backup og meta

8 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi, Berbahayakah?

8 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi, Berbahayakah?
8 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi, Berbahayakah?

Timbul benjolan di belakang telinga bayi tentu membuat orangtua khawatir. Kira-kira apa penyebab timbulnya benjolan ini dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini penjelasan lengkapnya. 

Penyebab benjolan di belakang telinga bayi

telinga bayi bau

Benjolan di belakang telinga bayi sebenarnya masalah umum yang kerap terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Ada beberapa benjolan yang tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya atau bisa diatasi dengan perawatan tertentu. 

Meski demikian, bukan berarti orangtua tidak perlu khawatir akan kondisi ini. Pasalnya, bisa saja benjolan tersebut menjadi tanda si Kecil mengalami penyakit tertentu. 

Merangkum dari CHOC dan beberapa sumber lainnya, berikut ini beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab timbulnya benjolan di belakang telinga pada bayi. 

1. Infeksi kulit

Kulit bayi tergolong sensitif, sehingga rentan mengalami infeksi kulit, seperti selulitis.

Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya area kulit yang rusak akibat gigitan serangga, goresan, atau bahkan eksim.

Area kulit yang mengalami luka ini dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalamnya dan menyebabkan infeksi.

Selulitis dapat menyebabkan terjadinya benjolan merah, bengkak, dan rasa nyeri di belakang telinga bayi. 

2. Limfadenopati 

Pembengkakan kelenjar getah bening atau dalam istilah medis disebut dengan limfadenopati adalah kondisi ketika kelenjar getah bening bengkak atau membesar.

Kondisi ini terjadi sebagai respons alami tubuh bayi terhadap infeksi bakteri, seperti pilek atau radang tenggorokan

Meski demikian, pembengkakan ini biasanya mereda ketika infeksi telah sembuh. Ini artinya, benjolan di belakang telinga bayi pun akan mereda. 

3. Mastoiditis 

Mastoiditis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada tulang mastoid, yaitu salah satu tulang yang letaknya di belakang telinga.

Kondisi ini disebabkan oleh infeksi pada telinga bagian tengah yang telah menyebar ke tulang mastoid. 

Mastoiditis dapat menyebabkan pembengkakan di belakang telinga yang disertai dengan rasa nyeri, memerah, dan keluarnya cairan dari telinga.

Kondisi ini adalah salah satu infeksi telinga pada bayi yang perlu segera mendapatkan penanganan dari dokter. 

4. Granuloma 

Ada benjolan merah di belakang telinga bayi juga dapat menjadi tanda granuloma.

Kondisi ini terjadi sebagai respons tubuh terhadap peradangan yang disebabkan oleh iritasi atau cedera kulit. 

Benjolan ini sebenarnya terbentuk dari kumpulan sel-sel darah putih yang berfungsi mencegah penyebaran kuman penyebab infeksi.

Meski demikian, sebagian besar kasus granuloma dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang membutuhkan pengobatan dari dokter. 

5. Jerawat 

Tidak hanya ada orang dewasa, jerawat juga dapat terjadi pada bayi. Mengutip dari Mayo Clinic, jerawat pada bayi biasanya terjadi dalam 2–4 minggu setelah kelahiran. 

Pada beberapa kasus, jerawat pada bayi dapat muncul di area wajah, termasuk belakang telinga.

Namun, jerawat ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. 

6. Hematoma 

Hematoma adalah jenis benjolan yang terjadi akibat penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah.

Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja dan tidak menimbulkan rasa sakit. 

Meski demikian, hematoma yang tidak segera mendapatkan penanganan bisa membuat penderitanya mengalami kehilangan darah dalam jumlah banyak dan syok. 

7. Cacar air 

Penyebab bayi ada benjolan di belakang telinga selanjutnya adalah cacar air. Ini merupakan penyakit infeksi yang umum terjadi pada anak-anak. 

Cacar air pada anak ditandai dengan timbulnya benjolan ruam dan merah berisi cairan yang sangat gatal.

Benjolan ini dapat terjadi di area tubuh mana pun, termasuk belakang telinga. Umumnya, cacar air akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. 

8. Bisul 

Selain cacar air, bisul dapat menjadi penyebab terjadinya benjolan di belakang telinga bayi. Kondisi ini terjadi akibat adanya gesekan atau iritasi saat bayi menggaruk kulitnya. 

Namun, benjolan di belakang telinga bayi satu ini apakah berbahaya? Tidak, Anda tak perlu khawatir, sebab kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya tanpa mendapatkan penanganan dari dokter.

Anda mungkin bisa melakukan perawatan rumahan, seperti mengompresnya menggunakan air hangat. Saat bisul bayi pecah dan lukanya terbuka, sebaiknya jaga selalu kebersihan area bisul.

Tidak hanya itu, Anda juga perlu untuk menjaga kebersihan telinga bayi secara keseluruhan untuk mempercepat proses penyembuhan. 

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Cara mengatasi benjolan di belakang telinga bayi 

gambar benjolan di belakang telinga bay

Mengobati benjolan yang terjadi di belakang telinga bayi perlu disesuaikan dengan penyebabnya.

Mengingat ada beberapa kondisi benjolan yang dapat membaik dengan sendirinya, sebaiknya amati terlebih dahulu kondisinya selama beberapa hari ke depan.

Hindari untuk memencet benjolan tersebut guna mencegahnya semakin memburuk. Bila perlu, kompres menggunakan handuk dan air hangat untuk membantu meredakan gejala.

Namun bila benjolan tidak juga mereda selama 7 hari atau lebih, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.

Nantinya, dokter dapat membantu Anda untuk mencari tahu penyebab yang mendasari kondisi ini dan memberikan pengobatan yang sesuai. 

Jangan lupa untuk rutin membersihkan telinga bayi dengan cara yang tepat guna mengurangi risiko terjadinya masalah pada telinga si Kecil.

Kesimpulan

  • Benjolan di belakang telinga bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ringan seperti jerawat dan bisul hingga masalah yang lebih serius seperti infeksi kulit, limfadenopati, atau mastoiditis. 
  • Orangtua disarankan untuk mengamati kondisi benjolan selama beberapa hari, hindari memencetnya, dan melakukan perawatan sederhana seperti kompres air hangat. 
  • Jika benjolan tidak membaik dalam waktu 7 hari atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan seperti demam, kesakitan, menurunnya nafsu makan, hingga sering menggosok bagian telinga, segera konsultasikan kepada dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Choc. (2023). Skin Lumps: When Parents Should Worry – CHOC Children’s Blog. Retrieved 27 February 2025, from https://health.choc.org/skin-lumps-parents-worry/ 

Cellulitis (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2023). Retrieved 27 February 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/cellulitis.html 

Articles. (n.d.). Retrieved 27 February 2025, from https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions—pediatrics/m/mastoiditis-in-children.html 

Lymphadenopathy in Children. Stanford Medicine Children’s Health. (n.d.). Retrieved 27 February 2025, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=lymphadenopathy-90-P02044 

Granulomas. (2023). Retrieved 27 February 2025, from https://www.healthdirect.gov.au/granulomas 

Baby acne. (n.d.). Retrieved 27 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/baby-acne/symptoms-causes/syc-20369880 

Mengenal Hematoma. (n.d.). Retrieved 27 February 2025, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/811/mengenal-hematoma 

Skin Lump. (2022). Retrieved 27 February 2025, from https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/skin-lump/

Versi Terbaru

11/03/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

9 Penyakit Kulit pada Bayi Paling Umum dan Cara Mengatasinya

Tangan dan Kaki Bayi Terasa Dingin, Perlukah Ortu Khawatir?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan