Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, anak rentan terkena berbagai infeksi, termasuk infeksi kulit seperti selulitis. Lantas, bagaimana selulitis terjadi pada anak dan bisakah mencegah kondisi ini?
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, anak rentan terkena berbagai infeksi, termasuk infeksi kulit seperti selulitis. Lantas, bagaimana selulitis terjadi pada anak dan bisakah mencegah kondisi ini?
Selulitis bisa terjadi karena adanya area kulit yang rusak, seperti luka, gigitan serangga atau hewan lainnya, goresan, eksim, atau kurap.
Pada area kulit yang terbuka ini, bakteri dapat mudah masuk ke bagian bawah permukaan kulit sehingga menyebabkan infeksi.
Adapun bakteri penyebab selulitis umumnya Streptococcus dan Staphylococcus aureus.
Namun, selulitis juga bisa terjadi meski tidak ada area kulit yang rusak. Misalnya, pada seseorang yang memiliki penyakit kronis, penderita HIV/AIDS, atau sedang meminum obat yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti obat-obatan untuk kanker.
Umumnya, gejala selulitis pada anak mencakup kulit yang bengkak, terlihat merah, terasa lembut, dan hangat.
Ketika area kulit yang terinfeksi ini sudah mulai menyebar, anak akan mulai merasakan sakit pada area kulit tersebut, demam, menggigil, berkeringat, dan adanya pembengkakan pembuluh getah bening di dekatnya.
Bila sudah muncul gejala-gejala tersebut, segeralah bawa anak Anda ke dokter. Selulitis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kondisi medis yang lebih serius.
Tentu akan sangat menyakitkan bagi anak bila sudah mengalami selulitis. Sebelum hal ini terjadi, ada baiknya Anda menerapkan kebiasaan sehat pada anak agar tak mudah terkena infeksi.
Selain menerapkan kebiasaan yang sehat, berikut langkah yang bisa Anda terapkan pada anak untuk mencegah selulitis.
Aktivitas fisik anak dibutuhkan dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Pada saat ini dilakukan, terkadang anak terjatuh atau cedera sehingga menimbulkan luka di kulitnya.
Untuk mencegah selulitis pada anak, Anda perlu mencegah terjadinya luka pada anak.
Ada beberapa poin yang bisa Anda lakukan untuk mencegah luka pada anak ketika melakukan aktivitas fisik, misalnya saat berolahraga, yaitu berikut ini.
Selain mencegah luka akibat aktivitas fisik, Anda pun perlu mencegah terjadinya gigitan serangga pada anak Anda untuk menghindari selulitis.
Berikut langkah yang bisa dilakukan, dilansir dari Department of Health New York State.
Meski sudah menggunakan beragam pelindung, terkadang luka masih sulit dihindarkan.
Bila sudah terlanjur terjadi, ada baiknya Anda melakukan beragam langkah di bawah ini untuk mengobati luka pada anak agar tidak menjadi selulitis.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lain mengenai kondisi ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar