Banyak orangtua yang keliru antara gejala biang keringat dengan reaksi alergi pada bayi. Gejala keduanya memang mirip, yaitu sama-sama menyebabkan bintik merah yang terasa gatal. Namun, keduanya membutuhkan penanganan yang berbeda. Lantas, bagaimana cara mengetahui perbedaan biang keringat dan alergi pada bayi? Simak jawabannya berikut ini.
Perbedaan gejala biang keringat dan alergi pada bayi
Biang keringat dan alergi pada bayi memiliki kesamaan yaitu membuat kulit kemerahan, gatal, dan iritasi. Namun, keduanya disebabkan oleh hal yang berbeda.
Bayi biang keringat biasanya disebabkan oleh keringat, bakteri, dan sel kulit mati yang terperangkap di bawah kulit.
Sementara reaksi alergi muncul karena adanya respons dari berbagai alergen yang bisa saja berupa makanan, debu, hingga produk perawatan bayi yang mengandung zat kimia tertentu.
Lalu, bagaimana cara mengetahui perbedaan antara biang keringat dan alergi pada bayi?
Meski tampak sama, sesungguhnya kedua kondisi ini menunjukkan gejala-gejala yang berbeda. Simak perbedaan gejala biang keringat dan alergi pada bayi di bawah ini.
Tanda bayi biang keringat
Biang keringat pada bayi bisa diamati dengan munculnya beberapa tanda, seperti berikut ini.
- Kemerahan pada kulit.
- Muncul rasa gatal-gatal (bayi terlihat menggaruk kulitnya atau gelisah).
- Terkadang muncul kulit kering.
Biang keringat biasanya terjadi pada bagian leher, punggung, ketiak, atau beberapa bagian tubuh lain yang sering mengeluarkan keringat lebih banyak.
Akibat produksi keringat berlebih yang terperangkap di bawah kulit, biang keringat dan cuaca panas sering kali terkait. Artinya, biang keringat pada bayi sering terjadi saat cuaca panas.
Tanda bayi alergi
Beda dengan biang keringat, sda banyak hal yang bisa menyebabkan bayi alergi, dari makanan, bahan kimia, hingga benda tertentu.
Tanda dan gejala yang muncul juga beragam. Tak hanya kemerahan pada kulit, melainkan juga bisa meliputi berikut ini.
- Rasa gatal pada kulit.
- Sulit bernapas.
- Mengalami gangguan pencernaan, seperti diare (biasanya terjadi akibat alergi makanan).
- Timbul pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.
- Pilek atau bersin.
Tentunya, kondisi ini tidak akan dipengaruhi oleh cuaca. Jadi, bisa kapan saja terjadi ketika si Kecil terpapar dengan alergen tersebut.
Jika si Kecil mengalami beberapa perubahan, coba ingat-ingat lagi makanan apa yang Anda berikan atau benda yang baru ia pegang. Pasalnya, mungkin saja ia alergi terhadap makanan atau benda tersebut.
Sederhananya, perbedaan biang keringat dan alergi bisa dikenali dari gejalanya. Biang keringat saja biasanya tidak disertai dengan kulit membengkak, pilek, bersin, atau masalah pernapasan seperti pada kasus alergi. Sementara itu, alergi tidak disertai dengan kulit yang mengering dan bersisik, justru muncul biduran yang kemerahan.
Perbedaan pengobatan biang keringat dan alergi pada bayi
Sebagai dua kondisi yang beda, tentu juga ada perbedaan dalam mengobati biang keringat dan alergi pada bayi. Berikut perbedaan cara pengobatan untuk biang keringat dan alergi.
Pengobatan biang keringat
Tergantung dari tingkat keparahan kondisi biang keringat pada bayi, berikut beberapa cara pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk membantu meredakan gejala di kulit, seperti dilansir dari Cleveland Clinic.
- Menjaga kulit tetap kering dan sejuk, misalnya menggunakan kipas angin atau air conditioner (AC), atau mandi dengan air dingin.
- Menggunakan pakaian berbahan katun yang memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga tubuh bayi tidak kepanasan.
- Hindari gesekan pada kulit dengan menggunakan pakaian yang longgar untuk mencegah iritasi. Untuk menghindari gesekan pada biang keringat di selangkangan atau bokong, biarkan bayi tidak menggunakan popok atau celana selama beberapa jam.
- Menggunakan obat antigatal akibat biang keringat, seperti krim kortikosteroid atau losion calamine untuk meredakan gatal di kulit.
Bila biang keringat disertai demam, Anda juga bisa berikan obat penurun panas, seperti paracetamol, yang aman untuk menurunkan demam pada bayi.
Pengobatan alergi
Beda dengan biang keringat, untuk meredakan gejala alergi pada bayi, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi pemicu kondisi ini.
Setelah mengetahui pemicunya, hal pertama yang bisa Anda lakukan, yaitu menghindarkan bayi Anda dari pemicu tersebut.
Misalnya, jika si Kecil alergi terhadap serbuk bunga (pollen), jauhkan anak dari jenis bunga apa pun yang memiliki serbuk bunga.
Sementara itu, bila bayi Anda alergi terhadap tungau, debu, atau hewan, Anda perlu memastikan rumah bersih dari debu dan bulu hewan.
Anda dapat menggunakan penyedot debu yang dilengkapi dengan filter HEPA (high efficiency particulate air) untuk memastikan debu tersedot sampai bersih.
Anda juga bisa membeli filter udara untuk menghilangkan partikel penyebab alergi di dalam ruangan rumah Anda.
Agar gejala alergi pada bayi bisa lebih cepat reda, Anda juga bisa menggunakan obat-obatan berikut ini.
- Antihistamin, untuk meredakan dan mencegah kekambuhan alergi. Anda bisa memberikan obat ini saat mengetahui reaksi alergi akan timbul.
- Steroid, untuk meredakan peradangan agar gejala lebih cepat sembuh.
- Injektor otomatis adrenalin, untuk reaksi alergi yang parah pada bayi. Dokter akan mengajarkan Anda cara memberikan obat ini pada bayi saat gejala alergi mulai kambuh.