting in Children. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/260202/9789241513647-eng.pdf

Getting to Know Detection, Impact, and Prevention of Stunting – PKGM. (2022). Retrieved 2 February 2023, from https://pkgm.fk.ugm.ac.id/en/2022/04/05/getting-to-know-detection-impact-and-prevention-of-stunting/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Retrieved 2 February 2023, from https://www.kemkes.go.id/article/print/18052800006/ini-penyebab-stunting-pada-anak.html

1 dari 3 Balita Indonesia Derita Stunting – Direktorat P2PTM. (2018). Retrieved 2 February 2023, from https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/1-dari-3-balita-indonesia-derita-stunting

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. (2023). Retrieved 2 February 2023, from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/

Versi Terbaru

14/02/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Cegah Stunting, Berikan 8 Sumber Protein Hewani Ini untuk MPASI si Kecil!

Cara Mencegah Stunting pada Anak Sejak dalam Kandungan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 14/02/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan