Apakah anak sering mengalami cegukan? Sebenarnya normal tidak sih kalau terjadi cegukan pada bayi Anda? Cegukan atau hiccups memang sering dialami bayi baru lahir bahkan sejak dalam kandungan. Lalu apa saja penyebab dan cara mengatasinya? Mari kita simak penjelasan lengkap mengenai kondisi bayi sering cegukan di bawah ini.
Penyebab bayi mengalami cegukan
Seperti pada orang dewasa, cegukan terjadi akibat kontraksi diafragma pada bayi yang masih dalam tahap perkembangan.
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, cegukan (hiccups) atau dalam bahasa medisnya singultus adalah kontraksi secara tiba-tiba dan tidak disengaja pada diafragma.
Kondisi ini menimbulkan isapan udara secara mendadak ke dalam paru melewati ruang antara pita suara. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya suara “hik-hik” yang khas.
Belum diketahui penyebab pasti mengapa terjadi cegukan pada bayi. Namun, merupakan hal yang umum ketika anak mengalami cegukan di bawah usia 12 bulan.
Walaupun bukan menjadi kondisi yang terlalu dikhawatirkan, Anda perlu mengetahui beberapa penyebab kenapa bayi sering cegukan, yaitu berikut.
1. Terlalu banyak minum susu
Pada bayi baru lahir, cegukan sering disebabkan karena anak minum susu terlalu banyak serta terlalu cepat saat menelan sehingga banyak udara yang masuk ke dalam tubuh.
Hal tersebut dapat mengakibatkan distensi lambung. Adanya distensi lambung dapat mendorong diafragma sehingga menyebabkan kontraksi diafragma dan terjadilah cegukan.
Kondisi anak yang sering cegukan ini bisa terjadi setelah atau saat sedang menyusu.
2. Refluks gastroesofagus
Selain itu, anak yang mengalami cegukan juga dapat disebabkan oleh refluks gastroesofagus atau biasa juga disebut sebagai GERD.
Refluks gastroesofagus pada bayi merupakan suatu kondisi akibat katup antara lambung dan esofagus belum berfungsi secara sempurna.
Katup tersebut berfungsi untuk mencegah makanan yang sudah masuk ke lambung tidak kembali naik ke esofagus.
Pada anak, terutama bayi prematur, katup tersebut belum berfungsi secara sempurna sehingga makanan dapat kembali naik ke esofagus dan dapat menyebabkan refluks gastroesofagus.
Selain mengalami cegukan, anak yang mengalami refluks gastroesofagus menjadi lebih sering menangis dan mengalami gumoh (spitting up) lebih sering.
3. Alergi
Pada beberapa kondisi, alergi juga bisa menjadi penyebab bayi mengalami cegukan. Hal ini karena anak Anda tidak bisa menerima makanan atau minuman tertentu sehingga terjadi reaksi.
Misalnya, saat anak Anda tidak cocok dengan kadar protein pada susu sehingga sulit dicerna oleh tubuh. Maka dari itu, alergi pada bayi ini membuat ia mengalami cegukan.
4. Banyak menelan udara
Kadar udara yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh juga bisa menjadi penyebab bayi jadi sering cegukan.
Kondisi ini terjadi ketika bayi menggunakan botol susu sehingga berisiko menelan banyak udara.
Dari beberapa penyebab di atas, ada pula faktor lainnya yang mengakibatkan anak Anda mengalami cegukan, seperti berikut.
- Makan terlalu cepat.
- Minum air terlalu dingin pada bayi di atas 6 bulan.
- Tertawa atau batuk terlalu keras.
- Makan makanan dengan suhu yang terlalu panas.
- Iritasi pada diafragma.
Berapa lama cegukan yang normal pada bayi?
Ternyata, anak dapat mengalami cegukan beberapa kali dalam satu hari. Pada perkembangan bayi, cegukan dapat bertahan selama 5 hingga lebih dari 10 menit.
Jika bayi terlihat tenang dan baik-baik saja, Anda tidak perlu khawatir. Coba tunggu sebentar sampai cegukannya menghilang dengan sendirinya.
Namun, apabila anak yang mengalami cegukan tidak juga berhenti lebih dari satu jam, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit.
Bayi cegukan dalam kandungan
Sudah dipaparkan di atas bahwa anak yang mengalami cegukan merupakan hal normal. Apalagi pada usia 1 bulan hingga perkembangan bayi 11 bulan.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan apabila kondisi ini terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan. Biasanya, bayi yang cegukan seringkali dikira sedang menendang perut ibu.
Pasalnya, kedua aktivitas ini sama-sama ditandai dengan gejolak yang menekan dari dalam perut.
Jika Anda sedang duduk tenang dan merasakan getaran yang berdenyut berasal dari salah satu area perut, mungkin janin sedang mengalami cegukan.
Biasanya, Anda mulai bisa merasakan terjadinya cegukan pada janin dalam kandungan di trimester kedua dan ketiga.
Apa yang terjadi saat anak cegukan di dalam kandungan?
Penyebab cegukan pada anak di dalam kandungan belum diketahui secara pasti. Namun, dalam American Pregnancy dikatakan bahwa pada usia kehamilan 27 minggu, Anda bisa merasakan bayi bergerak lebih banyak.
Gerakan ini mungkin disebabkan oleh cegukan. Anak yang cegukan di dalam kandungan juga menjadi salah satu penanda bahwa paru-paru sudah mengalami perkembangan.
Cegukan inilah yang juga membantu bayi dalam kandungan untuk menguatkan otot-otot pada organ pernapasannya
Namun, hati-hati bila saat usia kehamilan 32 minggu, Anda masih merasakan cegukan di sekitar perut hingga 15 menit.
Meski terbilang jarang, hal ini dapat menandakan adanya masalah dengan tali pusat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]