Apakah anak Anda sering bersin di pagi hari? Anda mungkin mengira bahwa anak sedang mengalami flu atau pilek. Namun, bagaimana jika anak selalu bersin setiap pagi?
Ternyata, bersin bukan hanya bisa disebabkan oleh infeksi virus penyebab pilek dan flu pada anak. Pada beberapa anak, sering bersin di pagi hari juga bisa disebabkan oleh kondisi lain.
Penyebab anak sering bersin di pagi hari
Bersin pada dasarnya merupakan respons daya tahan tubuh yang berfungsi membersihkan benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
Benda tersebut bisa berupa kotoran atau penyebab infeksi, seperti virus dan bakteri. Namun, jika anak sering bersin di pagi hari, kemungkinan ia memiliki rhinitis alergi.
Rhinitis alergi atau hay fever terjadi ketika ada pemicu alergi (alergen) di udara yang melepaskan histamin dan zat lainnya di dalam tubuh.
Alergen tersebut dapat meliputi berikut ini.
- Serbuk sari dari pohon, rumput, atau bunga.
- Tungau.
- Debu.
- Jamur.
- Kotoran kecoa.
- Bulu binatang.
Saat pemicu alergi tersebut masuk ke dalam hidung dan menempel pada dinding bagian dalam hidung, tubuh anak akan menganggapnya sebagai sesuatu yang berbahaya.
Tubuh kemudian akan menyerang dengan melepaskan zat-zat, termasuk histamin, untuk melindungi diri. Namun, zat tersebut bisa menyebabkan iritasi dan peradangan pada jaringan hidung di sekitarnya.
Akibatnya, timbul gejala alergi pada anak, seperti bersin setiap pagi.
Rhinitis alergi biasanya lebih sering terjadi pada anak yang berusia lebih muda. Kondisi ini juga lebih rentan terjadi pada anak yang memiliki riwayat rhinitis alergi di dalam keluarga.
Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian rhinitis alergi pada anak-anak di seluruh dunia bisa mencapai 40% dari jumlah anak.
Kenapa bersin lebih sering terjadi di pagi hari?
Bersin sebagai reaksi tubuh terhadap pemicu alergi pada anak yang memiliki rinitis alergi sebenarnya bisa terjadi kapan saja, bukan hanya di pagi hari.
Namun, tidak jarang anak dengan kondisi ini mengalami bersin di pagi hari.
Alasannya adalah karena tubuh umumnya lebih sering terpapar pemicu alergi saat sedang tidur di malam hari.
Maka dari itu, saat bangun di pagi hari, tubuh akan menimbulkan reaksi berupa bersin. Terkadang, bersin juga bisa terjadi cukup kuat dan berulang kali disertai hidung yang terasa gatal dan berair atau tersumbat.
Pemicu alergi penyebab anak sering bersin di pagi hari umumnya adalah tungau. Serangga kecil ini bertahan hidup dengan memakan kulit mati manusia yang telah rontok.
Salah satu tempat yang banyak ditinggali tungau yaitu tempat tidur. Dengan ukurannya yang sangat kecil, tungau sulit untuk dilihat dengan mata telanjang.
Meski begitu, perlu dipahami bahwa bukan tungau itu sendiri yang menimbulkan reaksi alergi pada tubuh, melainkan kotoran atau feses yang dihasilkan.
Saat anak tidur, ia mungkin akan menghirup feses tungau yang ada di kasur secara tidak sengaja.
Akibatnya, anak bisa mengalami bersin-bersin di pagi hari jika ia memiliki rinitis alergi.
Kapan harus ke dokter?
Pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan jika anak Anda memiliki rinitis alergi dan mengalami gejala berikut ini.
- Mengi atau napas berbunyi “ngik“.
- Sesak napas atau napas terlalu cepat.
- Gejala sinus atau infeksi telinga, seperti cairan kuning atau kehijauan dari hidung atau telinga dan nyeri pada hidung atau telinga.
- Demam pada anak lebih dari 37,5 derajat Celsius yang tidak kunjung mereda.
- Gejala alergi tidak kunjung sembuh setelah 3 bulan menggunakan semprotan hidung.
- Alergi bertambah parah meski sudah dilakukan pengobatan rumahan.
- Gejala alergi memengaruhi terjadi lebih dari 4 minggu dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Cara mencegah anak sering bersin di pagi hari
Seperti jenis alergi lainnya, rhinitis alergi terjadi dengan sendirinya dan tidak bisa dihindari sehingga anak dapat memiliki alergi ini seumur hidup.
Namun, perubahan gaya hidup bisa membantu mencegah timbulnya reaksi alergi pada anak, termasuk gejala berupa selalu bersin setiap pagi.
Agar anak tidak sering bersin di pagi hari, cara terbaik yaitu dengan menghindari pemicu alergi pada anak (alergen).
Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak menghindari alergen.
- Hindari menyentuh wajah dan menggosok mata atau hidung.
- Tutup jendela di rumah atau mobil saat kondisi di luar sedang berdebu.
- Lapisi bantal dengan sarung bantal dan kasur dengan sprei agar lebih mudah dibersihkan.
- Jauhkan hewan peliharaan dari sofa dan tempat tidur. Bila perlu, tutup pintu kamar agar hewan tidak bisa masuk ke dalam kamar.
- Gunakan penyaring pada vacuum cleaner dan pendingin ruangan untuk mengurangi jumlah alergen yang mungkin tersebar di udara.
- Cuci tangan secara rutin, terutama setelah bermain bersama hewan peliharaan.
- Gunakan topi atau kacamata untuk melindungi mata dari alergen, seperti serbuk sari dan debu. Bila diperlukan, segera ganti baju setelah keluar rumah.
Pada beberapa anak, seiring dengan pertambahan usia, daya tahan tubuh bisa menjadi lebih kuat dan tidak terlalu sensitif terhadap alergen.
Namun, saat terjadi reaksi alergi, gejala bisa cukup lama dialami. Meski begitu, rhinitis alergi pada anak biasanya bisa ditangani dengan baik.
[embed-health-tool-vaccination-tool]