Bukan hal yang asing melihat bayi baru lahir sudah bergelimang perhiasan. Menghadiahkan perhiasan untuk bayi memang sudah menjadi tradisi di Indonesia. Namun, apakah aman jika si Kecil mengenakan perhiasan? Yuk, simak penjelasan berikut!
Bolehkah memakaikan perhiasan untuk bayi?
Memakaikan perhiasan untuk bayi sebenarnya boleh-boleh saja. Namun, jika tidak terlalu penting, sebaiknya bayi tidak perlu menggunakan perhiasan.
Pasalnya, ada beberapa risiko yang mengintai jika si Kecil menggunakan perhiasan, antara lain:
- memicu reaksi alergi dan penyakit kulit pada bayi,
- berisiko bayi menelan perhiasan tersebut, dan
- menekan anggota tubuh bayi yang masih berkembang.
Namun, jika Anda ingin si Kecil memakai perhiasan, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan demi keamanannya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memberikan perhiasan untuk bayi
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan jika Anda memutuskan untuk memakaikan perhiasan kepada si Kecil.
1. Jenis logam yang Anda pilih
Dr. Srie Prihianti Sp.KK, PhD, spesialis kulit anak dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, menjelaskan bahwa emas sangat jarang menimbulkan alergi karena sifatnya stabil dan tidak reaktif.
Sebaiknya pilih perhiasan untuk bayi yang berbahan dasar emas murni ketimbang perhiasan perak, platinum, dan besi yang mengandung nikel.
Ini karena perak, besi, dan nikel adalah jenis logam yang paling berisiko menimbulkan reaksi alergi.
Dilansir dari Mayo Clinic, reaksi alergi logam ini dikenal dengan istilah eksim atau dermatitis kontak.
Untuk alasan yang sama, Anda juga harus menghindari perhiasan untuk bayi yang terbuat dari serat sintetik dan plastik.
2. Riwayat eksim keluarga
Beberapa jenis logam dikenal dapat memicu reaksi alergi dan ruam gatal pada orang dewasa. Lalu bagaimana dengan bayi?
“Dibandingkan dengan kulit orang dewasa, kulit bayi lebih tipis sehingga cenderung lebih sensitif terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya,” tutur dr. Srie yang juga menjadi ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI).
Ia menjelaskan bahwa bayi dengan kulit yang sensitif sangat rentan mengalami gangguan kulit, seperti ruam merah gatal, alergi, dan iritasi.
Terlebih jika bayi tersebut juga mempunyai riwayat eksim (dermatitis) dalam keluarganya.
3. Perhatikan desainnya
Selain dari jenis logamnya, pertimbangkan juga bentuk dan model perhiasan untuk bayi. Bayi suka menarik benda di sekitarnya dan memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya.
Kalung dan gelang dengan rantai tipis bisa mudah putus ketika ditarik, sehingga manik-maniknya bisa membuat bayi tersedak jika tertelan.
Ujung-ujung perhiasan yang tajam atau kasar juga bisa menggores dan melukai kulit bayi.
Oleh sebab itu, pilihlah perhiasan sederhana yang tidak memiliki manik-manik atau berhiaskan liontin. Tujuannya agar si Kecil tidak mudah menariknya.
Selain itu, sebaiknya Anda tidak memberikan perhiasan berupa cincin. Ini karena letak cincin yang berada di jari, sehingga sangat berisiko bagi bayi untuk memakannya.