
Memberikan MPASI lebih cepat mungkin saja dilakukan. Meski begitu, biasanya dokter tidak menyarankan hal ini pada anak yang masih terlalu kecil.
Pemberian MPASI dini yang paling cepat yaitu di usia 4 bulan.
Melansir dari Mayo Clinic, jika memberikan makanan sebelum usia tersebut akan berisiko pada masalah-masalah berikut.
1. Berisiko mengganggu pernapasan bayi
Sebelum usia 4 bulan, umumnya bayi belum bisa mengatur aliran makanan dengan aliran napas dengan baik.
Saat menelan makanan padat, ia berisiko tersedak karena makanan masuk ke jalan napasnya.
2. Meningkatkan risiko obesitas
Terlalu cepat memberi makanan pendamping ASI, anak akan berisiko mengalami kelebihan kalori. Mungkin berat badan bayi akan naik, tetapi risikonya ia akan terbiasa makan dengan porsi besar.
Akibatnya, anak justru mengalami peningkatan berat badan berlebih atau obesitas.
3. Memicu alergi makanan
Beberapa makanan mungkin memicu reaksi alergi pada anak. Ini karena tubuh si kecil belum mampu mengenal zat yang masuk sehingga dianggap sesuatu yang asing dan berbahaya.
4. Menyebabkan masalah pencernaan
Memberikan MPASI dini mungkin menyebabkan si kecil sembelit atau diare. Ini karena tubuhnya belum siap menerima nutrisi tambahan selain ASI.
Alhasil, bahan makanan tersebut sulit dicerna dengan baik.
Adakah manfaat MPASI dini?

Di samping berbagai risikonya terhadap kesehatan, ternyata pemberian MPASI dini juga menawarkan manfaat tersendiri.
Sebuah studi dari King’s College London dan St George’s University menunjukkan hasil bahwa bayi yang diberi MPASI sebelum berusia 6 bulan mengalami tidur yang lebih nyenyak dan tidak rewel pada malam hari.
Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Keputusan untuk memberikan makanan pendamping lebih cepat, sebaiknya tidak hanya melibatkan keinginan orangtua.
Hasil diskusi bersama dokter dengan mempertimbangkan kondisi si kecil juga penting untuk Anda jadikan acuan.
Bagaimana cara menaikkan berat badan bayi?
Sebenarnya, memberikan MPASI dini bukanlah satu-satunya solusi untuk menaikkan berat badan si kecil.
Dokter mungkin lebih menyarankan Anda melakukan cara-cara lain sebagai berikut.
- Menyusui bayi lebih sering, misalnya setiap 1,5 atau 2 jam sekali.
- Meningkatkan produksi ASI misalnya dengan mengonsumsi daun katuk.
- Memperbaiki posisi bayi saat menyusui.
- Mengatasi tongue tie jika bayi kesulitan mengisap puting ibu karena masalah ini.
- Menerapkan teknik kangguru yaitu dengan sering-sering menggendong bayi.
- Memijat bayi untuk menstimulasi lambung agar mencerna ASI dengan lebih baik.
Jika dengan cara-cara di atas, berat badan si kecil belum kunjung naik, Anda sebaiknya berobat ke dokter.
Si kecil mungkin perlu mendapatkan perawatan khusus seperti cairan infus atau susu untuk mempercepat meningkatkan berat badannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar