Kalau ibu memakai AC atau pendingin ruangan di rumah, coba sesuaikan suhu ruangan dengan tubuh si Kecil. Pasalnya, tubuh bayi belum bisa mengatur suhu dengan baik. Ini membuatnya mudah mengalami kepanasan atau kedinginan. Lalu berapa suhu AC yang tepat untuk bayi? Berikut penjelasan lengkapnya.
Suhu AC untuk bayi di rumah
Mengingat bayi belum bisa mengungkapkan kalau ia kepanasan atau kedinginan, orangtua bertugas untuk mengatur suhu ruangan yang nyaman.
Mengutip dari Sleep Advisor, suhu ideal ruangan untuk si kecil, baik dengan AC atau tidak adalah 20—22° Celsius.
Suhu ruangan yang sejuk bisa mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Pasalnya, ruangan yang terlalu panas memicu terjadinya SIDS karena tubuh bayi sulit bernapas.
Bila suhu ruangan terasa terlalu dingin, ibu bisa memasang timer pada AC agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan bayi pada jam-jam tertentu.
Ibu bisa memakai berbagai perlengkapan bayi, seperti baju bayi lengan panjang agar ia tetap hangat, sarung tangan, hingga kaus kaki.
Bila ibu membedong bayi, pastikan tidak terlalu kencang agar si Kecil tetap bisa bergerak.
Cara memeriksa bayi kepanasan atau tidak
Terkadang orangtua sulit mengetahui suhu tubuh bayi saat menggunakan AC di ruangan.
Untuk mengetahui bayi kepanasan atau tidak, ibu bisa memeriksa dada atau bagian leher belakang bayi.
Bila tangan dan kaki lebih dingin dari dada atau leher belakang bayi, suhunya masih normal.
Kalau dada dan leher belakang bayi panas atau berkeringat, ibu bisa lepaskan satu lapisan pakaiannya. Ini bertujuan untuk membuat tubuh bayi lebih sejuk.
Tips menggunakan AC sesuai suhu ruang untuk bayi
Meski penggunaan AC bisa menjaga ruangan tetap sejuk, ibu tetap perlu memperhatikan cara memakainya.
Mengutip dari Red Nose, berikut beberapa hal yang perlu ibu perhatikan tentang suhu AC untuk bayi.
1. Tidak perlu menyalakan AC seharian
Meski bayi membutuhkan udara yang sejuk, sebaiknya tidak menyalakan AC seharian. Pasalnya, suhu AC membuat ruangan lebih kering dan bisa berdampak untuk kulit bayi.
Kulit bayi masih sangat sensitif, ia bisa tidak tahan dengan udara yang terlalu kering dan lembap.
Kalau terlalu panas, biang keringat pada bayi dan dehidrasi bisa terjadi. Sementara itu kalau kulit bayi kering, ia rentan mengalami iritasi kulit dan gatal.
Ibu bisa mengatur waktu pemakaian, misalnya mematikan AC saat bayi sedang bermain dan menyalakannya ketika tidur malam.
Ibu bisa memanfaatkan angin dari luar agar sirkulasi udara tetap terjaga dengan baik.
2. Posisi tidur bayi
Ibu sebaiknya memperhatikan posisi tidur si Kecil meski memakai AC dengan suhu sejuk.
Bila ibu perhatikan, suhu tubuh bayi bisa terlihat dari posisi tidurnya. Bayi bisa mengontrol suhu tubuh lewat wajah dan kepalanya.
Biasanya, bayi tidur telentang dengan kepala menghadap ke atas adalah cara yang ia lakukan untuk terlindung dari suhu panas.
Maka dari itu, bila bayi terlihat kepanasan dan berkeringat saat tidur tengkurap, bisa posisikan tubuhnya menjadi telentang.
3. Perhatikan pakaian bayi
Suhu AC yang sejuk untuk si Kecil, bukan berarti ibu memakaikan pakaian bayi yang tebal-tebal.
Meski berada di suhu yang sejuk, memakai pakaian yang tebal justru bisa membuat bayi kepanasan. Sebaiknya, bayi memakai pakaian yang mudah menyerap keringat.
Hindari juga memakaikan bayi topi, selimut tebal, atau bantal yang juga bisa membuat bayi kepanasan dan meningkatkan risiko kematian mendadak.
4. Tetap berikan bayi udara segar
Meski pemakaian AC bisa membuat ruangan sejuk, ibu tetap perlu memberikan bayi udara segar.
Ibu bisa mengajak si Kecil berjalan santai di dekat rumah sambil menggendongnya. Ibu juga bisa menjemur bayi saat pagi hari yang bermanfaat untuk kekuatan tulang si Kecil.
Intinya, pastikan si Kecil tetap nyaman saat berada di dalam ruangan.
Jika Anda mendapati tubuh bayi panas serta dengan gejala mengkhawatirkan lainnya meski sudah berada di ruangan yang sejuk, periksakan bayi Anda ke dokter.
[embed-health-tool-vaccination-tool]