Perubahan warna feses akan terjadi jika mengonsumsi jumlah yang besar dan hal ini tak hanya berlaku pada sayuran berwarna hijau saja.
Sayuran dengan warna merah, ungu, atau kuning pun dapat menyebabkan BAB berwarna hijau.
Selain itu, makanan dengan pewarna buatan pun juga bisa mempengaruhi kondisi ini.
Berikut makanan yang mungkin membuat BAB anak berubah warna hijau:
- Sayuran berdaun hijau: bayam, kubis, atau daun selada
- Permen atau kue dengan pewarna buatan
- Suplemen zat besi yang mengubah feses menjadi hijau atau hitam.
2. Diare

Salah satu penyebab mengapa BAB anak bisa berubah menjadi warna hijau adalah diare.
Diare pada anak biasanya terjadi akibat usus halus yang kekurangan air, sehingga menyebabkan virus pun muncul.
Salah satu gangguan pencernaan anak ini mengubah kandungan air dan elektrolit pada feses, lalu kandungan di dalamnya pun berpindah ke sistem pencernaan dengan cepat.
Oleh karena itu, hal tersebut bisa mengubah warna pada feses anak. Nah, diare sendiri biasanya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
- Infeksi bakteri, seperti salmonella
- Obat-obatan, seperti antibiotik
- Kafein
- Keracunan makanan
- Parasit, karena anak-anak jarang mencuci tangannya, sehingga rentan terkena parasit.
Walaupun diare akan berlalu seiring dengan berjalannya waktu, Anda tidak boleh lengah.
Jika gangguan ini berlangsung selama berhari-hari, orangtua harus mengawasi beberapa tanda dehidrasi yang disebabkan oleh diare, seperti:
- Frekuensi pipis yang menurun
- Tidak bersemangat
- Tidak berkeringat
- Bibir pecah-pecah
- Kulit kering dan gatal
- iritasi
Apabila warna BAB atau feses anak jadi warna hijau mulai berubah menjadi sangat gelap, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Selain dua hal di atas, ada beberapa penyebab yang menjadikan BAB anak menjadi warna hijau, seperti:
- Bayi yang lebih banyak minum susu formula dibanding ASI
- Mengonsumsi obat atau suplemen tertentu yang mengandung iron
Kapan anak harus dibawa ke dokter?

Memang tidak semua perubahan warna pada feses anak itu berbahaya atau perlu dicemaskan.
Namun, hal ini harus tetap diperhatikan karena dapat menjadi tanda awal untuk mendeteksi suatu masalah kesehatan tertentu.
Nah, jika setelah BAB atau feses anak berwarna hijau terdapat gejala-gejala di bawah ini silahkan lakukan pemeriksaan:
- Gejala dehidrasi
- Mual dan muntah selama berhari-hari
- Demam hingga 38℃
- Tidak nafsu makan
Jadi, apakah BAB anak jadi warna hijau itu berbahaya atau normal?
Penting untuk diingat bahwa perubahan warna pada feses bersifat sementara dan bukan hal yang perlu ditakutkan.
Ini termasuk ketika BAB atau feses anak berwarna hijau. Ketika Anda mengganti sumber serat selain sayuran hijau atau diare yang dialami sudah pulih, warna feses akan kembali normal.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa feses berwarna hijau pada anak merupakan hal yang cukup normal terjadi.
Di sisi lain, orangtua tetap harus memastikan kebutuhan asupan serat harian anak terpenuhi agar kesehatan pencernaannya terjaga dengan baik.
Apabila orangtua mengalami keraguan serta khawatir akan kondisi kesehatan anak, tetap dianjurkan untuk meminta saran dan pertolongan dari dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar