backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Cara Menghangatkan MPASI yang Tepat Tanpa Merusak Gizinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 05/10/2021

    Cara Menghangatkan MPASI yang Tepat Tanpa Merusak Gizinya

    Si kecil sudah masuk usia 6 bulan? Saatnya ia mulai mengonsumsi makanan padat untuk melatih kemampuan oralnya. Selain varian menu dan cara menyimpan MPASI, ibu juga perlu tahu langkah menghangatkan atau memanaskan tanpa merusak gizi makanan. Berikut panduan memanaskan menu MPASI si kecil yang bisa ibu coba.

    Cara menghangatkan MPASI

    protein hewani untuk MPASI

    Saat ibu membuat menu MPASI untuk bayi, akan lebih mudah bila membuat stok dan membaginya dalam satu porsi kecil.

    Ada yang menyimpannya dalam ice cube atau cetakan es batu, ada juga dalam wadah kecil bertutup.

    Kemudian, ibu bisa masukkan ke dalam kulkas agar lebih tahan lama.

    Metode membekukan MPASI tersebut membuat ibu lebih praktis saat akan menyajikan pada si kecil.

    Namun, ibu harus tahu cara yang tepat untuk memanaskan atau menghangatkan MPASI bayi yang tepat.

    Mengutip dari Home and Garden information Center, makanan bayi yang beku harus ibu panaskan secara menyeluruh setidaknya sampai suhu 70 derajat Celsius.

    Kalau terlalu panas, ibu justru bisa merusak kualitas gizi dan nutrisi di dalam kudapan si kecil.

    Berikut cara menghangatkan MPASI bayi yang tepat.

    1. Merendam makanan pakai air hangat

    Konsep yang satu ini mirip dengan menghangatkan ASI perah sebelum ibu berikan pada bayi. Ibu bisa merebus air hangat dalam panci sampai mendidih.

    Setelah mendidih, matikan kompor dan rendam satu porsi MPASI bayi. Biasanya, makanan yang ibu bekukan akan mencair dalam waktu 10-20 menit.

    Setelah semua mencair, aduk sampai kehangatannya merata. Sajikan kepada si kecil selagi hangat.

    Cara menghangatkan MPASI yang satu ini cukup mudah karena tidak perlu peralatan rumit atau listrik.

    2. Memanaskan MPASI dengan kompor

    Selain merendam pakai air hangat, ibu bisa menghangatkan MPASI dengan cara menggunakan kompor seperti memasak ulang.

    Ibu bisa memasukkan satu porsi makanan pendamping ASI ke dalam panci kecil, lalu panaskan menggunakan api yang paling kecil.

    Sambil memanaskan, aduk perlahan sampai MPASI yang beku meleleh dengan sendirinya. Sebaiknya, hindari meninggalkan kompor saat sedang memanaskan MPASI agar tidak hangus.

    Setelah meleleh dan tekstur makanan sudah mencair, segera pindahkan ke dalam mangkuk dan sajikan.

    Kayu manis untuk MPASI

    3. Memakai slow cooker

    Slow cooker termasuk peralatan MPASI yang populer di kalangan ibu-ibu.

    Alat ini memudahkan ibu dalam membuat menu MPASI karena tinggal mengatur waktu, kemudian makanan sudah langsung matang.

    Selain membuat menu MPASI, slow cooker bisa ibu gunakan untuk menghangatkan makanan bayi yang beku dari freezer.

    Ibu bisa masukkan MPASI bayi yang beku ke dalam slow cooker, atur suhu makanan hanya 60 derajat Celsius.

    Setelah matang, diamkan sejenak agar makanan tidak terlalu panas.

    4. Menggunakan microwave

    Bila ibu akan menghangatkan MPASI dengan cara memakai microwave, pastikan menyimpan makanan bayi dalam wadah kaca.

    Hindari memanaskan makanan dengan piring atau mangkuk plastik karena kandungannya bisa menempel pada makanan.

    Untuk memanaskan MPASI memakai microwave, atur timer hanya 15 detik.

    Ibu juga bisa menyesuaikan dengan kondisi MPASI, apakah sudah mencair atau belum.

    Setelah memanaskan MPASI, aduk sampai panasnya merata. Pasalnya, panas dalam microwave tidak bisa merata ke seluruh bagian makanan.

    Selain memahami cara memanaskan MPASI, ibu perlu mengerti bahwa nafsu makan bayi mudah berubah dan ia bisa tidak menghabiskan makanannya.

    Jika sudah begini, sebaiknya langsung buang makanan yang sudah ibu panaskan.

    Hindari menyimpan dan menghangatkan kembali sisa MPASI karena cara ini membuat gizi dan konsentrasi nutrisi di dalamnya sudah jauh berkurang.

    Di sisi lain, makanan sisa sudah tercemar oleh air liur bayi yang bisa memicu tumbuhnya bakteri bila ibu simpan kembali.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 05/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan