Selain menggunakan cairan salin, tindakan pembersihan hidung ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat memberikan tekanan positif rendah seperti alat penyemprot khusus, alat suntik, atau dengan teknik yang memanfaatkan gaya gravitasi sepert neti pot. Cairan salin yang dimasukkan ke salah satu lubang hidung akan mengalir keluar melalui lubang hidung sebelahnya.
Manfaat tindakan cuci hidung
Tindakan ini direkomendasikan oleh dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorok) atau dokter anak pada pasien dengan keluhan hidung tersumbat. Mulai dari selesma, rhinosinusitis (peradangan pada hidung dan sinus) yang bersifat akut maupun kronis, hingga rhinitis alergi (peradangan hidung akibat alergi).
Manfaat tindakan ini antara lain dapat mengendalikan produksi cairan dan kelembapan di rongga hidung sehingga tempat berkumpulnya bakteri dapat dicegah. Melalui tindakan ini, gejala penyakit seperti hidung tersumbat pun dapat berkurang dan mengurangi penggunaan obat-obat dekongestan, mukolitik, dan antibiotik.
Selain itu, adanya kandungan ion dalam cairan salin tersebut dapat membantu menurunkan kekentalan dahak, mencegah kerusakan sel, membantu perbaikan sel selama proses peradangan, dan mengurangi jumlah kematian sel epitel.
Itulah mengapa cuci hidung dilihat sebagai terapi yang praktis dan cukup efektif untuk melegakan pernapasan dan hidung anak. Pasalnya, kebanyakan anak belum menguasai cara membersihkan hidung dengan benar ketika sedang pilek.
Jadi, apakah tindakan cuci hidung boleh dilakukan pada anak?
Tindakan cuci hidung boleh dilakukan pada anak. Tindakan ini tergolong aman dan dapat memberi manfaat bagi anak Anda, terutama mereka yang mempunyai gejala hidung tersumbat seperti pada penyakit flu, selesma, rhinosinusitis, dan rhinitis alergi. Apalagi bagi anak Anda terkadang masih sulit untuk mengeluarkan ingus dari hidungnya. Tindakan ini dinilai cukup membantu.