backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Memberikan MPASI Dini Sebelum Usia Bayi 6 Bulan, Bolehkah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Memberikan MPASI Dini Sebelum Usia Bayi 6 Bulan, Bolehkah?

Badan kesehatan dunia, WHO, menganjurkan ibu memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan lainnya hingga usia 6 bulan. Namun, Anda mungkin memutuskan untuk memberikan MPASI dini karena menganggap ASI saja tidak cukup. Bagaimana menanggapi hal ini? Yuk, simak penjelasan berikut!

Bolehkah memberikan MPASI dini jika berat badan si kecil kurang?

mpasi labu kuning

MPASI dini adalah istilah yang ditujukan pada orangtua yang memberikan makanan pendamping selain ASI kepada bayi sebelum usia 6 bulan.

Selama 6 bulan pertamanya, bayi berada pada masa ASI eksklusif, yaitu hanya minum ASI tanpa ada tambahan makanan apapun.

Namun, sering timbul pertanyaan, jika berat badannya kurang, bolehkah memberikan makanan pendamping ASI lebih cepat dari usia tersebut untuk menambah asupan gizi bayi?

Sebelum menjawab hal itu, Anda perlu memastikan lebih dahulu benarkah berat badan si kecil berada di bawah normal.

Hindari mengukurnya berdasarkan perasaan saja atau bahkan dari persangkaan orang-orang di sekitar Anda.

Rutinlah melakukan pemeriksaan ke dokter atau puskesmas setiap bulan untuk mengetahui bagaimana peningkatan berat badan bayi dari bulan ke bulan.

Jika benar si kecil tidak naik berat badannya, dokter akan memberikan saran perawatan yang tepat. Anda sebaiknya tidak sembarangan memberikan MPASI dini karena justru akan berisiko pada pencernaannya.

MPASI dini mungkin boleh dilakukan jika dokter menyarankan hal tersebut. Selain itu, pemberiannya pun harus berada di bawah pengawasan yang ketat oleh dokter.

Apa yang terjadi jika bayi mendapatkan MPASI dini?

Menu mpasi 4 bintang

Memberikan MPASI lebih cepat mungkin saja dilakukan. Meski begitu, biasanya dokter tidak menyarankan hal ini pada anak yang masih terlalu kecil.

Pemberian MPASI dini yang paling cepat yaitu di usia 4 bulan.

Melansir dari Mayo Clinic, jika memberikan makanan sebelum usia tersebut akan berisiko pada masalah-masalah berikut.

1. Berisiko mengganggu pernapasan bayi

Sebelum usia 4 bulan, umumnya bayi belum bisa mengatur aliran makanan dengan aliran napas dengan baik.

Saat menelan makanan padat, ia berisiko tersedak karena makanan masuk ke jalan napasnya.

2. Meningkatkan risiko obesitas

Terlalu cepat memberi makanan pendamping ASI, anak akan berisiko mengalami kelebihan kalori. Mungkin berat badan bayi akan naik, tetapi risikonya ia akan terbiasa makan dengan porsi besar.

Akibatnya, anak justru mengalami peningkatan berat badan berlebih atau obesitas.

3. Memicu alergi makanan

Beberapa makanan mungkin memicu reaksi alergi pada anak. Ini karena tubuh si kecil belum mampu mengenal zat yang masuk sehingga dianggap sesuatu yang asing dan berbahaya.

4. Menyebabkan masalah pencernaan

Memberikan MPASI dini mungkin menyebabkan si kecil sembelit atau diare. Ini karena tubuhnya belum siap menerima nutrisi tambahan selain ASI.

Alhasil, bahan makanan tersebut sulit dicerna dengan baik.

Adakah manfaat MPASI dini?

resep mpasi bayi 6-8 bulan

Di samping berbagai risikonya terhadap kesehatan, ternyata pemberian MPASI dini juga menawarkan manfaat tersendiri.

Sebuah studi dari King’s College London dan St George’s University menunjukkan hasil bahwa bayi yang diberi MPASI sebelum berusia 6 bulan mengalami tidur yang lebih nyenyak dan tidak rewel pada malam hari.

Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Keputusan untuk memberikan makanan pendamping lebih cepat, sebaiknya tidak hanya melibatkan keinginan orangtua.

Hasil diskusi bersama dokter dengan mempertimbangkan kondisi si kecil juga penting untuk Anda jadikan acuan.

Bagaimana cara menaikkan berat badan bayi?

Sebenarnya, memberikan MPASI dini bukanlah satu-satunya solusi untuk menaikkan berat badan si kecil.

Dokter mungkin lebih menyarankan Anda melakukan cara-cara lain sebagai berikut.

  • Menyusui bayi lebih sering, misalnya setiap 1,5 atau 2 jam sekali.
  • Meningkatkan produksi ASI misalnya dengan mengonsumsi daun katuk.
  • Memperbaiki posisi bayi saat menyusui.
  • Mengatasi tongue tie jika bayi kesulitan mengisap puting ibu karena masalah ini.
  • Menerapkan teknik kangguru yaitu dengan sering-sering menggendong bayi.
  • Memijat bayi untuk menstimulasi lambung agar mencerna ASI dengan lebih baik.
  • Jika dengan cara-cara di atas, berat badan si kecil belum kunjung naik, Anda sebaiknya berobat ke dokter.

    Si kecil mungkin perlu mendapatkan perawatan khusus seperti cairan infus atau susu untuk mempercepat meningkatkan berat badannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    ad iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    ad iconIklan
    ad iconIklan