Prinsip yang diterapkan dalam terapi ABA

Terapi ABA itu sendiri berangkat dari teori pembelajaran yang berasal dari bidang psikologi perilaku.
Terapi ini diterapkan pada anak-anak autis dan gangguan perkembangan terkait sejak tahun 1960-an.
Gagasan utama dalam terapi ini bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh peristiwa atau rangsangan di lingkungan.
Selain itu, perilaku yang diikuti oleh konsekuensi positif lebih mungkin untuk dilakukan kembali.
Raising Children Network menyebutkan bahwa ABA menggunakan gagasan tersebut untuk membantu anak-anak autis dalam mempelajari perilaku yang baru dan tepat.
Ini dilakukan dengan memberi anak konsekuensi positif untuk perilaku yang sesuai, bukan perilaku bermasalah.
Misalnya, jika seorang anak menunjuk boneka yang mereka inginkan, orangtua anak tersebut mungkin akan menindaklanjutinya dengan konsekuensi positif, seperti memberikan boneka tersebut kepada anak.
Pemberian konsekuensi positif seperti ini diyakini dapat membuat anak lebih mungkin mengulang perilaku yang bermanfaat dan mengurangi perilaku yang berbahaya, merugikan, atau memengaruhi pembelajaran di masa depan.
Selama terapi ABA berjalan, terapis akan mengajarkan anak autisme untuk:
- memahami dan mengikuti instruksi verbal,
- merespons perkataan orang lain,
- mendeskripsikan sebuah benda,
- meniru ucapan dan gerakan orang lain, hingga
- mengajarkan anak baca tulis.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar