Kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak kambuh lagi. Namun, beberapa anak ada juga yang mengalami sejumlah episode sembuh-kambuh-sembuh hingga beberapa kali dalam hidupnya, baru rambut permanennya bisa tumbuh. Sedangkan bila kerontokan yang dialami anak cukup luas, pertumbuhan rambutnya bisa sama sekali tidak terjadi.
Obat-obatan yang paling sering digunakan untuk mengobati rambut rontok yaitu minoxidil dan finasteride. Minoxidil dapat berbentuk cairan atau sabun. Biasanya obat ini digunakan pada kulit kepala dua kali sehari untuk membantu mengurangi rambut rontok dan membantu rambut tumbuh kembali. Sedangkan finasteride biasanya diminum dan hanya diberikan pada laki-laki.
Sebelum melakukan pengobatan tersebut, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu supaya anak Anda bisa mendapatkan diagnosis yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
3. Trichotillomania
Trichotillomania adalah rambut rontok karena kebiasaan yang dilakukan anak, misalnya menarik, mencabut, memelintir, atau menggosok-gosok rambutnya. Kerontokan rambut yang satu ini lebih disebabkan karena kondisi psikologis anak.
Anak-anak yang menderita stres dan kecemasan tinggi lebih rentan mengalami trichotillomania. Jika Anda melihat si kecil menarik-narik rambutnya, omelan saja tidak akan membantu menghilangkan kebiasaannya. Namun, konseling dan pengobatan yang tepat dapat membantu anak keluar dari situasi stres dan kebiasaan buruk tersebut.
4. Telogen effluvium
Telogen effluvium adalah kerontokan rambut yang disebabkan karena anak menderita stres berat atau depresi, setelah operasi, cedera parah, penggunaan obat tertentu, demam tinggi, infeksi berat atau penyakit lainnya, serta perubahan hormon tiba-tiba.
Kondisi ini bisa menyebabkan kebotakan sebagian atau kebotakan seluruhnya. Sampai saat ini, belum ada tes khusus untuk mendiagnosis telogen effluvium. Biasanya, setelah anak keluar dari situasi stres tersebut, pertumbuhan rambutnya akan kembali normal dan ini umumnya memakan waktu sekitar enam bulan sampai satu tahun atau lebih.
5. Kurang gizi
Meski jarang terjadi, rambut rontok pada anak bisa jadi gejala kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin H (biotin) dan zat seng. Dalam beberapa kasus, rambut rontok pada anak juga bisa terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi vitamin A.
Memperhatikan asupan nutrisi dan gizi seimbang dalam makanan yang dikonsumsi anak sehari-hari adalah kunci penting untuk menghindari anak dari kekuragan gizi, yang pada akhirnya mengurangi risiko rambut anak rontok.
6. Gangguan endokrin
Penyebab lain rambut rontok pada anak adalah hipotiroidisme, yaitu suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak aktif yang mengakibatkan metabolisme jadi tidak teratur. Diagnosis hipotiroidisme bisa dilakukan dengan tes darah atau pemeriksaan kelenjar tiroid secara rutin (skrining). Dokter mungkin meresepkan obat tertentu yang berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup.
7. Penyebab lain rambut anak rontok
Selain beberapa penyebab yang sudah disebutkan di atas, terlalu banyak menyisir rambut, mengikat rambut terlalu kuat, atau menarik helai rambut juga diketahui dapat menyebabkan kerusakan rambut. Tidak mengikat rambut anak terlalu kuat bisa jadi salah satu cara efektif untuk mencegah rambut anak rontok.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar