backup og meta

Tunagrahita

Tunagrahita

Tunagrahita (disabilitas intelektual) adalah kondisi di mana anak memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Bahkan, bagi kebanyakan anak tidak diketahui apa penyebabnya.

Apa yang dimaksud dengan tunagrahita?

anak dengan autisme

Tunagrahita adalah istilah yang digunakan ketika anak mengalami keterbatasan intelektual maupun adaptif.

Tunagrahita berasal dari kata intellectual disability. Itu sebabnya, saat ini tunagrahita diartikan sebagai disabilitas intelektual, tidak lagi disebut keterbelakangan mental.

Menurut American Academy of Pediatrics, ungkapan keterbelakangan mental dinilai kurang pas, menyinggung, dan tidak mewakili maksud tunagrahita.

Penyebutan ini justru bisa memengaruhi perkembangan anak serta kehidupan sehari-harinya.

Anak yang mengalami tungarahita umumnya punya kesulitan fungsi intelektual. Sebagai contoh, sulit berkomunikasi, belajar, hingga memecahkan masalah.

Sementara pada fungsi adaptif, anak bisa mengalami kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari, baik dalam komunikasi hingga sulit melakukan sesuatu secara mandiri.

Kondisi ini bisa terjadi dalam tingkat yang ringan atau lebih parah.

Apa ciri-ciri anak dengan kondisi tunagrahita?

Kondisi anak berkebutuhan khusus ini mempunyai beberapa ciri-ciri atau tanda yang bisa diamati.

Ciri-ciri umum anak memiliki disabilitas intelektual atau tunagrahita adalah cara belajar dan kemampuan berkembangnya lebih lambat daripada anak-anak lain.

Anak dengan disabilitas intelektual biasanya akan kesulitan belajar dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Semakin parah kondisinya, orangtua diharapkan bisa mengetahui dengan cepat tanda-tandanya.

Beberapa ciri-ciri yang bisa tampak dari anak dengan kondisi tuna grahita antara lain sebagai berikut.

  • Duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dari anak-anak lain seusianya.
  • Mengalami kesulitan berbicara.
  • Memiliki kesulitan memahami aturan sosial.
  • Memiliki kesulitan dalam mengendalikan sikap atau gerakannya.
  • Sulit memecahkan masalah.
  • Sulit berpikir secara logis.

Sebagai contoh, anak usia 10 tahun dengan kondisi tunagrahita biasanya belum dapat berbicara atau menulis.

Padahal, pada usia tersebut seharusnya anak sudah mampu menulis dan berbicara dengan lancar.

Anak dengan kondisi ini umumnya juga lebih lambat untuk belajar keterampilan lainnya.

Misalya, ia sulit untuk berpakaian sendiri atau belum memahami bagaimana sebaiknya bereaksi ketika melakukan interaksi dengan orang lain.

Meskipun sering ditandai dengan kondisi perkembangan belajar yang lambat, bukan berarti anak dengan tunagrahita tidak bisa belajar.

Ciri-ciri anak dengan tunagrahita adalah tetap bisa belajar, tetapi dengan kecepatan dan cara yang berbeda.

Beberapa orang dengan autisme, Down syndrome, ataupun celebral palsy juga banyak yang berpestasi layaknya anak-anak lain.

Seberapa umum kondisi ini?

Kondisi ini bisa terjadi pada 1% dari populasi. Tunagrahita dapat mulai muncul saat anak berada dalam kandungan atau sebelum mencapai usia 18 tahun.
Tunagrahita juga kebanyakan terjadi pada anak laki-laki ketimbang anak perempuan. Orangtua juga perlu mengetahui bahwa anak dengan tunagrahita memiliki kemungkinan mengalami autisme.

Apa penyebab anak tunagrahita?

mitos pada anak autisme

Disabilitas intelektual atau tunagrahita ini umumnya disebabkan adanya cedera, penyakit, atau masalah lainnya di otak anak.

Meskipun begitu, kebanyakan anak dengan kondisi ini juga tidak diketahui apa penyebabnya.

Berikut beberapa penyebab yang paling umum terjadinya tunagrahita pada anak.

1. Cedera kepala

Cedera kepala yang serius pada bayi atau anak dapat menyebabkan disabilitas intelektual. Hal ini menyebabkan otak tidak dapat berkembang secara normal.

Kondisi ini dapat terjadi sejak di dalam kandungan, selama kelahiran, atau bahkan setelah bayi lahir. Beberapa kerusakan bersifat sementara, tetapi bisa juga permanen.

Itulah sebabnya sangat penting untuk memakaikan helm, sabuk pengaman, dan menjaga bagian lain pada anak untuk mengindari cedera kepala.

2. Kondisi genetik

Terkadang, disabilitas intelektual bisa disebabkan oleh gen abnormal yang diturunkan orangtua atau terjadi kesalahan ketika gen bergabung.

Jadi, bayi mungkin menerima gen abnormal atau gen mungkin berubah saat bayi berkembang di dalam kandungan.

Beberapa kondisi genetik yang mungkin dialami adalah berikut.

3. Komplikasi saat kehamilan dan persalinan

Tunagrahita juga bisa terjadi pada bayi karena ibu hamil mengalami komplikasi saat kehamilan.

Hal ini bisa diakibatkan ketika Anda mengonsumsi alkohol atau terkena infeksi penyakit seperti rubella selama kehamilan.

Sementara saat Anda mengalami komplikasi saat persalinan, anak bisa mengalami tunagrahita karena lahir secara prematur atau tidak mendapatkan cukup oksigen.

4. Penyakit atau paparan racun

Ada beberapa penyakit yang bisa meningkatkan peluang anak mengalami tunagrahita, seperti batuk rejan, campak, hingga meningitis.

Anak mengalami kekurangan gizi parah dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat juga berisiko mengalami kondisi ini.

Hal lainnya yang perlu diketahui orangtua bahwa tunagrahita atau disabilitas intelektual bukanlah penyakit menular. Maka dari itu, anak tidak bisa tertular dari anak lainnya.

Lalu, kondisi ini juga bukan jenis penyakit mental seperti depresi pada anak.

Jika memang tampak suatu keanehan, dokter dan tenaga medis lainnya dapat memberikan rekomendasi pada keluarga Anda perihal jenis bantuan yang dibutuhkan anak.

Cara mendiagnosis tunagrahita

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi tunagrahita pada anak.

Dokter nantinya akan mendiagnosis masalah disabilitas intelektual pada anak ini dengan mengukur seberapa jauh kemampuan orang tersebut dalam berpikir dan memecahkan masalah.

1. Tes kecerdasan intelektual (IQ)

Seorang anak dikatakan mengalami tunagrahita apabila ia memiliki IQ (Intelligence Quotient) yang sangat rendah.

Itu sebabnya, tes IQ digunakan sebagai salah satu cara mendiagnosis penyakit ini.

Tes IQ ini nantinya bertujuan untuk mengukur kemampuan belajar dan memecahkan masalah seorang anak. Umumnya, nilai IQ normal adalah sekitar 100.

Anak-anak dengan kondisi disabilitas intelektual umumnya memiliki skor IQ rendah, yaitu di bawah 50 dan memiliki nilai tertingginya di angka 75.

Biasanya, anak-anak tidak dapat menjalankan tes kecerdasan (Intelligence Quotient Test atau tes IQ) sampai mereka berusia 4 hingga 6 tahun.

Oleh karena itu, orangtua mungkin harus menunggu hingga anak mencapai usia tersebut sebelum mengetahui dengan pasti apakah anak mengalami tunagrahita atau tidak.

2. Tes adaptif

Setelah melakukan tes IQ, dokter dan evaluator juga akan melihat bagaimana perkembangan serta apa saja yang sudah bisa dilakukan anak sesuai dengan usianya.

Ada tiga bidang yang akan dinilai dalam fungsi adaptif anak, seperti berikut.

  • Konseptual (bahasa, membaca, menulis, menghitung, penalaran, pengetahuan, dan memori).
  • Sosial (empati, komunikasi, kemampuan mengikuti aturan, serta menjalin pertemanan).
  • Praktikal (tanggung jawab pekerjaan, mengelola uang, mengatur tugas, merawat barang).

Bagaimana menangani tunagrahita pada anak?

mengajarkan anak untuk menghargai penyandang disabilitas

Dikutip dari Healthy Children, hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan kondisi tunagrahita atau disabilitas intelektual pada anak.

Namun, kebanyakan anak dapat melewatinya dengan terus melatih diri juga belajar. Tentunya, hal ini perlu dukungan dari orangtua agar ia bisa melakukan banyak hal.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk menangani anak dengan tunagrahita.

  • Mempelajari semua hal mengenai  disabilitas intelektual.
  • Berkomunikasi dengan orangtua lainnya yang juga mengalaminya.
  • Bersabar karena anak butuh lebih banyak waktu belajar.
  • Mengajari anak mengenai kemandirian dan tanggung jawab.

Sekolah khusus untuk anak dengan disabilitas intelektual

Anak dengan kondisi ini, butuh bantuan selama di sekolah khusus. Beberapa anak dengan disabilitas intelektual mungkin akan membutuhkan orang lain untuk menemaninya di sekolah.

Selain itu, ada juga sekolah atau sarana pendidikan anak tunagrahita yang menerapkan proses belajar seperti di asrama.

Orangtua bisa memberikan anak program pendidikan khusus atau mendapatkan layanan lain untuk membantu mereka belajar dan berkembang.

Anak dengan kondisi disabilitas intelektual perlu mempelajari cara untuk hidup mandiri.

Kemandirian dan keterampilan hidup ini mereka butuhkan untuk menjaga diri saat beranjak dewasa, seperti cara memasak atau naik bus umum untuk berangkat kerja.

Beberapa hal yang wajib diajarkan oleh anak tunagrahita atau disabilitas intelektual adalah berikut.

  • Merawat diri, seperti berpakaian, pergi ke kamar mandi, dan makan sendiri.
  • Berkomunikasi dan sosialisasi, seperti melakukan percakapan, menggunakan telepon untuk hal-hal darurat.
  • Pergi ke sekolah atau keterampilan bekerja sesuai kemampuan.
  • Belajar menggunakan uang.
  • Mengetahui melindungi diri saat sendiri di rumah.

Sebagian besar anak dengan kondisi ini umumnya dapat belajar banyak sebagai langkah mempersiapkan diri untuk hidup bersama masyarakat lain.

Tak jarang, orang dewasa penyandang disabilitas intelektual kini sudah banyak yang memiliki pekerjaan dan hidup mandiri.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is Intellectual Disability?. (2018). Retrieved 6 March 2023, from https://www.specialolympics.org/about/intellectual-disabilities/what-is-intellectual-disability

What Is Intellectual Disability?. (2020). Retrieved 6 March 2023, from https://www.psychiatry.org/patients-families/intellectual-disability/what-is-intellectual-disability

Facts About Intellectual Disability. (2019). Retrieved 6 March 2023, from https://www.cdc.gov/ncbddd/developmentaldisabilities/facts-about-intellectual-disability.html

Children with Intellectual Disabilities. (2020). Retrieved 6 March 2023, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/developmental-disabilities/Pages/Intellectual-Disability.aspx

Intellectual Disabilities . (2020). Retrieved 6 March 2023, from https://www.aacap.org/AACAP/Families_and_Youth/Facts_for_Families/FFF-Guide/Children-with-an-Intellectual-Disability-023.aspx

Intellectual Disability and ASD | Center for Autism Research. (2020). Retrieved 6 March 2023, from https://www.carautismroadmap.org/intellectual-disability-and-asd/

Intellectual Disability | Center for Parent Information and Resources. (2020). Retrieved 6 March 2023, from https://www.parentcenterhub.org/intellectual/#def

Versi Terbaru

06/03/2023

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Mengenal Manfaat dan Proses Terapi Okupasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus

10 Cara Seru Mengajarkan Anak Belajar Membaca


Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 06/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan