backup og meta

Caput Succedaneum

Caput Succedaneum

Setelah menjalani masa kehamilan, Anda tentu ingin buah hati lahir dengan sehat. Meski kondisi bayi sehat selama dalam kandungan, sayangnya proses persalinan yang tidak lancar terkadang bisa menyebabkan masalah kesehatan pada bayi. Salah satunya, benjolan lunak di kepala yang disebut dengan caput succedaneum.

Lalu, adakah cara menghilangkan benjolan lunak ini di kepala bayi? Berapa lama caput succedaneum akan hilang? Ketahui selengkapnya di bawah ini. 

Apa itu caput succedaneum?

Caput succedaneum (caput suksedaneum atau kaput suksedaneum) adalah pembengkakan yang memengaruhi kulit kepala bayi baru lahir akibat tekanan pada kepala bayi saat melewati jalur lahir dalam persalinan pervaginam yang lama atau sulit.

Kondisi ini sering kali terlihat segera setelah persalinan selesai dan bayi telah lahir sepenuhnya.

Meski dapat terlihat mengkhawatirkan, caput succedaneum tidak memerlukan pengobatan medis dan umumnya tidak menimbulkan komplikasi jangka panjang.

Namun, penting untuk memantau kondisi bayi dan berkonsultasi kepada dokter jika ada kekhawatiran.

Gejala caput succedaneum

Gejala caput succedaneum biasanya muncul segera setelah lahir.

Namun, seperti yang dilansir dari MedlinePlus, pada beberapa kasus, kondisi ini bisa terdeteksi melalui pemeriksaan USG sebelum persalinan dimulai.

Beberapa gejala atau ciri-ciri caput succedaneum meliputi berikut ini.

  • Pembengkakan pada bagian kulit kepala bayi, biasanya di bagian atas atau sisi kepala.
  • Terasa lunak dan lembut yang dapat meluas hingga ke sekitar area pembengkakan.
  • Memar atau berwarna kebiruan atau keunguan pada area yang bengkak.
  • Pembengkakan menyeluruh dan tidak terbatas oleh batas jahitan tengkorak, sehingga dapat terjadi di beberapa tulang tengkorak.

Penyebab caput succedaneum

Caput succedaneum biasanya disebabkan oleh tekanan fisik yang dialami kepala bayi saat melewati jalan lahir selama persalinan.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini meliputi berikut ini.

  • Persalinan yang lama atau sulit. Proses persalinan yang memakan waktu lama atau sulit dapat meningkatkan tekanan pada kepala bayi.
  • Posisi bayi. Bayi duduk rendah (jatuh) di jalan lahir untuk waktu yang lama sebelum dilahirkan, sehingga, menyebabkan tekanan lebih besar pada kulit kepala. 
  • Penggunaan alat bantu persalinan. Penggunaan alat bantu persalinan, seperti vakum ekstraktor atau forceps, dapat meningkatkan risiko terjadinya caput succedaneum karena tekanan tambahan yang diberikan pada kepala bayi.
  • Kekurangan cairan ketuban. Kondisi menjadi penyebab yang paling sering. Cairan ketuban yang terlalu sedikit atau pecah ketuban terlalu cepat dapat mengurangi pelumas alami yang membantu kepala bayi melewati jalan lahir, sehingga meningkatkan tekanan pada kulit kepala.
  • Makrosomia janin. Bayi yang lebih besar dari rata-rata dengan berat lebih dari 8 pon 13 ons atau 4 kg.

Komplikasi caput succedaneum

diare berulang pada bayi

Meski umumnya caput succedaneum merupakan kondisi yang ringan dan tidak menyebabkan masalah serius, tetapi dalam beberapa kasus, komplikasi berikut dapat terjadi.

  • Penyakit kuning (ikterus). Peningkatan bilirubin dalam darah dapat terjadi jika ada pembengkakan yang signifikan dan resorpsi darah dari area yang memar, yang bisa meningkatkan risiko penyakit kuning pada bayi.
  • Infeksi. Meskipun jarang, pembengkakan yang luas dapat menjadi tempat masuk bagi bakteri dan menyebabkan penyakit infeksi, terutama jika ada luka atau cedera di area tersebut.
  • Kerusakan jaringan. Tekanan yang sangat besar selama persalinan dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit kepala, meskipun ini sangat jarang terjadi.
  • Pembengkakan yang berkepanjangan. Meskipun biasanya pembengkakan menghilang dalam beberapa hari, dalam beberapa kasus, pembengkakan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.
  • Kerontokan rambut. Beberapa bayi dapat mengalami kerontokan rambut (alopecia) berbentuk cincin atau lingkaran pada bagian kepala yang bengkak akibat adanya tekanan saat persalinan yang merusak jaringan di area tersebut. Kondisi ini biasanya hanya sementara, tetapi terkadang bisa menjadi kebotakan permanen.

Pengobatan caput succedaneum

Caput succedaneum umumnya tidak memerlukan pengobatan medis khusus karena kondisi ini biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan secara mandiri untuk memastikan kenyamanan bayi dan mencegah komplikasi, yang meliputi berikut ini.

  • Pantau kondisi bayi secara teratur untuk memastikan pembengkakan berangsur-angsur menghilang dan tidak ada tanda-tanda komplikasi seperti infeksi atau penyakit kuning.
  • Jika diperlukan, kompres dingin dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan memberikan kenyamanan.
  • Pastikan area kulit kepala yang bengkak tetap bersih untuk mencegah infeksi. Hindari tekanan atau gesekan berlebih pada area tersebut.
  • Berikan ASI secara rutin untuk membantu bayi tetap terhidrasi dan mendukung proses penyembuhan alami.

Biasanya, caput succedaneum tidak meninggalkan efek jangka panjang dan bayi akan pulih sepenuhnya tanpa memerlukan perawatan medis lebih lanjut.

Namun, jika pembengkakan tidak berkurang dalam beberapa hari atau jika bayi menunjukkan tanda-tanda komplikasi, seperti demam, rewel, atau penyakit kuning, segera konsultasikan kepada dokter.

Pencegahan caput succedaneum

ukuran panggul normal ibu hamil

Caput succedaneum sulit untuk dicegah sepenuhnya karena sering terjadi akibat proses alami persalinan.

Namun, beberapa langkah berikut ini dapat diambil untuk meminimalkan risikonya.

  • Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan untuk memantau perkembangan bayi dan posisi kepala bayi menjelang persalinan.
  • Konsultasikan kepada dokter atau bidan mengenai posisi persalinan yang dapat mengurangi tekanan pada kepala bayi.
  • Menggunakan teknik persalinan yang aman dan minim risiko serta mengikuti saran dari tenaga medis yang berpengalaman.
  • Menghindari penggunaan alat bantu persalinan yang berlebihan, kecuali jika benar-benar diperlukan dan dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih.
  • Memastikan cairan ketuban cukup selama kehamilan untuk memberikan pelumasan yang memadai saat persalinan.
  • Menjaga kesehatan ibu selama kehamilan melalui pola makan yang baik, cukup istirahat, dan menghindari stres berlebih.

Meskipun langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko, tetaplah berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan informasi dan bimbingan yang tepat selama kehamilan dan persalinan.

Kesimpulan

  • Caput succedaneum adalah benjolan di kepala yang terkadang bisa terjadi pada bayi yang mengalami masalah saat proses persalinan.
  • Kondisi ini ditandai dengan benjolan lunak dan lembut di kepala yang dapat disertai memar di bagian yang bengkak. Pembengkakan juga bisa menyebar, tidak hanya di satu bagian tengkorak.
  • Benjolan tersebut umumnya bukan kondisi yang serius dan bisa menghilang tanpa pengobatan medis dalam beberapa hari.
  • Meski demikian, penting untuk tetap memantau gejala yang timbul pada benjolan untuk mendeteksi adanya komplikasi. Jika benjolan bertambah parah, segera bawa bayi ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Caput succedaneum: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (n.d.). Retrieved 1 August 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/001587.htm

Jacob, K. (2023). Caput Succedaneum. Retrieved 1 August 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK574534/

professional, C. C. medical. (n.d.). Caput Succedaneum: Newborn Conehead. Retrieved 1 August 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/22230-caput-succedaneum

Kabbani, A. A. (2019). Caput succedaneum: Radiology Reference Article. Retrieved 1 August 2024, from https://radiopaedia.org/articles/caput-succedaneum

Caput Succedaneum. (n.d.). Retrieved 1 August 2024, from https://www.birthinjuryhelpcenter.org/caput-succedaneum.html

Caput succedaneum: MedlinePlus Medical Encyclopedia Image. (n.d.). Retrieved 1 August 2024, from https://medlineplus.gov/ency/imagepages/2925.htm

Caput succedaneum. (n.d.). Retrieved 1 August 2024, from https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/caput-succedaneum

Versi Terbaru

19/09/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Eritroblastosis Fetalis, Kelainan Darah pada Bayi Baru Lahir

Waspadai Tetanus Neonatorum yang Menyerang Bayi Baru Lahir


Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 6 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan