backup og meta

Memahami Kelainan Kongenital pada Bayi dan Jenisnya

DefinisiJenisPenyebabFaktor risikoDiagnosis

Usia dewasa dan lansia umumnya memiliki risiko yang cukup tinggi untuk terserang penyakit. Namun nyatanya, bayi baru lahir juga bisa mengalami suatu kondisi medis. Pada bayi baru lahir, kondisi ini dikenal dengan nama kelainan kongenital alias cacat bawaan. Supaya lebih jelas lagi, mari kupas tuntas mengenai kelainan kongenital pada bayi baru lahir melalui ulasan ini!

Memahami Kelainan Kongenital pada Bayi dan Jenisnya

Apa itu kelainan kongenital?

Kelainan kongenital atau cacat bawaan pada bayi adalah kelainan struktural saat baru lahir yang bisa dialami oleh semua maupun beberapa bagian tubuh.

Organ jantung, otak, kaki, tangan, hingga mata merupakan beberapa contoh bagian tubuh yang bisa mengalami cacat bawaan.

Sementara menurut Kementerian Kesehatan RI, kelainan kongenital adalah kelainan struktural maupun fungsional yang dikenali sejak bayi baru lahir.

Kelainan kongenital dapat berpengaruh pada penampilan bayi, cara kerja tubuh bayi, maupun keduanya.

Ada berbagai macam cacat lahir yang bisa terjadi sendiri maupun bersamaan.

Beragam cacat lahir pada bayi tersebut memiliki tingkat keparahan yang bervariasi dari ringan, sedang, bahkan berat atau parah.

Kondisi kesehatan bayi yang mengalami cacat lahir biasanya tergantung dari organ atau bagian tubuh yang terlibat serta tingkat keparahan yang dimilikinya.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Apa saja jenis kelainan kongenital?

asfiksia pada bayi baru lahir

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, ada berbagai macam kelainan kongenital yang bisa dialami bayi saat baru lahir.

Namun, berikut ini beberapa contoh kelainan kongenital yang cukup umum terjadi.

1. Cerebral palsy

Cerebral palsy adalah gangguan yang berpengaruh pada gerakan, otot, dan saraf tubuh.

Kondisi cacat bawaan ini bisa disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak karena belum berkembang dengan baik saat bayi di dalam kandungan.

2. Hidrosefalus

Hidrosefalus adalah kondisi cacat lahir bawaan ketika lingkar kepala bayi membesar lebih dari ukuran normal yang seharusnya.

Kelainan kongenital hidrosefalus pada bayi baru lahir disebabkan oleh adanya cairan hidrosefalus yang menumpuk di dalam rongga otak.

3. Cystic fibrosis

Cystic fibrosis adalah kondisi cacat bawaan pada bayi baru lahir yang membuat sistem pencernaan, paru-paru, maupun organ tubuh lainnya mengalami kerusakan.

Bayi dengan cystic fibrosis biasanya mengalami kesulitan bernapas dan infeksi paru-paru akibat terdapat sumbatan lendir. Sumbatan lendir juga bisa mengganggu kerja sistem pencernaan.

4. Spina bifida

Spina bifida adalah kelainan kongenital ketika tulang belakang dan saraf di dalamnya tidak terbentuk dengan baik pada bayi baru lahir.

5. Bibir sumbing

Bibir sumbing adalah kelainan kongenital atau cacat bawaan pada bayi baru lahir yang membuat bagian atas bibir bayi tidak menyatu dengan sempurna.

Apa penyebab kelainan kongenital?

hipertensi dalam kehamilan

Cacat bawaan pada bayi tidak tiba-tiba atau tidak terjadi begitu saja saat ia baru lahir.

Seperti semua hal yang memiliki proses, cacat bawaan pada bayi juga sudah mulai terbentuk sejak si Kecil masih berada di dalam kandungan.

Kebanyakan cacat bawaan mulai terjadi di trimester satu atau tiga bulan pertama kehamilan.

Ini karena usia kehamilan satu sampai tiga bulan merupakan waktu pembentukan berbagai organ tubuh bayi.

Meski begitu, proses pembentukan cacat bawaan pada bayi tidak hanya bisa terjadi di trimester pertama, tetapi juga trimester kedua dan ketiga.

Bahkan, selama enam bulan terakhir kehamilan alias trimester kedua dan trimester ketiga, seluruh jaringan dan organ tubuh bayi akan terus mengalami perkembangan.

Selama masa tersebut bayi di dalam kandungan tetap memiliki risiko mengalami cacat bawaan.

Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyebab cacat lahir sebenarnya tidak diketahui secara pasti.

Ada beberapa hal yang saling berkaitan sehingga bisa menjadi penyebab cacat lahir pada bayi.

Berbagai hal ini meliputi faktor genetik yang diturunkan dari orangtua ke anak dan faktor lingkungan selama ibu hamil.

Dengan kata lain, kelainan kongenital pada bayi bisa terjadi ketika ayah, ibu, atau anggota keluarga lainnya mengalami cacat bawaan saat baru lahir.

Apa faktor risiko kelainan kongenital?

mengatasi sembelit pada ibu hamil obat susah bab untuk

Selain dari penyebab genetik dan lingkungan, ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan kondisi cacat bawaan.

Berikut beberapa faktor risiko kelainan kongenital pada bayi baru lahir.

  • Merokok saat hamil.
  • Minum alkohol saat hamil.
  • Minum obat-obatan tertentu saat hamil.
  • Hamil di usia tua, misalnya hamil di usia lebih dari 35 tahun.
  • Ada anggota keluarga yang juga memiliki riwayat cacat lahir sebelumnya

Namun, perlu dipahami bahwa memiliki satu atau lebih dari risiko-risiko tersebut tidak langsung membuat Anda pasti akan melahirkan bayi dengan cacat bawaan nantinya.

Bahkan, ibu hamil yang tidak memiliki satu atau beberapa risiko di atas bisa saja melahirkan bayi dengan kondisi cacat bawaan.

Oleh karena itu, selalu konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi kesehatan Anda dan bayi selama kehamilan serta upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko bayi lahir cacat.

Bagaimana cara mendiagnosis kelainan kongenital?

skrining bayi baru lahir

Ada berbagai jenis cacat bawaan pada bayi yang dapat didiagnosis sejak kehamilan.

Dokter dapat mendiagnosis cacat bawaan pada bayi di dalam kandungan dengan menggunakan alat ultrasound (USG).

Selain itu, pemeriksaan bisa dilakukan dengan tes darah dan tes amniosentesis (pengambilan sampel cairan ketuban).

Berbeda dengan pemeriksaan USG, tes darah dan amniosentesis pada ibu hamil biasanya dilakukan jika terdapat risiko tinggi.

Entah ibu berisiko tinggi karena faktor keturunan atau riwayat keluarga, usia saat hamil, dan lainnya.

Namun, dokter akan memastikan lebih jelas mengenai adanya kelainan kongenital pada bayi baru lahir dengan melakukan pemeriksaan fisik.

Di sisi lain, tes darah atau pemeriksaan bayi baru lahir juga dapat membantu dokter untuk mendiagnosis cacat bawaan atau kelainan kongenital bahkan sebelum gejalanya mulai muncul.

Dalam beberapa kasus, tes skrining kadang tidak menunjukkan bahwa bayi memiliki cacat lahir bawaan sampai akhirnya gejalanya muncul di kemudian hari.

Jadi, ada baiknya untuk selalu memerhatikan jika muncul berbagai gejala yang tidak biasa selama masa tumbuh kembang si Kecil.

Segera periksakan buah hati Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.

Kesimpulan

  • Kelainan kongenital adalah cacat bawaan yang memengaruhi struktur atau fungsi tubuh bayi sejak lahir, seperti pada otak, jantung, atau tulang belakang.
  • Penyebabnya bisa berasal dari faktor genetik dan lingkungan, termasuk kebiasaan ibu saat hamil (merokok, konsumsi alkohol, atau obat tertentu) dan usia kehamilan di atas 35 tahun.
  • Kelainan dapat terjadi sejak trimester pertama hingga ketiga, terutama saat organ bayi mulai terbentuk dan berkembang.
  • Diagnosis bisa dilakukan melalui USG, tes darah, amniosentesis, atau pemeriksaan fisik dan skrining setelah lahir, meskipun beberapa kasus baru terlihat seiring tumbuh kembang bayi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

World Birth Defects Day. (2018). Retrieved June 23, 2025, from https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin%20kelainan%20bawaan.pdf 

Birth Defects. Retrieved June 23, 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/birth-defects.html

Birth Defects. Retrieved June 23, 2025, from https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/facts.html

Learn About Spesific Birth Defects. Retrieved June 23, 2025, from https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/types.html

Birth Defects. Retrieved June 23, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12230-birth-defects

Birth Defects Explained. Retrieved June 23, 2025, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/birth-defects

Birth Defects and Congenital Anomalies. Retrieved June 23, 2025, from http://www.childrenshospital.org/conditions-and-treatments/conditions/b/birth-defects-and-congenital-anomalies

What Is Cerebral Palsy?. Retrieved June 23, 2025, from https://www.cdc.gov/ncbddd/cp/facts.html 

Cerebral Palsy. Retrieved June 23, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cerebral-palsy/symptoms-causes/syc-20353999

Hydrocephalus. Retrieved June 23, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hydrocephalus/symptoms-causes/syc-20373604

Cystic Fibrosis. Retrieved June 23, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cystic-fibrosis/symptoms-causes/syc-20353700

Spina Bifida. Retrieved June 23, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/spina-bifida/symptoms-causes/syc-20377860

Cleft Lip and Cleft Palate. Retrieved June 23, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cleft-palate/diagnosis-treatment/drc-20370990

Versi Terbaru

01/07/2025

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

15 Komplikasi yang Mungkin Terjadi pada Bayi Prematur

Berbagai Cara Mengobati Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi


Ditinjau oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None · Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Diperbarui 01/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan