Menyusui bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu yang baru saja melahirkan. Pasalnya, ada berbagai masalah menyusui yang kerap kali dialami oleh ibu. Bukan hanya masalah produksi ASI yang terlalu sedikit, terkadang ibu menyusui juga bisa mengalami pusing dan lemas.
Kenapa ibu menyusui sering pusing dan lemas? Ketahui penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.
Penyebab ibu menyusui pusing dan lemas
Selain sakit kepala saat menyusui, ibu menyusui sering mengalami pusing dan lemas, bahkan hingga sempoyongan, karena berbagai faktor yang terkait dengan kondisi fisik dan psikis.
Ada berbagai faktor terkait dengan kondisi fisik dan psikis yang bisa menyebabkan ibu menyusui pusing dan lemas. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya.
1. Perubahan hormon
Penurunan hormon, seperti estrogen dan progesteron, yang drastis setelah melahirkan dapat memengaruhi keseimbangan dan sistem vestibular di telinga bagian dalam yang berperan dalam fungsi keseimbangan tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan ibu menyusui merasa pusing atau bahkan mengalami vertigo.
2. Dehidrasi
Produksi ASI membutuhkan cairan yang cukup. Kurangnya asupan air bisa menyebabkan dehidrasi yang kemudian bisa menimbulkan pusing dan lemas.
Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk minum cukup air setiap hari guna memenuhi kebutuhan ASI si Kecil dan terhindar dari masalah tersebut.
3. Kurang nutrisi
Selama masa menyusui, tubuh ibu membutuhkan lebih banyak kalori dan nutrisi dibandingkan sebelumnya.
Ini terutama zat besi, vitamin B12, kalsium, dan zat lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung produksi ASI dan kesehatan ibu secara keseluruhan.
Ketika ibu tidak mendapatkan cukup asupan nutrisi ini, tubuh bisa mengalami defisit energi, sehingga mengakibatkan kelelahan dan rasa pusing.
4. Anemia
Beberapa ibu mengalami anemia setelah melahirkan, yang dapat menyebabkan rasa lemas dan pusing.
Anemia terjadi karena kadar hemoglobin, yang berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, berkurang.
Kurangnya asupan zat besi dapat mengurangi kadar hemoglobin yang berperan dalam menyebabkan anemia pada ibu menyusui.
5. Hipoglikemia
Hipoglikemia, atau kadar gula darah rendah, adalah salah satu penyebab ibu menyusui mengalami pusing dan lemas.
Selama menyusui, tubuh ibu menghasilkan lebih banyak hormon yang meningkatkan sensitivitas insulin, menyebabkan gula darah turun dengan cepat.
Aktivitas menyusui juga membutuhkan energi tambahan, yang bisa memperburuk penurunan gula darah jika asupan kalori tidak mencukupi atau jika waktu makan terlewat.
6. Gangguan tidur
Berdasarkan studi yang dilakukan dalam jurnal BMJ Open, ibu menyusui sering mengalami gangguan tidur karena jadwal menyusui bayi.
Pola tidur yang terganggu karena merawat bayi dapat menyebabkan kelelahan kronis. Hal ini bisa menimbulkan kelelahan berlebihan hingga bisa merasa lemas.
7. Kecemasan dan depresi postpartum
Kondisi emosional seperti kecemasan dan depresi postpartum juga sering kali dikaitkan dengan gejala fisik seperti pusing, lemas, dan bahkan masalah penglihatan.
Hal ini biasanya disebabkan oleh kombinasi faktor hormon dan stres.
Pasalnya, kondisi mental ini memengaruhi keseimbangan hormon, kualitas tidur, dan tingkat energi, yang semuanya berkontribusi terhadap rasa kelelahan fisik dan emosional.
Cara mengatasi ibu menyusui pusing dan lemas
Mengatasi rasa pusing dan lemas pada ibu menyusui memerlukan perawatan menyeluruh yang melibatkan hidrasi, nutrisi yang cukup, serta teknik-teknik relaksasi dan pijat tertentu.
Berikut beberapa cara yang bisa membantu.
1. Pemenuhan gizi dan cairan
Ibu menyusui membutuhkan asupan kalori tambahan, sekitar 500 kalori per hari lebih banyak dibandingkan sebelum hamil.
Mengonsumsi makanan bergizi tinggi, terutama protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat, dapat mendukung energi.
Menjaga hidrasi tubuh juga tidak kalah penting. Air putih, jus, dan susu untuk ibu menyusui bisa membantu mengatasi dehidrasi yang sering menjadi penyebab pusing dan lemas.
2. Pijat oksitosin
Teknik pijat oksitosin dapat merangsang hormon oksitosin yang membantu kelancaran produksi ASI.
Pijat ini dilakukan di bagian punggung, tepatnya di sekitar bahu dan tulang belikat.
Studi menunjukkan bahwa pijat oksitosin tidak hanya membantu meningkatkan produksi ASI tetapi juga memberikan efek relaksasi yang bisa mengurangi stres dan lelah pada ibu menyusui.
3. Istirahat yang cukup
Kualitas tidur sangat penting untuk pemulihan energi. Ibu menyusui sebaiknya beristirahat saat bayi tidur dan mengurangi aktivitas yang menguras tenaga.
Studi menunjukkan bahwa tidur berkualitas dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi risiko kelelahan.
4. Relaksasi
Latihan pernapasan dalam dan meditasi singkat dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
Relaksasi dapat mengurangi stres serta meningkatkan aliran oksigen ke otak yang bisa membantu mengatasi pusing.
Jika ibu menyusui masih sering merasa pusing dan lemas meski sudah melakukan cara di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Ibu menyusui sering mengalami pusing dan lemas karena kebutuhan energi yang tinggi, kurangnya asupan nutrisi, dan perubahan hormonal yang memengaruhi kadar gula darah serta keseimbangan tubuh.
- Selain itu, gangguan tidur dan stres, termasuk kecemasan atau depresi postpartum, bisa memperburuk kondisi ini dengan menurunkan kualitas tidur dan menambah kelelahan fisik dan mental.
- Untuk mengatasinya, ibu disarankan memenuhi asupan gizi yang cukup, menjaga hidrasi, beristirahat cukup, dan mencari dukungan kesehatan mental jika diperlukan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]