Autisme pada anak tidak jarang menjadi momok tersendiri bagi para orangtua. Ini karena autisme bisa memengaruhi kemampuan anak, bahkan hingga ia dewasa. Namun, perlu diketahui bahwa autisme bisa dikelompokkan tergantung pada gejalanya, dari yang ringan hingga berat. Agar lebih jelas, ketahui selengkapnya tentang autisme ringan pada anak di bawah ini.
Apa itu autisme ringan?
Autisme ringan (mild autism) adalah kondisi yang termasuk ke dalam kategori autisme spectrum disorders (ASD).
Ini karena istilah autisme ringan sebenarnya sudah tidak ada secara medis.
Sejak tahun 2015, semua jenis autisme yang sebelumnya berbeda-beda sudah dikelompokkan ke dalam satu kategori tersebut, termasuk autisme ringan.
Dalam kategori tersebut, seseorang dengan gejala autisme ringan masuk ke dalam kelompok level 1 autisme.
Umumnya, gejala autisme muncul pada usia balita. Namun, untuk autisme dengan gejala yang ringan, kondisi ini mungkin belum disadari hingga usia anak sudah lebih tua.
Meski begitu, penting untuk mengingat bahwa gejala menyerupai autisme yang muncul pertama kali setelah anak berusia 3 tahun tidak langsung menjamin anak menderita autisme.
Autisme biasanya lebih lambat diketahui pada anak perempuan dibandingkan pada anak laki-laki. Ini karena anak perempuan cenderung lebih mampu menutupi gejala yang dialami.
Penderita autisme level 1 akan mendapat penanganan dan perawatan yang sesuai dengan kelompok dalam kategori ASD.
Walaupun disebut sebagai kondisi yang ringan, autisme jenis ini tetap bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang, komunikasi, dan sensorik pada anak.
Tanda dan gejala autisme ringan
Ada gejala umum yang biasanya akan dialami oleh penderita autisme, termasuk anak-anak, meski dapat berbeda-beda tingkat keparahannya.
Pada umumnya, ciri-ciri anak dengan autis ringan meliputi berikut ini.
1. Masalah hubungan sosial
Anak dengan penyakit autisme umumnya akan mengalami kesulitan untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain, misalnya bermain dengan teman sebayanya.
2. Sulit berkomunikasi
Sulit berkomunikasi pada penderita autis dapat meliputi kesulitan memulai atau melakukan pembicaraan dengan orang lain.
Penderita juga biasanya tidak mampu memahami bahasa tubuh lawan bicara serta tidak dapat menggunakan bahasa tubuhnya sendiri.
Kesulitan lainnya juga mungkin dialami seperti melakukan kontak mata atau membaca raut wajah orang lain.
3. Gangguan sensorik
Gejala ini dapat membuat kemampuan sensorik (termasuk kemampuan mendengar, mencium, mengecap, atau meraba) dari anak dengan autis terlalu sensitif atau malah tidak dapat berfungsi sama sekali.
4. Perilaku berulang atau obsesif
Anak autis umumnya bisa sangat fokus atau tertarik dengan kegiatan atau topik tertentu.
Sebagai contoh, banyak anak autis yang sangat tertarik dengan kereta. Rasa tertarik tersebut biasanya akan disertai dengan keinginan untuk mencari tahu segala sesuatu tentang kereta.
Anak mungkin juga akan memiliki kebiasaan tertentu yang suka dilakukan berulang-ulang kali.
Meski kebanyakan anak dengan autisme ringan mungkin akan mengalami gejala di atas, beberapa anak mungkin akan mengalami gejala tertentu yang lebih parah dari anak autis lainnya.
Misalnya, anak mungkin akan memiliki gangguan sensorik yang ringan, tetapi kesulitan yang lebih besar saat harus berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain.
Kapan harus ke dokter
Penyebab autisme ringan
Penyebab autisme pada anak umumnya sulit dipastikan. Namun, diduga ada faktor-faktor yang bisa memicu autisme ringan pada anak, yaitu sebagai berikut.
1. Faktor genetik
Pada beberapa anak, autisme dapat disertai kelainan genetik, seperti sindrom Rett atau sindrom fragile X.
Sementara pada anak lainnya, perubahan atau mutasi genetik bisa meningkatkan risiko autisme.
Namun, ada juga jenis gen lain yang mungkin memengaruhi perkembangan otak atau cara sel otak terhubung satu sama lain.
2. Faktor lingkungan
Dilansir dari Mayo Clinic, para peneliti sedang mencari tahu adanya faktor lingkungan yang bisa memicu autisme, seperti infeksi virus, penggunaan obat-obatan, komplikasi kehamilan, atau polusi udara.
Diagnosis autisme ringan
Autisme spectrum disorders (ASD) merupakan suatu kondisi yang rumit dan cukup sulit dideteksi, termasuk autis ringan.
Autisme ringan pada anak baru bisa didiagnosis jika anak terbukti memiliki gejala yang telah disebutkan di atas.
Cara mendeteksi gejala tersebut juga harus sesuai dengan panduan terbaru untuk mendiagnosis autisme dari American Psychiatric Association, yang disebut dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).