Sebagian besar dari Ibu pasti pernah mendengar istilah DBF (direct breastfeeding) atau menyusui secara langsung. Para ahli kesehatan menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara langsung karena ini adalah cara alami dan ideal untuk memberikan nutrisi pada bayi.
Kira-kira bagaimana cara yang tepat untuk melakukan DBF? Selain itu, adakah manfaat yang dapat diberikan bagi ibu dan bayi?
Apa itu DBF?
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa kepanjangan DBF pada bayi adalah direct breastfeeding atau menyusui secara langsung.
Lebih jelasnya, direct breastfeeding (DBF) adalah cara pemberian ASI yang dilakukan secara langsung dari payudara ibu kepada bayi tanpa perantara alat seperti botol atau dot.
Ini artinya, dalam praktik DBF, bayi akan langsung mengisap puting payudara ibu untuk mendapatkan ASI yang dibutuhkannya.
Cara ini sangat dianjurkan oleh para dokter, terutama pada bulan-bulan pertama setelah bayi baru lahir.
Manfaat DBF bagi ibu dan bayi
Sejalan dengan anjuran dokter, menerapkan direct breastfeeding faktanya memang memberikan sejumlah manfaat.
Melansir National Health Service UK, berikut ini adalah beberapa manfaat menyusui secara langsung bagi ibu dan bayi.
1. Nutrisi bayi terpenuhi
Pemberian ASI melalui DBF dapat memberi sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan bagi bayi.
Faktanya, ASI mengandung berbagai zat nutrisi penting yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi serta melindungi mereka dari infeksi dan penyakit.
Kolostrum, cairan kuning kental yang diproduksi oleh payudara pada hari-hari awal setelah melahirkan, kaya akan antibodi yang membantu bayi melawan infeksi.
2. Bonding antara ibu dan bayi
Saat bayi menyusu secara langsung dari payudara ibu, terjadi kontak kulit ke kulit (skin to skin) yang intens antara keduanya.
Sentuhan ini bukan hanya memberikan rasa kehangatan fisik, tetapi juga merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon kelekatan atau cinta.
Hormon ini membantu memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi serta menciptakan keamanan, kenyamanan, dan kasih sayang.
3. Merangsang produksi ASI
DBF bayi juga dapat membantu merangsang produksi ASI. Pasalnya, saat bayi menyusu langsung dari payudara ibu, mereka memberikan stimulasi yang lebih sering pada kelenjar susu.
Gerakan mengisap yang dilakukan bayi secara langsung pada payudara memberikan rangsangan fisik yang lebih kuat pada kelenjar susu, yang pada gilirannya membuat produksi ASI jadi lebih banyak.
4. Menurunkan risiko kematian bayi
Melansir Cleveland Clinic, praktik direct breastfeeding diketahui dapat membantu menurunkan risiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak.
Hal ini karena menyusui secara langsung bisa membuat bayi bangun lebih sering pada malam hari untuk menyusu.
Kondisi tersebut bisa mengurangi risiko SIDS yang terkait dengan tidur terlalu dalam atau lama.
5. Menurunkan risiko penyakit kronis
Direct breastfeeding (DBF) juga dipercaya dapat membantu menurunkan risiko penyakit, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, hingga obesitas pada anak saat dewasa.
Hal ini karena ASI mengandung antibodi dan zat kekebalan lainnya yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat pada bayi.
Dengan begitu, ini dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap berbagai penyakit kronis dengan memperkuat respons kekebalan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
6. Mencegah terjadinya gangguan pencernaan
Direct breastfeeding juga dapat membantu mengurangi risiko bayi mengalami gangguan pencernaan.
Ini karena ASI mengandung probiotik alami yang mendukung kesehatan saluran pencernaan bayi dengan mempromosikan pertumbuhan bakteri baik dalam usus mereka.
Hal ini dapat membantu mencegah gangguan pencernaan pada bayi, seperti diare dan sembelit.
7. Lebih praktis
Menyusui anak secara langsung juga jauh lebih praktis karena ibu dapat menyusui kapan pun sesuai dengan jadwal menyusui si Kecil.
Ini tentu dapat membuat ibu memberikan respons kepada bayi secara cepat, terutama bila ia menunjukkan tanda-tanda lapar.
Selain itu, DBF tidak memerlukan peralatan tambahan seperti botol atau dot. Ini berarti ibu tidak perlu repot mencuci dan mensterilkan botol atau mempersiapkan susu formula setiap kali bayi merasa lapar.
Apakah bayi yang mendapat ASI lebih pintar?
Pada dasarnya, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki efek jangka panjang yang positif terhadap perkembangan otaknya. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang bisa memastikan bahwa bayi yang diberi ASI jauh lebih pintar dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula. Pasalnya, memberikan susu formula pada bayi juga dapat mendukung tumbuh kembang bayi, terutama bila Ibu memilih susu formula yang tepat.
Cara DBF yang benar pada bayi
Agar proses menyusui menjadi nyaman dan efektif, berikut ini adalah cara melakukan DBF yang benar.
1. Posisi yang nyaman
Pastikan ibu dan bayi merasa nyaman saat menyusui. Beberapa posisi menyusui yang umum adalah sambil berbaring, duduk dengan bayi berbaring di atas ibu, atau duduk dengan bayi di sisi kanan atau kiri tubuh ibu.
Agar nyaman saat menyusui dalam posisi duduk, sandarkan punggung ibu dan sangga kaki agar tidak tergantung. Letakkan kepala bayi pada sepertiga atas lengan bawah di sisi payudara.
Baringkan bayi dalam posisi miring menghadap ke ibu, sehingga perutnya menempel pada perut ibu. Lalu susui bayi dengan posisi hidung bayi menghadap ke puting.
2. Pelekatan yang benar
Pastikan puting payudara berada di posisi tengah mulut bayi. Bibir bayi harus terlipat ke luar dan menutupi sebagian besar areola atau bagian gelap di sekitar puting.
Bayi yang menyusu dengan baik umumnya akan mengisap dengan pelan, berirama, tidak tergesa-gesa, dan tidak terdengar bunyi berdecak.
Jika pelekatan menyusui salah, maka bayi tidak akan mendapatkan suplai ASI yang cukup dan payudara bisa terasa sakit atau nyeri.
3. Stimulasi puting
Untuk merangsang refleks isapan bayi, sentuhkan puting payudara ke bibir bayi atau ujung hidungnya.
Cara ini akan membantu bayi membuka mulutnya dan memulai proses menyusu.
4. Frekuensi menyusui
Sebaiknya lakukan DBF secara sering dan rutin, terutama pada minggu-minggu awal setelah melahirkan.
Ini akan membantu merangsang produksi ASI dan memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup.
5. Konsultasikan kepada ahli laktasi
Jika Ibu mengalami kesulitan atau memiliki pertanyaan tentang direct breastfeeding, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada ahli laktasi atau tenaga medis yang berpengalaman dalam menyusui.
Itulah beberapa informasi seputar direct breastfeeding atau DBF pada bayi.
Bila Ibu mengalami keluhan selama menyusui atau memiliki pertanyaan seputar menyusui bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter, ya.
[embed-health-tool-vaccination-tool]