backup og meta

8 Cara Ampuh Mengatasi BAB Berdarah Pada Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

8 Cara Ampuh Mengatasi BAB Berdarah Pada Bayi

Anda pernah menemukan darah pada feses bayi saat mengganti popoknya? BAB berdarah pada bayi termasuk gangguan pencernaan pada si Kecil yang bisa dipicu oleh berbagai penyebab, mulai dari makanan yang dikonsumsi hingga masalah kesehatan. Untuk itu, orangtua perlu menyesuaikan cara mengatasi bayi BAB berdarah dengan penyebabnya. 

Ketahui cara mengobati BAB berdarah pada bayi di bawah ini. 

Cara mengatasi BAB berdarah pada bayi

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan BAB berdarah pada bayi.

Mulai dari infeksi saluran pencernaan, robekan pada anus akibat bayi sembelit, alergi makanan, hingga kondisi medis tertentu seperti pembentukan polip dan inflammatory bowel disease (IBD).

Penanganan perlu dilakukan berdasarkan penyebab BAB berdarah pada bayi. Secara umum, berikut adalah sederet cara untuk mengatasi BAB berdarah pada si Kecil.

1. Menjaga area sekitar anus tetap bersih

bayi menangis

Apabila BAB berdarah disebabkan oleh robekan pada anus, orangtua harus menjaga kebersihan tubuh bayi, terutama anus agar tetap bersih dan mencegah infeksi. 

Infeksi pada bayi dapat memperparah kondisi anus yang robek. Jika robekan anus bertambah parah, BAB bayi bisa terus disertai darah dan bahkan berlendir.

Maka dari itu, sebagai cara mengatasi BAB bayi berlendir dan berdarah, pastikan selalu membersihkan area anus dan pantat bayi setiap ia selesai BAB.

Bersihkan menggunakan air dan sabun khusus bayi, kemudian keringkan dengan handuk lembut. Anda juga bisa menggunakan krim pelembap untuk mencegah ruam.

2. Mengoleskan krim atau petroleum jelly

Mengutip National Health Services, robekan pada anus bayi dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu. 

Selama periode ini, Anda bisa mengoleskan petroleum jelly atau krim mengandung zink oksida guna mempercepat penyembuhan.

Krim dan petroleum jelly memang tidak secara langsung mengatasi BAB berdarah pada bayi.

Akan tetapi, kedua produk ini membantu melindungi anus dari iritasi, sehingga BAB tidak lagi terasa menyakitkan ataupun disertai keluarnya darah.

3. Mandi air hangat

Mandi air hangat, atau yang dikenal sebagai sitz bath, bisa membantu mengatasi fisura ani pada bayi, yang sering menjadi penyebab tinja berdarah.

Suhu hangat dari air meningkatkan sirkulasi darah di area anus, yang mendukung proses penyembuhan jaringan yang rusak serta mendukung proses penyembuhan jaringan yang rusak.

Cukup rendam panggul dan bokong bayi dalam air hangat. Caranya, isi bak mandi bayi atau wadah bersih lainnya dengan air hangat (pastikan suhunya nyaman dan tidak terlalu panas).

Tempatkan bayi dengan hati-hati dalam posisi duduk sehingga area bokong dan panggul terendam.

Biarkan bayi berendam selama 10—15 menit. Lakukan 2—3 kali sehari, terutama setelah bayi BAB.

4. Salep steroid

Jika tinja berdarah disebabkan oleh fisura ani atau peradangan rektum, salep steroid juga bisa digunakan sebagai cara mengatasi bayi BAB berdarah.

Salep ini bekerja dengan mengurangi peradangan, pembengkakan, dan iritasi pada area yang terkena.

Dengan menekan peradangan, salep steroid juga dapat mengurangi rasa gatal dan nyeri yang mungkin dirasakan bayi.

Namun, sebelum menggunakan salep steroid pada bayi, sangat penting untuk berkonsultasi kepada dokter anak.

Pasalnya, penggunaan steroid pada bayi memerlukan pengawasan ketat karena kulitnya lebih tipis dan lebih sensitif, sehingga lebih rentan terhadap efek samping.

5. Memberikan obat antibiotik dan antiparasit

bayi baru lahir sering bab

Jika BAB berdarah tidak disebabkan oleh robekan pada anus, pemicunya bisa jadi berasal dari infeksi bakteri, virus, atau parasit.

Orangtua bisa mengobati BAB berdarah pada bayi terkait infeksi dengan cara memberikan obat antibiotik atau antiparasit sesuai anjuran dokter.

Obat antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi saluran cerna akibat bakteri seperti IBD dan radang usus.

Sementara obat antiparasit ampuh mengatasi penyakit infeksi akibat mikroba lain, misalnya cacing.

6. Menyesuaikan pola makan bayi

Terkadang, BAB berdarah pada bayi merupakan reaksi alergi terhadap makanan tertentu. Beberapa bayi alergi terhadap protein dalam ASI atau susu sapi.

Jika saluran cernanya sangat sensitif, protein susu bisa memicu peradangan parah pada usus hingga menyebabkan BAB berdarah.

Peradangan pada usus kemudian memicu perdarahan. Darah akhirnya keluar bersama feses.

Untuk mengatasi BAB berdarah akibat alergi, orangtua perlu mengenali apa saja makanan bayi yang memicu alergi dan tidak memberikannya kepada si Kecil.

7. Operasi untuk mengatasi BAB berdarah pada bayi

Operasi dipilih apabila BAB berdarah disebabkan oleh pembentukan polip, yaitu jaringan yang tumbuh secara tidak normal (bertangkai) pada bagian tubuh tertentu, termasuk usus.

Pembentukan polip pada usus memiliki beberapa gejala, salah satunya BAB berdarah. Tindakan operasi bertujuan untuk melepaskan polip dari usus.

Setelah polip terlepas, bayi mungkin masih akan mengalami BAB berdarah selama masa pemulihan.

Namun, kondisinya akan segera membaik dalam beberapa hari. Konsultasikan kepada dokter mengenai cara mengobati BAB berdarah pada bayi yang satu ini.

8. Perawatan puting ibu

Bukan hanya perdarahan di dalam tubuh bayi, darah dalam tinja bayi juga dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk darah dari ASI akibat puting ibu lecet, mengalami luka, atau perdarahan selama menyusui.

Maka dari itu, perawatan yang tepat pada puting ibu sangat penting untuk mencegah kondisi ini dan memastikan kenyamanan serta kesehatan baik bagi ibu maupun bayi.

Caranya, setelah menyusui, biarkan beberapa tetes ASI mengering secara alami di puting, karena ASI memiliki sifat penyembuhan alami.

Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang dapat mengeringkan kulit puting.

Selain itu, kompres hangat sebelum menyusui dapat membantu meningkatkan aliran ASI dan mengurangi risiko kerusakan pada puting.

Jika ragu cara mengatasi mana yang terbaik untuk kondisi si Kecil, ada baiknya untuk konsultasikan kepada dokter.

Kesimpulan

  • Buang air besar (BAB) berdarah pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi saluran pencernaan, robekan pada anus akibat sembelit, alergi makanan, atau kondisi medis tertentu.
  • Untuk mengatasinya, penting menjaga kebersihan area anus, mengoleskan krim atau petroleum jelly, dan memastikan asupan serat yang cukup.
  • Jika BAB berdarah berlanjut atau disertai gejala lain, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk penanganan lebih lanjut

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Stools – Blood In. (2025). Retrieved 24 January 2025, from https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/stools-blood-in/

Oversupply of breastmilk. (n.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/oversupply

A to Z: Anal Fissure (for Parents) – Primary Children’s Hospital. (n.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://kidshealth.org/PrimaryChildrens/en/parents/az-anal-fissure.html

Anal fissure – Treatment. (N.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/anal-fissure/treatment/

Food Allergies (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/food-allergies.html

Stools – Blood. (n.d.). Retrieved 24 January 2025, from https://www.stlouischildrens.org/health-resources/symptom-checker/stools-blood

What Can Your Child’s Poop Color Tell You? (2024). Retrieved 24 January 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/stool-color-guide/

Red Stools in Children: Common Causes. (2024). Retrieved 24 January 2025, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/red-stools-in-children-common-causes.aspx

Versi Terbaru

04/02/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila

Apakah artikel ini membantu?


Artikel Terkait

10 Makanan Tinggi Serat untuk Bayi yang Baik Dikonsumsi

8 Pilihan MPASI Pelancar BAB untuk Bayi dan Tipsnya