backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Selulitis pada Anak: Proses dan Cara Mencegahnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 05/04/2023

    Selulitis pada Anak: Proses dan Cara Mencegahnya

    Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, anak rentan terkena berbagai infeksi, termasuk infeksi kulit seperti selulitis. Lantas, bagaimana selulitis terjadi pada anak dan bisakah mencegah kondisi ini?

    Bagaimana selulitis terjadi pada anak?

    selulitis adalah

    Selulitis bisa terjadi karena adanya area kulit yang rusak, seperti luka, gigitan serangga atau hewan lainnya, goresan, eksim, atau kurap.

    Pada area kulit yang terbuka ini, bakteri dapat mudah masuk ke bagian bawah permukaan kulit sehingga menyebabkan infeksi.

    Adapun bakteri penyebab selulitis umumnya Streptococcus dan Staphylococcus aureus.

    Namun, selulitis juga bisa terjadi meski tidak ada area kulit yang rusak. Misalnya, pada seseorang yang memiliki penyakit kronis, penderita HIV/AIDS, atau sedang meminum obat yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti obat-obatan untuk kanker.

    Di bagian tubuh mana selulitis bisa muncul?

    Selulitis merupakan infeksi kulit yang menyebar yang terjadi di area jaringan bawah permukaan kulit. Umumnya, selulitis terjadi di tungkai kaki bagian bawah, wajah, dan lengan. Namun, infeksi ini dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya.

    Umumnya, gejala selulitis pada anak mencakup kulit yang bengkak, terlihat merah, terasa lembut, dan hangat.

    Ketika area kulit yang terinfeksi ini sudah mulai menyebar, anak akan mulai merasakan sakit pada area kulit tersebut, demam, menggigil, berkeringat, dan adanya pembengkakan pembuluh getah bening di dekatnya.

    Bila sudah muncul gejala-gejala tersebut, segeralah bawa anak Anda ke dokter. Selulitis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kondisi medis yang lebih serius.

    Cara mencegah selulitis terjadi pada anak

    anak jatuh hidung berdarah

    Tentu akan sangat menyakitkan bagi anak bila sudah mengalami selulitis. Sebelum hal ini terjadi, ada baiknya Anda menerapkan kebiasaan sehat pada anak agar tak mudah terkena infeksi.

    Selain menerapkan kebiasaan yang sehat, berikut langkah yang bisa Anda terapkan pada anak untuk mencegah selulitis.

    1. Mencegah luka

    Aktivitas fisik anak dibutuhkan dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Pada saat ini dilakukan, terkadang anak terjatuh atau cedera sehingga menimbulkan luka di kulitnya.

    Untuk mencegah selulitis pada anak, Anda perlu mencegah terjadinya luka pada anak.

    Ada beberapa poin yang bisa Anda lakukan untuk mencegah luka pada anak ketika melakukan aktivitas fisik, misalnya saat berolahraga, yaitu berikut ini.

    • Gunakan pakaian yang melindungi tubuh secara optimal saat beraktivitas di luar.
    • Gunakan bantalan siku atau lutut saat skating.
    • Kenakan helm saat bersepeda.
    • Pakai pelindung kaki saat bermain sepak bola.
    • Kenakan sandal atau sepatu saat beraktivitas fisik apapun.

    2. Mencegah gigitan serangga

    Selain mencegah luka akibat aktivitas fisik, Anda pun perlu mencegah terjadinya gigitan serangga pada anak Anda untuk menghindari selulitis.

    Berikut langkah yang bisa dilakukan, dilansir dari Department of Health New York State.

    • Bila menemui serangga yang menyengat, seperti lebah, menjauhlah secara tenang dan perlahan.
    • Tutup makanan atau minuman manis saat mengonsumsinya di tempat terbuka, sehingga menghindari serangga datang.
    • Gunakan sepatu tertutup di luar ruangan untuk mengindari sengatan serangga.
    • Hindari mengenakan pakaian yang longgar dan terbuka sehingga serangga bisa mudah masuk.
    • Gunakan obat nyamuk. Namun, tetaplah berhati-hati pada saat menggunakan obat nyamuk dan bacalah instruksi penggunaannya.
    • Gunakan penolak nyamuk, seperti stiker antinyamuk atau lotion antinyamuk yang aman untuk anak.
    • Saat cuaca panas, hindari beraktivitas di tempat nyamuk berkembang biak, seperti kolam atau genangan air.
    • Tetaplah berada di dalam rumah serta tutup pintu dan jendela rumah saat nyamuk sedang aktif, seperti saat fajar dan senja.

    3. Mengobati luka

    Meski sudah menggunakan beragam pelindung, terkadang luka masih sulit dihindarkan.

    Bila sudah terlanjur terjadi, ada baiknya Anda melakukan beragam langkah di bawah ini untuk mengobati luka pada anak agar tidak menjadi selulitis.

    • Saat luka, pastikan membersihkan luka, goresan, atau cedera lainnya dengan air dan sabun.
    • Oleskan salep antibiotik dan tutupi luka dengan perban atau kain kasa.
    • Pastikan anak tidak menyentuh atau menggores luka, goresan, atau gigitan serangga.
    • Rajin potong kuku anak.
    • Periksa luka sesering mungkin selama beberapa hari pertama untuk melihat apakah ada tanda-tanda selulitis.
    • Segera ke rumah sakit atau klinik untuk mendapat penanganan medis untuk luka yang dalam, seperti luka tusuk.

    Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lain mengenai kondisi ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 05/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan