backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

BAB Anak Tiba-Tiba Warna Hijau, Apakah Ini Normal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 15/06/2023

    BAB Anak Tiba-Tiba Warna Hijau, Apakah Ini Normal?

    BAB bisa jadi salah satu indikator alias tanda apakah si Kecil sehat atau tidak. Biasanya, perubahan warna dan bentuk BAB pada anak menandakan bahwa ia mungkin mengalami masalah kesehatan tertentu. Lantas, bagaimana jika BAB atau feses anak menjadi warna hijau? Apakah hal ini berbahaya?

    Apakah BAB warna hijau itu normal?

    Penyebab BAB anak warna hijau

    Terkadang, pup atau BAB anak bisa berubah warna, salah satunya adalah hijau atau hijau tua.

    Bila ini terjadi pada anak Anda, Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya, feses bayi atau anak yang berwarna hijau umumnya termasuk kondisi yang normal dan tidak berbahaya.

    Perubahan warna ini pun hanya terjadi sementara sehingga tak ada yang perlu ditakutkan. Ketika penyebab dari hijaunya feses ini hilang, warna pup si Kecil akan kembali seperti semula.

    Lalu, bagaimana warna feses bisa menjadi hijau? Perlu Anda pahami bahwa warna feses yang paling normal dan sering terlihat pada anak adalah cokelat.

    Dalam kondisi normal, feses berwarna cokelat disebabkan oleh pigmen bernama bilirubin yang dibuat di hati.

    Awalnya, pigmen empedu ini berwarna hijau kekuningan. Dari hati, zat ini dikeluarkan ke usus kecil bersamaan dengan makanan.

    Saat zat ini berjalan melalui usus dan dipecah oleh tubuh, maka warnanya berubah menjadi cokelat.

    Hanya saja, sebagian pewarna alami yang terdapat dalam makanan tidak dapat dicerna sepenuhnya oleh tubuh.

    Oleh sebab itu, berbagai hal seperti jenis makanan dapat memengaruhi warna feses atau pup pada anak, termasuk menjadi hijau.

    Apa penyebab BAB anak warna hijau?

    Penyebab BAB atau feses anak warna hijau

    Walaupun masih tergolong normal, Anda perlu memperhatikan saat ada perubahan pada pup anak. Misalnya, tekstur, kuantitas, hingga warna feses yang terlihat aneh atau berbeda dari biasanya.

    Pasalnya, perubahan yang tak biasa bisa menjadi tanda dari suatu kondisi medis yang mungkin perlu dikhawatirkan. Berikut adalah beberapa penyebab BAB atau feses anak berwarna hijau.

    1. Makanan

    Setiap makanan yang dikonsumsi oleh anak ternyata dapat memengaruhi bentuk dan warna fesesnya.

    Secara logika, penyebab pertama ini mungkin yang paling mudah untuk dimengerti mengapa BAB atau pup anak jadi warna hijau.

    Makanan yang memiliki warna hijau alami, seperti bayam dan brokoli, yang sering kali menjadi penyebab mengapa feses anak berwarna hijau.

    Ketika feses anak berwarna hijau yang disebabkan karena mengonsumsi sayuran, Anda tidak perlu khawatir.

    Jika hanya mengonsumsi sayuran dalam jumlah kecil, feses mungkin tidak akan berubah warna hijau. Perubahan warna feses akan terjadi jika mengonsumsi makanan ini dalam jumlah besar.

    Selain itu, makanan dengan pewarna buatan pun bisa menyebabkan kondisi ini. Nah, secara umum, berikut adalah makanan yang mungkin membuat BAB anak berubah warna hijau.

    • Sayuran berdaun hijau, seperti bayam, kubis, atau daun selada.
    • Minuman atau makanan dengan pewarna hijau.
    • Camilan buah berwarna hijau.
    • Suplemen zat besi yang mengubah feses menjadi hijau atau hitam.

    2. Diare

    Salah satu penyebab mengapa BAB anak bisa berubah menjadi warna hijau adalah diare.

    Diare pada anak biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau virus atau kondisi lainnya seperti berikut ini.

    • Kesulitan mencerna makanan tertentu (intoleransi makanan).
    • Efek samping obat-obatan, seperti antibiotik.
    • Keracunan makanan.
    • Anak alaergi terhadap makanan tertentu.
    • Parasit, karena anak-anak jarang mencuci tangannya, sehingga rentan terkena parasit.

    Pada anak dengan gangguan pencernaan ini, proses perjalanan feses di saluran cerna sangat cepat. Pup yang keluar pun sering kali memiliki warna yang sama dengan cairan atau makanan yang masuk sebelumnya, termasuk hijau.

    Walaupun diare akan berlalu seiring dengan berjalannya waktu, Anda tidak boleh lengah.

    Jika gangguan ini berlangsung selama berhari-hari, orangtua harus mengawasi beberapa tanda dehidrasi yang disebabkan oleh diare, seperti berikut ini.

    • Frekuensi pipis yang menurun.
    • Tidak bersemangat.
    • Tidak berkeringat.
    • Bibir kering dan pecah-pecah.
    • Mulut kering.
    • Anak menjadi rewel.

    Apabila warna BAB atau feses anak jadi warna hijau mulai berubah menjadi sangat gelap, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

    Penyebab lain BAB anak berwarna hijau

    Melansir Mayo Clinic, ada beberapa penyebab lain yang menjadikan pup atau BAB anak menjadi warna hijau, seperti berikut ini.
    • Bayi yang tidak menyelesaikan menyusui sepenuhnya pada satu sisi, sehingga kehilangan sebagian ASI yang mengandung lemak tinggi yang dapat memengaruhi pencernaan ASI.
    • Bayi yang minum susu formula, terutama formula hidrolisat protein yang digunakan untuk bayi yang alergi susu sapi atau kedelai.
    • Kurangnya bakteri usus normal pada bayi yang disusui.

    Kapan anak harus dibawa ke dokter?

    Memang tidak semua perubahan warna pada feses anak itu berbahaya atau perlu dicemaskan.

    Namun, hal ini harus tetap diperhatikan karena dapat menjadi tanda awal untuk mendeteksi suatu masalah kesehatan tertentu.

    Nah, jika setelah BAB atau feses anak berwarna hijau terdapat gejala-gejala di bawah ini, lebih baik lakukan pemeriksaan ke dokter.

    • Warna pup hijau tetap bertahan lebih dari 48 jam, meski sudah berhenti makan makanan yang berwarna hijau.
    • Gejala dehidrasi.
    • Anak terlihat kesakitan.
    • Mual dan muntah selama berhari-hari.
    • Demam tinggi pada anak.
    • Ada darah pada feses anak.
    • Tidak nafsu makan.

    Apabila orangtua mengalami keraguan serta khawatir akan kondisi kesehatan anak, tetap dianjurkan untuk meminta saran dan pertolongan dari dokter.

    Jangan lupa pula untuk tetap memastikan kebutuhan asupan serat harian anak terpenuhi agar kesehatan pencernaannya terjaga dengan baik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 15/06/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan