backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Daftar Makanan yang Bisa Jadi Penyebab Eksim pada Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 12/12/2022

    Daftar Makanan yang Bisa Jadi Penyebab Eksim pada Bayi

    Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab eksim pada bayi, tapi tidak sedikit orangtua yang menganggap kalau makanan juga bisa menyebabkan eksim. Benarkah demikin? Dan kalau iya, makanan apa saja yang bisa jadi penyebab eksim pada bayi?

    Benarkah makanan bisa menjadi penyebab eksim pada bayi?

    eksim pada bayi

    Makanan bisa saja menjadi pemicu munculnya eksim pada anak. Namun faktanya, makanan dan eksim adalah dua hal yang berbeda.

    Makanan memang bisa menimbulkan alergi maupun eksim. Meski demikian, bayi atau anak yang punya eksim memiliki risiko lebih besar untuk juga memiliki alergi terhadap makanan.  

    Biasanya, alergi bayi maupun anak terhadap makanan tertentu akan menimbulkan gejala yang cepat terlihat dalam hitungan menit atau jam saja.

    Ciri-ciri eksim pada bayi biasanya tidak akan muncul langsung setelah ia mengonsumsi makanan atau minuman pemicu.

    Pada bayi usia kurang dari 1 tahun, biasanya bayi mengalami ruam eksim di pipi, dahi, atau kulit kepala.

    Gejala ini dapat menyebar ke lutut, siku, dan batang tubuh tetapi tidak akan melebar ke arah popok.

    Sementara itu, pada anak-anak dengan usia yang lebih besar dan remaja biasanya mengalami ruam di lipatan siku, belakang lutut, leher, atau di pergelangan tangan dan pergelangan kaki bagian dalam.

    Kulit mereka sering lebih bersisik dan lebih kering daripada saat eksim pertama kali dimulai.

    Kendati begitu, Anda tidak perlu khawatir karena eksim dapat diobati dan hilang. Tanyakan pada dokter spesialis anak untuk mendapat penanganan yang tepat.

    Mungkinkah makanan yang ibu makan jadi penyebab eksim pada bayi?

    ASI bukanlah makanan penyebab eksim pada bayi. Faktanya, ASI masih menjadi makanan terbaik bayi hingga ia berusia 6 bulan.

    Namun memang, makanan yang ibu konsumsi harus diperhatikan dengan benar. Pasalnya, hal ini dapat memengaruhi kemunculan eksim pada bayi.

    Jika Anda sedang menyusui dan bayi masih dalam masa ASI eksklusif, sebaiknya hindari makan makanan diyakini dapat menjadi penyebab eksim pada bayi.

    Meski demikian, bila Anda ragu terhadap makanan apa yang boleh dan tidak dimakan saat sedang menyusui sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

    Adakah pantangan makanan penyebab eksim pada bayi yang perlu dihindari?

    cara mengonsumsi telur

    Jika usia bayi Anda sudah lebih dari 6 bulan dan mulai makan makanan padat (MPASI), maka ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari untuk diberikan padanya.

    Mengutip National Eczema Association, terdapat sekitar 30% penderita eksim (dermatitis atopik) ternyata juga alergi atau memiliki pantangan makanan tertentu.

    Diketahui bahwa alergi terhadap makanan berkaitan dengan beberapa penyakit kulit pada bayi, salah satunya eksim.

    Adapun sejumlah makanan pantangan eksim atau yang menjadi penyebab eksim dan seharusnya tidak diberikan pada bayi atau anak, di antaranya berikut ini.

    • Telur.
    • Susu sapi dan produk olahannya, seperti keju, yoghurt, mentega, es krim, dan lainnya.
    • Jenis kacang-kacangan.
    • Gandum.
    • Kedelai.
    • Rempah-rempah, seperti vanili, cengkeh, dan kayu manis.
    • Makanan berpengawet,
    • Makanan tinggi gula.

    Meski tidak sepenuhnya makanan bisa menyebabkan eksim pada bayi, tapi makanan tertentu mungkin menjadi pantangan eksim karena memicu rasa gatal.

    Hal itu akan membuat penderitanya ingin menggosok dan menggaruk yang dapat memperburuk kondisi eksim.

    Tips mencegah dan mengatasi eksim pada bayi

    Ciri-ciri eksim pada bayi

    Bisa sulit bagi orangtua untuk memilah-milih mana makanan yang harus dihindari dalam menu makan anak.

    Selain mengawasi menu makanan yang diduga jadi penyebab eksim pada bayi, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

    1. Mengubah diet si Kecil

    Jika memang eksim disebabkan oleh suatu makanan sebagai pemicunya, maka dokter biasanya akan menganjurkan untuk berhenti memberikan suatu jenis makanan pada bayi dalam 10-14 hari.

    Dalam rentang waktu tersebut, akan diketahui apakah memang makanan tersebut dapat memicu eksim pada bayi atau tidak.

    Setelah itu, biasanya dokter akan meminta Anda untuk memberikan makanan tersebut lagi dalam porsi yang kecil. Hal ini untuk memastikan penyebab eksim pada anak.

    2. Pemeriksaan kulit

    Dalam hal ini dokter akan mengambil ekstrak makanan yang dianggap sebagai pemicu kemudian dioleskan pada kulit bayi.

    Kemudian dilihat apakah ada respon yang terjadi. Jika memang area kulit memerah dan pori-pori membesar, maka makanan tersebut adalah pemicu eksim.

    3. Melakukan pemeriksaan darah

    Pemeriksaan darah ini dilakukan untuk melihat, jenis makanan apa yang dapat menyebabkan eksim ini muncul.

    Untuk melakukan semua pemeriksaan ini, sebaiknya Anda konsultasikan dulu ke dokter spesialis anak.

    4. Mandi secara teratur

    Melansir Mayo Clinic, memastikan si Kecil mandi dan menggunakan pelembap di kulit setiap hari adalah kunci untuk mengobati eksim pada bayi (dermatitis atopik).

    Anda dapat memakai sabun yang lembut dan air hangat ketika memandikan si Kecil. Setelah itu, bilas bayi Anda sampai bersih dan tepuk-tepuk lembut hingga kering dengan handuk.

    Kemudian oleskan krim atau salep bebas pewangi seperti petroleum jelly saat kulit masih lembap.

    Itulah pembahasan terkait makanan yang bisa menjadi penyebab eksim pada bayi beserta cara mengatasinya.

    Penting bagi orangtua untuk tidak melakukan diagnosa sendiri. Jika ragu dan khawatir akan kondisi si Kecil, segera konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 12/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan