Beberapa ibu mungkin merasa khawatir bila melihat ASI yang keluar dari payudaranya bercampur darah. Ibu pun jadi berpikir bahwa ASI yang ada campuran darah ini tak bersih, sehingga bisa membahayakan bayi bila diminum olehnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A · Kesehatan anak · RS UNS Solo
Beberapa ibu mungkin merasa khawatir bila melihat ASI yang keluar dari payudaranya bercampur darah. Ibu pun jadi berpikir bahwa ASI yang ada campuran darah ini tak bersih, sehingga bisa membahayakan bayi bila diminum olehnya.
Namun sebenarnya, amankah ASI yang bercampur darah untuk si Kecil? Kira-kira kenapa, ya, ASI bisa berdarah? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini.
Perlu diingat kembali, ASI merupakan makanan ideal untuk bayi. Air susu ibu ini aman, bersih, serta mengandung antibodi guna mencukupi kebutuhan gizi bayi dan membantunya melindungi dari berbagai penyakit.
Bahkan, World Health Organization merekomendasikan ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama.
Namun, terkadang berbagai masalah dapat muncul saat menyusui si Kecil, salah satunya adalah ASI yang bercampur darah.
Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab ASI bercampur darah.
Pelekatan menyusui yang salah dapat menjadi salah satu penyebab ASI berdarah.
Pelekatan mulut bayi yang salah dapat membuat puting luka dan lecet, sehingga menyebabkan puting berdarah dan bercampur dengan ASI.
Selain pelekatan yang salah, puting lecet juga bisa terjadi akibat penggunaan pompa ASI yang kurang tepat pada payudara, misalnya pengaturan hisap yang terlalu tinggi.
Mastitis adalah salah satu jenis infeksi payudara yang dapat terjadi saat ibu sedang menyusui.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda, di antaranya pembengkakan dan nyeri payudara hingga panas dingin dan demam.
Bahkan, beberapa wanita juga mengalami keluarnya cairan dan bercak darah yang bercampur ke ASI.
Darah di dalam ASI juga dapat disebabkan oleh rusty pipe syndrome atau pembengkakan pada pembuluh darah.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke payudara sesaat setelah melahirkan.
Namun, ibu tidak perlu khawatir, sebab kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya dalam waktu 1 minggu setelah melahirkan.
Perlu diingat bahwa pada dasarnya payudara memiliki pembuluh darah yang kecil.
Terkadang, pembuluh darah ini dapat pecah akibat cedera atau trauma. Pecahnya pembuluh darah inilah yang menyebabkan ASI campur darah.
Oleh karena itu, bila Ibu sedang memerah ASI, baik dengan tangan maupun pompa ASI, sebaiknya lakukan dengan lembut.
Meski pada sebagian besar kasus ASI bercampur darah bukanlah masalah yang serius, tetapi keluarnya darah dari puting bisa menjadi tanda kanker payudara.
Oleh karena itu, bila Ibu memiliki kekhawatiran akan suatu gejala, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter.
Mengatasi ASI bercampur darah sebenarnya perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Namun, berikut ini adalah beberapa langkah yang mungkin dapat dilakukan untuk mengatasi ASI bercampur darah.
Untuk mencegah puting mengalami luka dan lecet, sebaiknya ibu memastikan bahwa telah memposisikan bayi dengan baik dan benar.
Pastikan mulut bayi menempel dengan nyaman di puting, sehingga tidak terjadi adanya tekanan berlebih pada puting susu.
Bila terdapat luka atau lecet pada puting susu, bersihkan dengan lembut menggunakan air hangat dan jaga area tersebut tetap kering.
Ibu juga bisa menggunakan krim atau salep yang telah direkomendasikan oleh dokter untuk mempercepat penyembuhan.
Untuk mengurangi peradangan yang terjadi, Ibu bisa melakukan kompres dingin pada area payudara.
Caranya, tempelkan kantong es yang telah dibungkus handuk atau kantong es selama beberapa menit setelah menyusui.
Hal terpenting untuk mengatasi ASI campur darah sebenarnya adalah dengan istirahat yang cukup dan hindari aktivitas yang berat agar tubuh memiliki kesempatan untuk pulih.
Pastikan juga untuk menjaga kebersihan payudara dan gunakan bra yang nyaman dan tidak terlalu ketat.
Konsultasikan lebih lanjut kepada dokter atau ahli laktasi untuk mendapat penanganan yang lebih tepat sesuai kondisi Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar