MPASI fortifikasi adalah makanan pendamping ASI (MPASI) yang telah diperkaya dengan nutrisi penting untuk tumbuh kembang bayi. Beberapa contoh MPASI fortifikasi meliputi bubur beras instan fortifikasi, sereal bayi, makanan kaleng untuk bayi, hingga biskuit bayi.
MPASI fortifikasi kian populer sebagai cara untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi penting. Namun, beberapa orangtua mungkin bertanya-tanya apakah MPASI fortifikasi aman untuk bayi dan adakah manfaatnya? Simak ulasan di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Bolehkah bayi diberikan MPASI fortifikasi?
Jawabannya, si Kecil boleh diberikan MPASI fortifikasi. Jenis MPASI ini pun disebut aman selama sudah melewati uji keamanan, kelayakan, dan mutu ketat yang telah ditetapkan BPOM.
Pasalnya, MPASI fortifikasi dirancang untuk melengkapi kebutuhan nutrisi bayi yang mungkin sulit terpenuhi hanya dengan ASI atau MPASI biasa.
MPASI fortifikasi pun mengandung pengawet yang aman untuk bayi, diproses secara steril, serta kaya akan makro dan mikronutrien sesuai kebutuhan bayi.
Tambahan zat gizi yang umumnya terkandung dalam bubur fortifikasi, yaitu zat besi, zinc, vitamin, dan mineral yang dapat membantu mengisi kebutuhan nutrisi si Kecil.
Meski aman, MPASI buatan sendiri atau homemade sebaiknya tetap menjadi pilihan orangtua.
Selain memiliki variasi tekstur dan aroma yang kaya, kandungan gizi MPASI homemade juga lebih terjamin.
Selain itu, bahan pangan dalam MPASI buatan sendiri lebih beragam, sehingga memberikan pengalaman makan yang lebih bervariasi pada bayi dan mendukung proses pembelajaran makan di masa depan.
Namun, bila MPASI homemade tidak dapat atau sulit diberikan, maka pemberian MPASI fortifikasi sebagai alternatif boleh dilakukan.
Adapun sebelum memberikan makanan fortifikasi ini pada si Kecil, penting untuk memilih produk yang telah diuji secara klinis.
Oleh karena itu, konsultasi kepada dokter anak sebelum memberi MPASI fortifikasi juga sangat dianjurkan untuk memastikan produk yang dipilih sesuai dengan kebutuhan bayi Anda.
Perlu Anda ketahui
Adakah manfaat MPASI fortifikasi untuk bayi?
MPASI fortifikasi dapat memberikan manfaat bagi si Kecil, terutama dalam memenuhi kebutuhan gizi yang meningkat setelah usia 6 bulan.
Berikut adalah penjelasan lengkap seputar manfaatnya.
1. Mencegah kekurangan gizi
Berdasarkan jurnal Frontiers in Nutrition, makanan yang difortifikasi dapat mengurangi risiko malnutrisi pada bayi, yang diimbangi dengan pemberian ASI.
Pasalnya, mengonsumsi makanan fortifikasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah kekurangan mikronutrien karena mengandung vitamin dan mineral tambahan, seperti zat besi, zinc, vitamin, dan mineral.
2. Mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi
Nutrisi tambahan dari bubur fortifikasi membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik si Kecil.
Selain itu, menurut studi dalam Lancet Child Adolescent Health, pemberian MPASI yang tepat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bayi yang sehat dan mencegah terhambatnya pertumbuhan, kekurangan berat badan, bahkan kelebihan berat badan.
3. Memenuhi kebutuhan mikronutrien
MPASI fortifikasi juga dapat membantu memastikan bayi mendapatkan vitamin dan mineral penting.
Ini di antaranya vitamin A, D, E, dan C, serta kalsium dan zinc yang penting untuk pertumbuhan tulang dan fungsi sistem kekebalan tubuh si Kecil.
4. Menyediakan energi
MPASI fortifikasi juga dapat memberikan tambahan energi untuk si Kecil karena biasanya mengandung sumber karbohidrat yang baik, seperti biji-bijian, kentang, atau beras, sebagai sumber energi utama bagi bayi.
Selain itu, bubur fortifikasi biasanya dirancang dapat memberikan kalori tambahan yang dibutuhkan bayi yang semakin aktif untuk bermain, belajar, dan tumbuh.
5. Meningkatkan kesehatan tulang
Di dalam bubur fortifikasi untuk bayi juga terdapat nutrisi tambahan seperti vitamin D.
Peran terbesar vitamin D dalam tubuh bayi adalah membantu penyerapan kalsium yang nantinya akan membentuk dan memperkuat tulang si Kecil.
6. Meningkatkan kesehatan mata
Bubur fortifikasi juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mata si kecil, terutama karena mengandung berbagai nutrisi penting yang mendukung perkembangan dan fungsi mata.
MPASI fortifikasi sering kali diperkaya dengan vitamin A untuk mendukung kesehatan mata dan mencegah terjadinya masalah penglihatan seperti rabun senja.
Tips memilih MPASI fortifikasi untuk bayi
Untuk memastikan si Kecil mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam memilih MPASI fortifikasi.
1. Baca label nutrisi
Saat memilih makanan fortifikasi untuk bayi, pastikan Anda memeriksa label produk dalam kemasan.
Pastikan produk tersebut mengandung mineral dan vitamin penting bagi tubuh si Kecil, seperti zat besi, kalsium, vitamin D, vitamin A, hingga vitamin C.
2. Pilih produk dengan bahan berkualitas
Pastikan juga produk yang dipilih menggunakan bahan-bahan alami dan mengandung protein berkualitas, seperti daging.
Hindari memilih produk dengan bahan tambahan, seperti perasa buatan, pewarna, pengawet, gula tambahan, dan tinggi garam dalam MPASI.
Selain itu, hindari memberikan anak madu saat si Kecil baru mulai mengenal makanan padat. Madu pada bayi baru boleh diberikan saat si Kecil sudah berusia 1 tahun.
3. Perhatikan usia pada kemasan
Pada dasarnya, kebutuhan nutrisi anak akan berbeda-beda sesuai dengan usianya. Oleh karena itu, pastikan produk MPASI fortifikasi yang Anda pilih sesuai dengan usia si Kecil.
Ini juga bertujuan untuk memastikan tekstur MPASI yang dikonsumsi si Kecil sesuai dengan kemampuan makan bayi.
4. Cek tanggal kedaluwarsa
Saat memberikan bubur fortifikasi pada si Kecil, pastikan untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa di dalam kemasan.
Hal ini bertujuan agar Anda tetap memberikan makanan yang aman dikonsumsi untuk si Kecil.
5. Perhatikan alergi anak
Bila si Kecil memiliki riwayat alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu, hindari produk yang mengandung bahan pemicu reaksi alergi tersebut.
Sebaiknya baca label kemasan dengan teliti untuk memastikan produk yang Anda pilih tidak mengandung bahan yang perlu dihindari si Kecil.
6. Konsultasikan kepada dokter
Sebelum memulai memberikan makanan fortifikasi pada si Kecil, sebaiknya konsultasikan kepada dokter anak untuk memastikan produk yang dipilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bayi Anda.
Itulah beberapa manfaat hingga tips memberikan MPASI fortifikasi pada bayi. Jangan lupa untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan bayi secara berkala.
Sebaiknya, berikan makan pada bayi saat ia menunjukkan tanda-tanda lapar, seperti memasukkan tangan ke mulut. Namun ingat, di usia ini, kapasitas perut bayi masih kecil sehingga mereka hanya bisa makan dalam porsi kecil setiap kali makan.
Selain itu, bayi juga mungkin akan terkejut dengan rasa makanan baru. Oleh karena itu, berikan waktu pada si Kecil utnuk menyesuaikan diri dengan rasa dan tekstur yang baru.
Bila terdapat tanda-tanda kekurangan gizi atau masalah kesehatan lainnya, segera konsultasikan kepada dokter.
Kesimpulan
[embed-health-tool-child-growth-chart]