backup og meta

Hati-hati, Anak Mengompol Bisa Jadi Tanda Diabetes!

Hati-hati, Anak Mengompol Bisa Jadi Tanda Diabetes!

Anak mengompol saat tidur adalah hal yang wajar. Namun, jika anak sudah jarang atau berhenti ngompol, tapi kemudian sering mengompol lagi, orangtua mungkin perlu khawatir. Pasalnya, anak yang ngompol bisa merupakan gejala dari penyakit diabetes. Apa hubungannya mengompol dan diabetes pada anak?

Benarkah anak mengompol bisa menjadi gejala diabetes?

cara agar anak tidak ngompol

Diabetes atau diabetes mellitus adalah gangguan di mana tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi dengan baik. Pada anak, jenis diabetes yang paling umum adalah diabetes tipe 1.

Pada jenis ini, pankreas anak tidak dapat membuat insulin, yaitu hormon yang membantu mengubah glukosa atau gula menjadi energi. Akibatnya, kadar glukosa pada darah anak menjadi tinggi.

Lalu, apa kaitannya diabetes dengan mengompol pada anak? Melansir laman Diabetes.co.uk, saat kadar glukosa tinggi, tubuh akan berupaya untuk mengeluarkan kelebihan glukosa tersebut melalui urine.

Disebabkan hal tersebut, volume urine anak Anda menjadi lebih banyak dari biasanya karena ada kandungan gula di dalamnya. Pasalnya, cairan dari sel-sel tubuh akan keluar sel karena keberadaan glukosa.

Nah, karena hal tersebutlah, anak Anda menjadi lebih sering ingin buang air kecil dari biasanya. Jika tak tertahankan, anak akan menjadi ngompol saat tertidur.

Bukan hanya itu, alasan anak ngompol sebagai gejala diabetes juga terkait dengan kerusakan ginjal atau kandung kemih.

Menurut Diabetes Australia, kerusakan pada ginjal dan kandung kemih merupakan salah satu komplikasi dari diabetes.

Ini terjadi karena kadar gula yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit. Jika ini terjadi, aliran darah ke ginjal menjadi tersumbat dan ginjal menjadi rusak.

Selain itu, saraf yang mengontrol buang air kecil pun bisa terpengaruh oleh diabetes.

Akibatnya, anak mungkin tidak dapat merasakan saat kandung kemih penuh sehingga urine berada di kandung kemih dalam waktu lama.

Kondisi ini meningkatkan risiko anak terkena infeksi saluran kemih. Adapun infeksi saluran kemih dan kerusakan pada ginjal bisa mengubah jumlah dan frekuensi buang air kecil, termasuk menyebabkan ngompol.

Penyebab lainnya mengompol pada anak

Selain sebagai gejala diabetes, berikut adalah alasan lain dari mengompol pada anak.

Gejala diabetes pada anak

Mengompol akibat diabetes pada anak, terutama diabetes tipe 1, juga bisa disertai gejala lain yang menandakan adanya peningkatan kadar gula di dalam tubuh anak.

Berikut beberapa gejala yang terkait diabetes pada anak.

  • Poliuria. Anak akan sering buang air kecil, termasuk di malam hari. Hal ini dapat menyebabkan anak mengompol meskipun sebelumnya sudah berhenti.
  • Haus berlebihan (polidipsia). Anak dengan diabetes sering merasa sangat haus, yang meningkatkan asupan cairan dan memperburuk frekuensi buang air kecil.
  • Penurunan berat badan. Anak mungkin kehilangan berat badan meskipun memiliki nafsu makan yang normal atau meningkat, karena tubuh tidak bisa menggunakan glukosa untuk energi.
  • Kelelahan. Anak sering merasa lelah akibat ketidakmampuan tubuh memproses glukosa dengan baik untuk energi.

Jika anak yang sebelumnya tidak mengompol mulai melakukannya kembali, terutama bila disertai gejala seperti di atas, ini bisa menjadi tanda diabetes yang tidak terdiagnosis.

Kapan orangtua perlu khawatir soal anak mengompol sebagai gejala diabetes?

Waspadai, Tanda dan Gejala Diabetes Tipe 1 yang Muncul pada Anak

Sebagian besar kasus ngompol adalah wajar. Namun, orangtua tetap perlu memperhatikan kondisi ngompol tertentu yang mungkin menjadi tanda dari suatu penyakit.

Jika anak Anda mengompoldan memiliki tanda-tanda berikut, mungkin ini merupakan tanda bahwa anak Anda mengidap diabetes.

  • Anak Anda masih mengompol setelah usia 7 tahun meski sudah menerapkan cara mengatasi ngompol pada anak.
  • Tiba-tiba anak mulai mengompol saat tidur atau ketika beraktivitas pada siang hari setelah tidak pernah ngompol setidaknya selama enam bulan.
  • Anak kembali mengompol, tetapi tidak ada tanda-tanda stres atau adanya perubahan pada kehidupannya, seperti pindah tempat tinggal.
  • Muncul gejala diabetes lainnya pada anak, yaitu rasa haus dan lapar yang ekstrem, penurunan berat badan anak yang tak disengaja, kelelahan, perubahan perilaku pada anak yang tak sesuai usianya, penglihatan kabur, anak muntah, serta napas anak yang beraroma buah.

Selain tanda-tanda di atas, perhatikan juga faktor risiko diabetes pada anak. Umumnya, risiko diabetes pada anak meningkat jika orangtua atau saudara kandung memiliki kondisi ini.

Oleh karena itu, jika anak Anda ngompol serta memiliki faktor risiko dan gejala di atas, sebaiknya konsultasikan kondisi anak Anda ke dokter.

Dokter akan mencari tahu penyebab dari mengompol yang anak Anda alami.

Kesimpulan

Anak yang mengompol dapat mengalami masalah ini akibat diabetes, terutama tipe 1, yang menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil (poliuria) akibat tingginya kadar gula darah. Kondisi ini sering disertai dengan rasa haus berlebihan (polidipsia), peningkatan asupan cairan, dan penurunan berat badan. Meskipun mengompol bisa menjadi masalah umum di kalangan anak-anak, jika gejala tersebut terjadi bersama dengan tanda-tanda diabetes lainnya, seperti kelelahan atau penurunan berat badan yang tidak terjelaskan, maka hal tersebut bisa menunjukkan diabetes yang belum terdiagnosis. Pada kondisi ini, sebaiknya bawa anak untuk periksakan diri ke dokter guna memastikan kondisi yang dialami.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bed-wetting. (2023). Retrieved 20 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bed-wetting/symptoms-causes/syc-20366685

Bedwetting: 5 Common Reasons Why Children Wet the Bed. (n.d.). Retrieved 20 November 2024, from https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2018/02/bedwetting-5-common-reasons-why-children-wet-the-bed

Complications: Bladder and Kidneys. (2024). Retrieved 20 November 2024, from https://www.diabetesaustralia.com.au/living-with-diabetes/preventing-complications/bladder-kidneys/

Bedwetting – reasons and how to stop it. (N.d.). Retrieved 20 November 2024, from https://eric.org.uk/childrens-bladders/bedwetting/

Diabetes and Kidney Disease (Stages 1-4). (2024). Retrieved 20 November 2024, from https://www.kidney.org/kidney-topics/diabetes-and-kidney-disease-stages-1-4

Seery, C. (2023). Diabetes and nighttime urinatio, or nocturia, can be a sign of uncontrolled blood sugar levels. This guide to nocturia explains the basics of recognising nocturia, and how to avoid it. Retrieved 20 November 2024, from https://www.diabetes.co.uk/Diabetes-and-Nocturia.html

Diabetes in Children | Type 1 Diabetes | Type 2 Diabetes. (n.d.). Retrieved 20 November 2024, from https://medlineplus.gov/diabetesinchildrenandteens.html

Type 1 Diabetes in Children. (2024). Retrieved 20 November 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diabetes/type-1-diabetes-in-children

Type 1 diabetes in children. (2023). Retrieved 20 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-1-diabetes-in-children/symptoms-causes/syc-20355306

Versi Terbaru

21/11/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

Tips Melatih Anak Perempuan Buang Air di Toilet (Toilet Training)

7 Penyebab Ngompol pada Remaja dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 20 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan